tag:blogger.com,1999:blog-36561018932558620432024-03-06T12:02:38.750-08:00S O L O K U R OMedia Silaturrahmi dan Komunikasi Wargasolokurohttp://www.blogger.com/profile/04605549960048123723noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-74257891487542213602012-09-10T21:01:00.001-07:002012-09-10T21:01:22.745-07:00SEBUA IDE<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]-->
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoufBQB7deKll86Fde9AqJxQtcDKpe-43pRnS92s9eeS94pjq6FUKUBxllrgfeofwItt3h0ACed7LC09l6Qk0NPG3a_5wVgzo5jKhBNfsS-dVnEc8u9U6AxQOngSvso5D5JPMwrsYxH73B/s1600/OLEH-OLEH.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoufBQB7deKll86Fde9AqJxQtcDKpe-43pRnS92s9eeS94pjq6FUKUBxllrgfeofwItt3h0ACed7LC09l6Qk0NPG3a_5wVgzo5jKhBNfsS-dVnEc8u9U6AxQOngSvso5D5JPMwrsYxH73B/s400/OLEH-OLEH.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Desa Solokuro, dikaruniahi lahan yang luas sebagai tempat bercocok
tanam bagi warganya. Walaupun tidak terlalu subur dan irigasi yang minim, namun
keuletan warganya menjadikan Solokuro tidak kekurangan dalam hal produk
pertanian. Berbagai tanaman tumbuh dengan baik di ladang para petani desa,
bahkan hutan yang liar-pun acap kali memberikan nilai lebih pada tanaman liar
yang bisa diolah sebagai makanan bermutu.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Umunya, hasil pertanian warga masih beroerientasi pada kebutuhan domestik
rumah tangga saja. Walaupun demikian tidak jarang sebagian warga juga menjual “dalam
jumlah yang tidak terlalu besar” untuk memenuhi kebutuhan lain diluar yang
dihasilkan dari pertanian sendiri. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti
pertanian Solokuro juga akan bergeser orientasinya dari kebutuhan domestik ke
orientasi pasar. Ketika orientasi ini dijalankan, sangat diharapkan bahwa hasil
pertanian ini nanti tidak dilepas ke pasar dalam bentuk produk mentah. Karena disamping
hasilnya sangat kecil bila dijual dalam bentuk produk jadi ataupun setengah
jadi, proses pengolahan produk pertanian tersebut juga melibatkan masyarakat
yang akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka warga.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Semua hasil pertanian sebenarnya bisa diolah menjadi produk jadi
ataupun setengah jadi. Tentu pengolahan ini juga harus dilakukan dengan
ketrampilan yang memadai dan ditunjang oleh Teknologi Tepat Guna yang
menjadikan produk itu berkualitas. Karenanya secara sederhana kita bisa
melakukannya dengan skema sebagaimana dibawah ini :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo8gITutrPWB_gET7Zba2U7ea_Zr-upgfblxojvVXxgMBUjB62NIF8tea58PTYo6EgkxVU2CrhAoQLT5XjTojkRzfBSycLl-Q2Mlu7wFT6_r_bKPL8YlrdUQm3AuUYpAln4BZCP7HplPdR/s1600/bagan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo8gITutrPWB_gET7Zba2U7ea_Zr-upgfblxojvVXxgMBUjB62NIF8tea58PTYo6EgkxVU2CrhAoQLT5XjTojkRzfBSycLl-Q2Mlu7wFT6_r_bKPL8YlrdUQm3AuUYpAln4BZCP7HplPdR/s400/bagan.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Mari kita inventarisir hasil pertanian desa Solokuro tentu semua harus
diorientasikan menjadi produk olahan. Pertama tentu saja padi, selama ini padi
sebagian besar dijual dalam bentuk beras atau bahkan gabah. Harganya tentu
lebih murah jika dijual dalam bentuk tepung atau bahakan kue kering. Bagaimana dengan
jagung? Coba kita perhatikan seksama ketika kita memasuki toko makanan, berapa
banyak produk olahan jagung yang sudah menjadi makanan lezat, bahkan tak jarang
makanan tersebut merupakan produksi luar negeri. Belum lagi mangga yang
