Senin, 10 September 2012

SEBUA IDE


Desa Solokuro, dikaruniahi lahan yang luas sebagai tempat bercocok tanam bagi warganya. Walaupun tidak terlalu subur dan irigasi yang minim, namun keuletan warganya menjadikan Solokuro tidak kekurangan dalam hal produk pertanian. Berbagai tanaman tumbuh dengan baik di ladang para petani desa, bahkan hutan yang liar-pun acap kali memberikan nilai lebih pada tanaman liar yang bisa diolah sebagai makanan bermutu.
Umunya, hasil pertanian warga masih beroerientasi pada kebutuhan domestik rumah tangga saja. Walaupun demikian tidak jarang sebagian warga juga menjual “dalam jumlah yang tidak terlalu besar” untuk memenuhi kebutuhan lain diluar yang dihasilkan dari pertanian sendiri.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti pertanian Solokuro juga akan bergeser orientasinya dari kebutuhan domestik ke orientasi pasar. Ketika orientasi ini dijalankan, sangat diharapkan bahwa hasil pertanian ini nanti tidak dilepas ke pasar dalam bentuk produk mentah. Karena disamping hasilnya sangat kecil bila dijual dalam bentuk produk jadi ataupun setengah jadi, proses pengolahan produk pertanian tersebut juga melibatkan masyarakat yang akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka warga.
Semua hasil pertanian sebenarnya bisa diolah menjadi produk jadi ataupun setengah jadi. Tentu pengolahan ini juga harus dilakukan dengan ketrampilan yang memadai dan ditunjang oleh Teknologi Tepat Guna yang menjadikan produk itu berkualitas. Karenanya secara sederhana kita bisa melakukannya dengan skema sebagaimana dibawah ini :
Mari kita inventarisir hasil pertanian desa Solokuro tentu semua harus diorientasikan menjadi produk olahan. Pertama tentu saja padi, selama ini padi sebagian besar dijual dalam bentuk beras atau bahkan gabah. Harganya tentu lebih murah jika dijual dalam bentuk tepung atau bahakan kue kering. Bagaimana dengan jagung? Coba kita perhatikan seksama ketika kita memasuki toko makanan, berapa banyak produk olahan jagung yang sudah menjadi makanan lezat, bahkan tak jarang makanan tersebut merupakan produksi luar negeri. Belum lagi mangga yang jumlahnya melimpah bahkan pernah dijadikan sebagai makanan sapi, tentu produk tersebut akan bernilai lebih jika dibuat jus ataupun manisan yang dapat bertahan lama. Hal yang sama juga berlaku bagi gadung, tanaman liar ini sudah lama menjadi bahan olahan warga, namun belum berorientasi pasar.

Pentingnya Produk Khas Lokal
Masyarakat modern sekarang ini memiliki mobilitas tinggi dan beredar pada wilayah yang semakin luas. Sebagai desa kecamatan (kota Kecamatan) Solokuro memiliki peran strategis sebagai tujuan masyarakat untuk berkunjung, apalagi letaknya yang memungkinkan sebagai jalan alternatif dari daerah selatan menuju daerah utara Lamongan (Paciran dan sekitarnya), Solokuro bisa menjadi tujuan singgah yang strategis. Karenanya kita tawarkan desa kita tercinta dengan kekhasan yang mengesankan.
Kalau kita ke lampung yang kita buru adalah kripik pisang lampung, kalau kita ke Bengkulu yang kita buru tentu Lempok Durian, kalau kita ke Palembang tidak ada lain pastinya Empek-empek dan lain sebgainya. Setiap daerah ditunjang dengan ke-khsan daerah masing-masing baik itu kuliner, maniK-manik, batik daerah dan lain sebagainya. Saya bermimpi suatu saat orang yang lewat Solokuro akan menyesal kalau belum membawa pulang krupuk gadung Solokuro, Bubur Jenjet, Gantot, manisan atau produk-produk lain yang menjadi ciri khas Solokuro. Piye dulur iso gak kita memproduksi ciri khas desa kita yang menjadi andalan desa kita tercinta?

Kamis, 09 Agustus 2012

TAKUT MISKIN KARENA SEDEKAH ???