jumlahnya melimpah bahkan pernah dijadikan sebagai makanan sapi, tentu produk
tersebut akan bernilai lebih jika dibuat jus ataupun manisan yang dapat
bertahan lama. Hal yang sama juga berlaku bagi gadung, tanaman liar ini sudah
lama menjadi bahan olahan warga, namun belum berorientasi pasar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<b>Pentingnya Produk Khas Lokal</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Masyarakat modern sekarang ini memiliki mobilitas tinggi dan beredar
pada wilayah yang semakin luas. Sebagai desa kecamatan (kota Kecamatan)
Solokuro memiliki peran strategis sebagai tujuan masyarakat untuk berkunjung,
apalagi letaknya yang memungkinkan sebagai jalan alternatif dari daerah selatan
menuju daerah utara Lamongan (Paciran dan sekitarnya), Solokuro bisa menjadi
tujuan singgah yang strategis. Karenanya kita tawarkan desa kita tercinta
dengan kekhasan yang mengesankan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
Kalau kita ke lampung yang kita buru adalah kripik pisang lampung,
kalau kita ke Bengkulu yang kita buru tentu Lempok Durian, kalau kita ke
Palembang tidak ada lain pastinya Empek-empek dan lain sebgainya. Setiap daerah
ditunjang dengan ke-khsan daerah masing-masing baik itu kuliner, maniK-manik,
batik daerah dan lain sebagainya. Saya bermimpi suatu saat orang yang lewat
Solokuro akan menyesal kalau belum membawa pulang krupuk gadung Solokuro, Bubur
Jenjet, Gantot, manisan atau produk-produk lain yang menjadi ciri khas
Solokuro. Piye dulur iso gak kita memproduksi ciri khas desa kita yang menjadi
andalan desa kita tercinta? </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-578355984903974812012-08-09T21:22:00.002-07:002012-08-09T23:58:58.417-07:00TAKUT MISKIN KARENA SEDEKAH ???<br />
<div style="color: black; text-align: center;">
<i>Opini oleh : Hilal Ardiansyah putra</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlZtstdgIw3XawAMyJQJ1JzKSvhDlcGO4oUPR9moZlD2_wt3s3z3OHXiIaxvnQ8bxsOEgpKDQMWqtz5s1svmx6moVbOB-LuhJBIgfxAewnaMXnOTslbFT0NMv1T4c46o5Uc9EYN3lY7q8a/s1600/Sedekah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlZtstdgIw3XawAMyJQJ1JzKSvhDlcGO4oUPR9moZlD2_wt3s3z3OHXiIaxvnQ8bxsOEgpKDQMWqtz5s1svmx6moVbOB-LuhJBIgfxAewnaMXnOTslbFT0NMv1T4c46o5Uc9EYN3lY7q8a/s1600/Sedekah.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Saudaraku yang percaya pada hari kebangkitan, ada
sebuah cerita, cerita ini terjadi dalam kehidupan Ummul Mu’minin Aisyah Ra. Seorang
istri Nabi yang paling muda. Suatu ketika Ummul Mu’minin Aisyah sedang
berpuasa, ketika menjelang berbuka, beliau hanya memiliki dua potong roti yang
dipersiapkan untuk membatalkan puasanya. Sesaat kemudian ada seorang peminta
yang mengetok pintunya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tok tok tok</i>,
peminta tersebut mengetuk pintu Ummul Mu’minin, kemudian pintu-pun dibuka,
akhirnya Ummul Mu’minin memintakan pelayanya untuk memberikan sepotong
roti tersebut kepada peminta tadi.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Setela peminta itu pergi, pintu pun ditutup
kembali, sesaat kemudian pintu rumah kembali berbunyi, sang pelayan pun membuka
pintu, dilihatnya ada seorang peminta lagi, Ummul Mu’minin pun memerintahkan
pelayan-nya untuk memberikan sepotong kue yang tersisa. Namun sang pelayan
menolak “kalau kue ini saya berikan kepada peminta tersebut, Kalian mau berbukan
puasa dengan apa ? tanyak sang pelayan. Karna pelayan-nya tidak mau memberikan
roti tersebut, Ummul Mu’minin sendiri yang memberikan sepotong roti