Opini oleh : Hilal Ardiansyah putra



Saudaraku yang percaya pada hari kebangkitan, ada sebuah cerita, cerita ini terjadi dalam kehidupan Ummul Mu’minin Aisyah Ra. Seorang istri Nabi yang paling muda. Suatu ketika Ummul Mu’minin Aisyah sedang berpuasa, ketika menjelang berbuka, beliau hanya memiliki dua potong roti yang dipersiapkan untuk membatalkan puasanya. Sesaat kemudian ada seorang peminta yang mengetok pintunya. Tok tok tok, peminta tersebut mengetuk pintu Ummul Mu’minin, kemudian pintu-pun dibuka, akhirnya Ummul Mu’minin memintakan pelayanya untuk  memberikan sepotong roti tersebut kepada peminta tadi.

Setela peminta itu pergi, pintu pun ditutup kembali, sesaat kemudian pintu rumah kembali berbunyi, sang pelayan pun membuka pintu, dilihatnya ada seorang peminta lagi, Ummul Mu’minin pun memerintahkan pelayan-nya untuk memberikan sepotong kue yang tersisa. Namun sang pelayan menolak “kalau kue ini saya berikan kepada peminta tersebut, Kalian mau berbukan puasa dengan apa ? tanyak sang pelayan. Karna pelayan-nya tidak mau memberikan roti tersebut, Ummul Mu’minin sendiri  yang memberikan sepotong roti tersebut di balik hijab.

Waktu berbuka puasa makin dekat, sembari menunggu waktu buka tiba, (tentu saja tanpa makanan pembuka, karena makanan yang tadinya suda dipersiapkan untuk berbuka puasa suda di berikan kepada dua orang peminta tadi) pintu Ummul Mu’minin kembali berbunyi, kemudian sang pelayan di perintahkanya unutk membuka pintu, sang pelayang terkejut, karena orang yang mengetok pintu tadi membawa kambing bakar lengkap dengan rotinya. Ummul Mu’minin pun berkata pada pelayan-nya “ coba kau lihat, bukankah makanan ini lebih baik dari pada dua potong roti tadi ?

Saudaraku seiman dan seperjuanga, apakah yang dapat kalian simpulkan dari cerita yang perna terjadi pada diri seorang istri nabi kita tersebut ?, Kalau saja hal itu terjadi pada diri kita, apa yang akan kita lakukan, memberikan makanan yang kia miliki, atau mengusirnya?. Semuanya terserah pada kalian, tapi anda akan mendapatkan sebuah hal yang menakjubkan bila kalian berani memberikan makanan yang kalian miliki.

Sayang dan sangat disesalkan, bila di antara kita masih ada yang berpikiran kalau bersedekah itu hanya akan mengurangi harta. Semoga orang yang mempunyai pikiran seperti itu cepat diberikan petunjuk, Aamiin.

Asalkan kalian tahu saja, kalau sedekah itu adalah pintu rezeqi yang tidak ada duanya, kalau kita rajin buka alqur’an, kita akan menemukan puluhan ayat yang menjelaskan keutamaan dan balasan dari bersedekah, dan  asal kalian tahu juga, banyak sekali orang yang kekayaanya melejit karena selalu melaksanakan sedekah, makanya tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak bersedekah.

Saudaraku seiman dan seperjuangan, apasih sedekah itu? menurut imam Al-Ashafani “ sedekah adalah apa yang dikeluarkan oleh seorang insan dari hartanya unutk mendekatkan diri kepada Allah” sedangkan menurut Syaikh al-Faqih Muhammad Bin Shalih Al-Utsmani “ dinamakan sedekah karena dengan sedekah menunjukan kejujuran orang yang memberinya. Harta itu disenangi oleh jiwa, apabila engkau menyedekahkan apa yang engkau senangi, maka itu sebagai dalil bahwa engkau jujur dan tulus dalam melakukanya”.

Di dalam al-qur’an, banyak sekali ayat yang memberikan warning untuk secepatnya mengeluarkan sedekah (lebih-lebih sedekah yang sunnah, karena yang wajib bagaimanapun dan apapun alasanya WAJIB untuk di bayarkan). Semisal pada surat al baqoroh ayat yang ke 254, yang artinya “ hai orang-orang yang beriman, belanjahkanlah sebagian dari rizki yang kami berikan kepadamu,sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi sayafa’at, dan orang-orang kafir itulah orang yang dzalim”.

Ayat di atas jelas, sebelum kiamat datang, kalian harus cepat-cepat mengeluarkan harta kalian untuk dibelanjahkan di jalan Allah, lagian nanti pada hari itu kaki manusia tidak bakal dapat berpindah kemana-mana sebelum di tanyak lima perkara, dan dari kelima perkara tersebut, pertanyaan yang paling rinci adalah tentang harta. “Dari mana harta itu kalian dapatkan ? Dan kemana harta itu kalian belanjahkan ?”

Jangan sampai dari kalian menjawab “ harta itu kami dapatkan dari korupsi, nipu, nilep, dan lain sebagainya”. Bahaya kalau kalian jawab pertanyaan yang pertama seperti itu. Jangan sampai jawab pula pertanyaan yang kedua “ kami membelanjakan harta kami ke diskotik, bar-bar, dan tempat-tempat yang mendatangkan kesenangan semu (kemaksiatan)” Semoga kita terhindar dari golongan yang seperti itu.

Saudara sidang pembaca yang di rahmati Allah, dalam surat Attaubah ayat 35 di jelaskan kalau orang yang tidak mau mengeluarkan hartanya di jalan Allah, nanti harta tersebut akan di lebur dan kalian akan di masukan ke leburan harta kalian itu. Bahkan di hadist nabi harta kalian akan menyetrika jidat dan punggung kalian selama satu hari yang pada saat itu sama dengan 50.000 tahun, Naudzubillah.

Bahkan Nabi bersabda barang siapa yang menyimpan harta dan tidak mensedekah-kannya nanti di hari pembalasan harta itu akan menjadi ulah besar yang memiliki dua taring dan berkepala botak akan melilit di leher kalian, dan yang pasti bikin kalaina ngeri, ular itu akan berbicara, aku ini hartamu, aku ini simpananmu. 

Lalu apa keutamaan dari sedekah itu? Pertama, orang yang bersedekah hartanya tidak akan berkurang. Hanya orang yang kikir dan takut kehilangan harta yang mengatakan sedekah itu megurangi harta. Sebagaimana sabda nabi berikut “ Tidaklah sedekah itu mengurangi harta,  dan tidaklah Allah menembahi rasa maaf kecuali bertambah mulia, dan tidaklah seorang hamba rendah hati kepada Allah kecuali Allah akan angkat derajatnya” HR. Muslim (2588). Firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Anfal ayat ke 60 “ apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya Allah akan membalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dirugikan karena pemberian nafka tersebut

Kedua, harta yang disedekahkan akan diganti dengan yang lebih baik. Kisah dari Ummul Mu’minin Aisyah Ra, pada bagian awal tulisan ini suda jelas bahwa apa yang kalian sedekahkan akan diganti berlipat-lipat lebih baik, entah itu berupa dzatnya, ataupun sifatnya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 265 “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjahkan hartanya di jalan Allah adalah serupah dengan sebutur benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang-orang yang di kehendaki, dan Allah maha luas dan maha mengetahui

Ibnul Qoyyim Al Jauzi memberikan komentar seputar ayat ini “ayat ini seolah-olah bagaikan penjelas tentang ukuran pelipatan pahala yang disiapkan bagi orang-orang yang suka berinfaqdan bersedekah, Allah membuat permisalan seperti ini agar tergambar dalam pikiran manusia

Ketiga, bagi kalian yang suka bersedekah, Allah akan memberikan kemudahan kepada kalian atas masalah-masalah yang menganggu pikiran kalian. Al-Jauzi mengatakan “sebenarnya pada sedekah terdapat pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menolak berbagai musibah, sekalipun sedekah itu dari orang yang fajir dan dholim. Sesungguhnya Allah akan menolak berbagai musibah karena sebab sedekah, dan perkara ini suda maklim pada kebanyakan manusia , bahkan boleh di kata penduduk bumi mengakui hal itu, karena mereka sudah membuktikanya”

Keempat, ini adalah sabda Nabi, mohon di cermati “ bukankah kalian ditolong dan diberi rizqi melainkan sebab orang-orang lemah di antara kalian ?” Sudakah kalian menemukan ma’na hadist tersebut ?.... kalau belum kita cari tau bareng-bareng. Jadi di dalam hadist itu terdapat kalimat “sebab orang-orang lemah di antara kalian” maksudnya gini, orang-orang yang fakir, dlu’afa dan masakiin yang ada di sekitar kita bila kita memberikan bantuan atau sedekah kepada mereka, maka mereka akan mendo’akan kita, dan do’a orang-orang masakiin itu mustajab.

Masih banyak sebenarnya manfaat dari sedekah dan masih banyak juga bahaya dari pada sifat pelit atau kikir, oleh karena itu, kita tingkatkan sedekah kita, jangan tungguh punya harta banyak baru mau bersedekah. Nabi bersabda “ waktu yang terbaik untuk sedekah adalah ketika kalian takut miskin karena sedekah menginginkan kaya”. Jadi intinya sedekah dulu kalau pengen kaya. Walaupun sedekah kita tidak didasarkan semata-mata untuk mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT, apalagi ada unsure riya’ dalam sedekah kita. Hal yang demikian sungguh akan menghapus pahala dan kebajikan dari sedekah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.“ (Al Baqarah:264)

Kamis, 02 Agustus 2012

KEMANA MAINAN-KU YANG DULU ?


Banyak nuansa ramadhan yang kini suda tidak bisa lagi diemui di desa tercinta, Solokuro. Ditenga suasana lapar dan dahaga, kebiasaan kumpul di musollah untuk berbagi cerita, ataupun merencanakan sesuatu sambil kemulan sarung, ngenteni buko lungo nang ngalas nggolek bajangan

Rindu Ramadhan lainnya yang tak terobati adalah permainan ‘jeblukan‘, ‘bledosan’ atau meriam bamboo, yang merupakan mainan wajib bagi anak-anak yang hanya ada selama bulan Ramadhan. Sekarang suasana dan tradisi ini seolah lenyap dan sirna. 

Memang sih tradisi mainan itu tidak ada hubungannya dengan nilai puasa Ramadhan, hanya tradisi sebagai keceriaan anak-anak menyambut dan mengisi ramadhan, tentu dikala kosong dari tadarusan pastinya. 

Namun bagi mereka yang dahulu sering mendengarkan itu semasa bulan Ramadhan pastilah akan merasakan kerinduan. Kini anak-anak mungkin sudah tidak lagi mengetahui permainan itu lagi. Kemajuan teknologi menghadirkan berbagai permainan elektronik dan game computer yang serba canggih dan menarik, hingga permainan tradisional tidak lagi mereka kenali. 

Game telah menggantikan permainan tradisional, dan tak ada lagi bocah berkreasi, tak ada lagi kebersamaan, semua sudah tersedia, kini anak-anak-pun manja. Kemana mainanku yang dulu. 

Diambil dan disarikan dari tulisan Galang Perdanan Oi

Rabu, 01 Agustus 2012

MAU KEMANA REMAJA ZAMAN SEKARANG ?


Opini Oleh : Hilal Artur


Sering kali kita jumpai pemberitaan-pemberitaan yang berasal dari berbagai media elektronik dan cetak, bahwasanya para pemuda islam saat ini sedang mengalami krisis keteladanan, yang akan menyebabkan buntung-nya generasi muslim sebagai pendobrak peradaban. Krisis-krisis keteladanan yang saat ini paling berbahaya adalah masalah moral dan akhlaq. Dua kata yang pendek tapi sebenarnya memiliki pengertian yang begitu luas dan juga dapat menjadikan barometer kemajuan umat islam di masa yang akan datang.
Kalau kita membaca Koran, ataupun melihat berita di televisi, tentunya kita tidak asing dengan yang namanya genk dan sejenisnya. Genk yang mayoritas anggotanya adalah anak-anak baru gede atau remaja yang rentan dengan ketidak stabilan akhlaq. Kelakuan ataupun penampilan yang dianggap necis, gaya, ataupun nyentrik. Tingkah pola mereka yang mengobar kerusuhan dan membuat ketidak nyamanan, pertikaian di antara pera remaja sendiri, bahkan tidak jarang mereka mengobar perselisihan dengan masyarakat setempat.
Faktor-faktor yang menyebabkan mereka berkelakuan seperti itu tidak lain adalah karena minimnya tauladan yang baik, entah itu orang tua, guru, bahkan para pejabat tinggi Negara. 
Kalau kita cermati di dalam kehidupan ini tentu sudah jelas, kerusakan moral para figur yang tidak memberih contoh tauladan yang baik adalah penyebab utama buruknya moral para remaja ataupun generasi muda. Korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi dimana-mana, tampa ada yang mampu untuk membendungnya, tapi naasnya para pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme adalah para figur yang ditiru dan dianutoleh generasi muda muslim sekarang. Nah kalau suda begini mau kemana remaja muslim ini nantinya  ?
Pada massanya nanti, negara ini akan dijalankan oleh para anak muda yang saat ini sedang mengalami krisi moral dan akhlaq, terus bagaimana nasibnya bangsa ini kalau yang akan menjalankan roda pemerintahan adalah orang-orang yang tidak bermoral? Naudzu Billah. Oleh karena itu sebaiknya kita mempersiapkan semuanya itu sedari dini, agar nanti tidak mengalami krisis pemimpin dan orang jujur.
Terus bagaimana caranya agar pada massa yang akan datang negeri ini tidak mengalami kerisis?. Coba kita simak bagaimana Nabi dan Rasul dalam mendidik anak anak mereka, sehingga menjadi anak harapan agama dan bangsa serta tidak menjadi "sampah masyarakat". Semisal saja kisah nabi Ibrahim, betapah berhati-hatinya  Kholilullah ini dalam mendidik anaknya yaitu Ismail hingga menjadi anak yang beriman memegang teguh agama Allah, bahkan sampai-sampai rela mengorbankan nyawanya demi memenuhi permintaan sang ayah yang diyakini itu merupakan perintah Allah SWT. Atau kisah Nabi Muhammad SAW,  yang mendidik dari usia dini seorang anak yang bernama Ali ibnu Abi Tholib hingga menjadi remaja yang shaleh sekaligus taat.
Sekarang yang menjadi masalah adalah, apaka masih ada di antara kita yang memberikan pengawalan dan pengawasan seperti yang di lakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad tersebut?, tentu dalam mendidik anak para orang tua tidak bisa sepenuhnya dengan apa yang dilakukan oleh para Anbiya' tersebut, namun dengan terus mentauladani nilai-nilai yang diajarkan oleh para Anbiya' kita berharap generasi islam yang akan datang adalah generasi yang bisa diandalkan memegang prinsip dan nilai-nilai islam serta berguna bagi masyarakat dan bangsa. Amin

Senin, 30 Juli 2012

KULINER KHAS OLOKURO


“Dimanakah kini kau berada???”

Orean

Solokuro Mania, salah satu karunia Allah yang patut kita syukuri tentang kondisi desa kita adalah bahwa Solokuro kini semakin maju, semakin modern dan semakin beradap. Indikasi akan hal tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya adalah tingkat ekonomi dan pendidikan warga yang semakin membaik. Terlebih sekarang ini warga desa Solokuro sudah bersentuhan langsung dengan berbagai perangkat canggih guna menunjang aktivitas keseharian mereka.
Namun dibalik kemajuan itu ada hasrat rindu yang sangat dalam terhadap sesuatu yang khas, yang kini sudah mulai hilang dari peredaran. Apakah itu? Makanan Khas Solokuro.
Beberapa tahun yang lalu aneka kuliner itu menjadi santapan wajib warga, namun kini sudah mulai jarang ditemui atau bahkan sudah hilang dari peredaran. Saya akan mencoba menginfentarisir jenis makanan yang mulai langkah tersebut, dan bagaimana kita sebagai generasi muda menyikapinya nanti.

No
Nama Jenis Makanan
Bahan Dasar
Keterangan/Diskripsi Singkat
1.
Sego Jagung/Sego Las
Jagung yang digiling kasar hingga berbentuk elas/las
Umumnya dioplos dengan beras, sehingga nasinya akan menjadi 2 warna merah dan putih. Lumayan lezat disajikan dengan sayur urap dan ikan asin atau Dudo Menir
2.
Sego Jagung “Bledegan”
Jagung yang digiling halus
Cara membuat nasi ini adalah diulenin dengan air hangat sebelum dikukus dalam kukusan segitiga dari bambu (alat ini juga hampir punah. Disajukan dengan sayur/dudo menir dan ikan asin atau bekocok ikan asin
3.
Gantot
Gebingan/Singkung yang dikeringkan
Gebingan yang telah kering kemudian dicuci dan dikukus. Biasanya gebingan yang berwarna hitam akan semakin menjadikan gantot lebih lezat. Bertekstur kenyal, mantap sebagai kudapan di pagi hari disajikan dengan parutan kelapa.
3.
“Ketan” Orean
Orean (Sorgum)
Makanan ini sangat lezat dan mungkin juga bergizi tinggi. Sangat cocok dijadikan sebagai menu sarapan atau makan malam.
Cara membuat biji orean yang telah dicuci bersih kemudian dikukus, setelah matang diaduk dengan sedikit garam dan dihidangkan dengan parutan kelapa.
4.
“Ketan” Jowo
Jowo
Cara membuat dan menyajikannya juga sama dengan ketan orean. Ketan Jowo ini juga sangat lezat untuk sarapan di pagi hari maupun kudapan di malam hari.
5.
Getuk
Bolet (Ketela Rambat)
Umunya dipakai utuk kudapan (Pasilan;Solokuro) sebelum menyantap nasi. Yang jelas kandungan karbohidrat pada bolet lebih muda dicerna oleh tubuh dari pada nasi menjadikan energi manusia akan lebih bertahan lama.
6.
Bubur Jenjet
Jagung muda
Makanan ini sudah bertahun-tahun menghilang, dibuat dari adonan jagung muda kemudian dikukus dalam balutan klobot jagung, ada rasa manis dan gurih. Keduanya sangat lezat.
7.
Sambel Gobel
Kacang Panjang
Sebagai pelengkap makan, sambel ini patut diperhitungkan. Dibuat dari kacang panjang yang dicampur dengan racikan sambal, muantap pastinya hampir mirip dengan karedok di kalangan masyarakat Sunda.
8.
Gemblong Pereng
Singkong/Menyok
Makanan ini tergolong sebagai jajanan pasar, sangat digemari oleh anak-anak.
9.
Kriyu
Tepung Beras
Sama dengan gemblong pereng, jajanan ini juga sangat digemari karena rasanya yang lezat.
10.
Tiwol1
Gebingan (Singkong kering)
Gebingan dihaluskan diulenin dengan air sebelum dikukus, dasijakn dengan parutan kelapa dan ikan asin.
1 mengacu pada nama jenis makanan tersebut dari daerah lain, nama Solokuro-nya dalam status lali

Menurut pengamatan penulis (ini subyektif lo yo), 10 jenis makanan tersebut sudah mulai jarang ditemui bahkan mungkin sebagian masyarakat terutama golongan muda mendengar namanya-pun sudah tidak pernah lagi, Nah lo, apa gak masuk katagori punah itu namanya.
Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan jenis makanan tersebut hilang dari peredaran (lagi-lagi ini menurut hemat penulis yang unsur subyektifitasnya sangat tinggi). 
Pertama adalah, mulai jarangnya bahan baku jenis makanan tersebut. Umunya bahan baku makanan tersebut didapat dari hasil pertanian warga Solokuro sendiri, namun pertanian yang kini lebih memprioritaskan satu jenis tanaman tertentu (padi), menjadikan beberapa tanaman sebagai bahan dasar jenis makanan khas itu juga mulai hilang, seperti singkong, bolet dan yang paling kritis adalah orean dan jowo. 
Faktor kedua adalah kehidupan modern yang berujung pada pola konsumerisme masyarakat yang serba instan dan juga menganggap beberapa jenis makanan tersebut kurang modern dan ketinggalan zaman. 
sajian kue di toko yang diproduksi oleh pabrik-pabrik besar sangat bervariasai dan terjangkau oleh kantong masyarakat. Dari pada susah-susah ya mending beli saja, praktis dan tidak repot. Namun ada juga mungkin yang menganggap makanan itu kurang sesuai dengan kondisi modern, contohnya adalah nasi jagung. Mosok zaman saiki isek mangan sego jagung wae..? “Pendapat yang musti diluruskan sepertinya..”. 
Terus bagaimana kita menyikapinya? sekedar memberi ulasan. Sebelum pemerintah mendengungkan  diversifikasi bahan pangan (akibat kebijakan yang padi centris di masa lalu), masyarakat Solokuro telah terbiasa dengan mengkonsumsi makanan selain padi. Artinya masyarakat Solokuro sebenarnya sudah bisa mencukupi kebutuhan dengan beberapa alternatif bahan bangan.
Kini dengan kebijakan yang salah kaprah dengan menjadikan padi sebagai satu-satunya bahan dasar makanan pokok berbuah penyesalan. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan keanekaragaman bahan pangan justru diarahkan pada padi. Solokuro mungkin hanya skup kecil, bagaimana dengan masyarakat Madura yang sebagian besar terbiasa dengan jagung harus “dipadi-kan”, bagaimana dengan masyarakat Papua yang terbiasa dengan ketela dan sagu juga harus “dipadi-kan”?
Jadi bisakah kita bangkitkan kembali aneka jenis makanan yang hampir punah tersebut? Orientasi lebih jauh lagi masyarakat bisa memiliki fariasi makanan yang lezat dan menjadi ciri khas Solokuro? Apa ide Solokuro Mania agar makanan tersebut kembali hadir ditengah kehangatan masyarakat? Perlukah diadakan lomba Masak Sego Jagung, Ketan Orean dan lain-lain di 17 Agustus nanti?

Minggu, 22 Juli 2012

POSO-AN nDEK SOLOKURO

Bulan puasa telah tiba, tiada tempat yang paling berkesan dalam menjalankan ibadah puasa kecuali di kampung halaman sendiri (tentu yang dimaksud adalah desa tercinta “Solokuro”).
Datangnya bulan ramadhan selalu disambut dengan suka cita oleh seluruh warga masyarakat. Salah satu wujud penyambutan itu adalah membersihkan diri dengan mandi kramas di kolam pemandian paling tersohor “sendang”. Bukan berarti warga sehari-hari jarang kramas, tapi merupakan simbol pensucian diri untuk menyambut datangnya bulan suci. Sehari sebelum berpuasa (terutama menjelang magrib) di kolam pemandian sendang penuh sesak dengan warga yang mandi kramas.
Suasana ramadhan-pun semakin kental menjelang waktu isya’, dari langgar pak Mujib terdengar sayup-sayup kumandang do’a untuk menyambut datangnya bulan suci.
Allahumma sallimna li romadhon..
Wa sallim romadhona lanaa..
Wa tasallamhu minna mutaqabbala…
Alunan do’a itu sangat menyentuh, tapi sebagian besar belum tahu siapa pemilik suara khas tersebut…? Mohon para Solokuro mania bisa member jawabannya.
 Alunan puji-pujian itu seakan mengiringi tiap langkah warga yang mendatangi tempat-tempat ibadah untuk melaksanakan sholat taraweh. Sungguh suasana yang hanya bisa didapat dan dirasakan di Solokuro.
Keheningan malam desa sesekali terpecahkan oleh suara ‘aamiin....’ dari para jama’ah di mushollah dan masjid, diluar kedua tempat tersebut benar-benar suasananya sangat sepi dan hening, karena hampir semua warga melakukan sholat taraweh berjama’ah.
Namun, selesai sholat taraweh, geliat malam desa-pun mulai hidup kembali. Beberapa warga mulai mencari peruntungan dengan  membuka gerai dagangan di malam hari. Berbagai jenis jajanan favorit bulan puasa tersedia, mulai dari rujak, lemi, baso, semur dan tentu yang paling istimewa adalah tebu. Ya, tebu merupakan jajanan paling favorit saat bulan puasa.
Masjid dan terutama mushollah-mushollah juga mulai ramai dengan suara alunan Al-qur’an yang dibacakan oleh warga yang sedang tadarus. Biasanya tadarus ini dilakukan dengan cara berkelompok. Ada kelompok ibu-ibu, anak-anak sekolah maupun bapak-bapak. Kegiatan tadarus ini dilakukan sampai agak larut malam, hingga waktu istirahat pun tiba sekitar jam 11 atau 12 malam.
Dikeheningan malam menjelang pagi, riuh suara patrol disertai celotehan canda anak-anak desa membangunkan warga dari tidurnya yang lelap. Sesekali dari langgar pak Mukran dan pak Mujib terdengar peringatan untuk melaksanakan sahur. ...”S a h u r – s a h u r...sak meniko sampun jam tigo lewat sedoso menit, bapak ibu engkang dereng sahur, supadhos enggal-enggal sahur...!!!”.
Tak lama berselang, suasana desa kembali ramai, terutama suara benturan alat-alat masak yang sedang difungsikan oleh ibu-ibu yang sedang menyiapkan makan sahur. Beberapa warga juga suda mulai keluar rumah untuk sekedar saling sapa dengan tetangga. Biasanya mereka akan saling tanya apakah sudah sahur apa belum, dan sahur dengan lauk apa? Bahkan tidak jarang para warga yang masih bertetanggan itu saling tukar makanan. Betapa indah suasana ini, di pagi hari yang masih gelap-pun kerukunan warga sudah dimulai.
Waktu imsak sudah tiba, dan lagi-lagi terdengar peringatan dari mushollah. ..sak meniko sampun jam sekawan lewat sedoso menit, enggemeniko waktunipon imsak...berbarengan dengan peringatan itu, para warga sudah mulai keluar rumah untuk menuju masjid dan mushollah. Dari masjid telah terdengar suara solawat tarkhim sebagai tanda bahwa waktu subuh sudah dekat. ...asholatu wassalamu ‘alaih....
 

Jumlah jama’ah sholat subuh di masjid dan mushollah memang meningkat. Para jama’ah begitu bersemangat untuk melaksanakan sholat berjama’ah dan mendengarkan ceramah (kultum) yang disampaikan oleh para ustadz. Ustadz yang menyampaikan ceramah ini biasanya dilakukan secara berjadwal sehingga tiap hari bergantian baik yang menjadi imam maupun ceramahnya.
Setelah sholat subuh masyarakat beberapa tahun terakhir memiliki kebiasaan untuk jalan pagi. Disamping kegiatan ibadah, kegiatan yang bersifat olahraga ini juga bernilai positif serta memiliki kekhasan dari suasana ramadhan di Solokuro. ..Solokuro memang tak tergantikan. Met Puasa Dulur sedoyo.

Minggu, 04 Maret 2012

Mistery of Betitet


Betitet-betitet...jamu jagir gemblong gendar....

Suara laki-laki tua itu begitu akrab di telinga warga Solokuro, dan kerap kali memecah keheningan di pagi, siang, bahkan di sore hari. Dalam satu minggu, antara dua sampai tiga kali lelaki tua itu menjajakan sebuah ramuan khusus yang ia namakan betitet. Umumnya ramuan ini dibuat untuk jamu sapi, atau dalam bahasa penjualnya adalah jamu jagir yang bermakna jamu untuk anakan sapi. Lalu apa makna gemblong gendar dikalimat berikutnya...? konon betitet ini juga sebagai bahan makanan. ya, mungkin jenis makanan itu adalah gemblong gendar, walaupun sampai sekarang penulis belum pernah sekalipun menemui makanan yang bahan dasarnya terdapat campuran betitet.

Dengan dua bua jerigen besar, lelaki tua itu keliling dari sudut-sudut desa. Entah siapa namanya, ia hanya dikenal sebagai wa’gus betitet. Asalnya-pun juga jarang orang yang tahu secara pasti. Hanya saling terka yang berkembang di kalangan masyarakat Solokuro ‘jare wong kidulan’ ungkap warga kalau ditanya asal dari wa’gus betitet ini.

disamping asal-usul penjualnya yang agak misterius, betitet juga merupakan ramuan yang terbilang misterius. Selama ini betitet diketahui hanya berasal dari satu sumber, yaitu wa’gus betitet. Belum pernah ditemui ada orang lain yang menjual betitet, baik di sekitar Solokuro ataupun di lain desa, atau mungkin karena penulis saja yang belum pernah menemui betitet di lain kesempatan? rasa-rasanya tidak juga.

Lalu apa sebenarnya betitet ini...? namanya juga sangat aneh, jika ditelisik dari model bahasanya, betitet kelihatannya bukan berasal dari bahasa jawa. Lebih pantas atau mirip jika dikaitkan dengan bahasa Sunda atau bahasa luar daerah yang lain. Ya, nama dan semua yang berhubungan dengan betitet memang serba misterius.

Betitet
berbentuk cair, beraroma agak menyengat kata orang ada sedikit pesing-nya, dan rasanya agak sedikit asin. Apa bahan pembuatannya, semua juga belum terpecahkan. Lazim dipakai jamu sapi. Konon sapi yang dijamoni betitet akan nggames mangan dan sehat, artinya sapi tersebut akan cepat besar. Konon beberapa orang juga mengkonsumsi betitet sebagai jamu. atau itu hanya isu, sebab kalau ada anak kecil nakal para orang tua akan menakuti mereka dengan dijamuni betitet.."nek nakal dijamoni betitet wae lo..."

Kini, tidak pernah lagi terlihat penjual betitet keliling desa. Entah bagaimana kabar wa’gus betitet itu sekarang? Selepas tidak ada lagi wa’gus betitet berkeliling, betitet juga sudah tidak terdengar lagi keberadaannya, dan tetap menjadi misteri yang belum terungkap. Semua semakin menambah misteri seluk beluk ke-betitet-an. Hanya lengkingan kuat dari seorang lelaki tua yang masih mengiang “Betitet-betitet.....jamu jagir gemblong gendar.......”. siapa yang mau mengungkap kemisteriusan betitet ini..?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India