tersebut di balik hijab.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Waktu berbuka puasa makin dekat, sembari menunggu
waktu buka tiba, (tentu saja tanpa makanan pembuka, karena makanan yang tadinya
suda dipersiapkan untuk berbuka puasa suda di berikan kepada dua orang peminta
tadi) pintu Ummul Mu’minin kembali berbunyi, kemudian sang pelayan di
perintahkanya unutk membuka pintu, sang pelayang terkejut, karena orang yang
mengetok pintu tadi membawa kambing bakar lengkap dengan rotinya. Ummul Mu’minin pun berkata pada pelayan-nya “
coba kau lihat, bukankah makanan ini lebih baik dari pada dua potong roti tadi
?</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Saudaraku seiman dan seperjuanga, apakah yang
dapat kalian simpulkan dari cerita yang perna terjadi pada diri seorang istri
nabi kita tersebut ?, Kalau saja hal itu terjadi pada diri kita, apa yang akan
kita lakukan, memberikan makanan yang kia miliki, atau mengusirnya?. Semuanya
terserah pada kalian, tapi anda akan mendapatkan sebuah hal yang menakjubkan
bila kalian berani memberikan makanan yang kalian miliki.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Sayang dan sangat disesalkan, bila di antara kita
masih ada yang berpikiran kalau bersedekah itu hanya akan mengurangi harta.
Semoga orang yang mempunyai pikiran seperti itu cepat diberikan petunjuk,
Aamiin.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Asalkan kalian tahu saja, kalau sedekah itu
adalah pintu rezeqi yang tidak ada duanya, kalau kita rajin buka alqur’an, kita
akan menemukan puluhan ayat yang menjelaskan keutamaan dan balasan dari
bersedekah, dan asal kalian tahu juga, banyak sekali orang yang
kekayaanya melejit karena selalu melaksanakan sedekah, makanya tidak ada alasan
bagi kalian untuk tidak bersedekah.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Saudaraku seiman dan seperjuangan, apasih sedekah
itu? menurut imam Al-Ashafani “ sedekah adalah apa yang dikeluarkan oleh
seorang insan dari hartanya unutk mendekatkan diri kepada Allah” sedangkan
menurut Syaikh al-Faqih Muhammad Bin Shalih Al-Utsmani “ dinamakan sedekah
karena dengan sedekah menunjukan kejujuran orang yang memberinya. Harta itu
disenangi oleh jiwa, apabila engkau menyedekahkan apa yang engkau senangi, maka
itu sebagai dalil bahwa engkau jujur dan tulus dalam melakukanya”.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Di dalam al-qur’an, banyak sekali ayat yang
memberikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">warning</i> untuk secepatnya
mengeluarkan sedekah (lebih-lebih sedekah yang sunnah, karena yang wajib
bagaimanapun dan apapun alasanya WAJIB untuk di bayarkan). Semisal pada surat
al baqoroh ayat yang ke 254, yang artinya “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hai
orang-orang yang beriman, belanjahkanlah sebagian dari rizki yang kami berikan
kepadamu,sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada lagi sayafa’at, dan orang-orang kafir itulah orang yang dzalim</i>”.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Ayat di atas jelas, sebelum kiamat datang, kalian
harus cepat-cepat mengeluarkan harta kalian untuk dibelanjahkan di jalan Allah,
lagian nanti pada hari itu kaki manusia tidak bakal dapat berpindah kemana-mana
sebelum di tanyak lima perkara, dan dari kelima perkara tersebut, pertanyaan
yang paling rinci adalah tentang harta. “Dari mana harta itu kalian dapatkan ? Dan
kemana harta itu kalian belanjahkan ?”</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Jangan sampai dari kalian menjawab “ harta itu
kami dapatkan dari korupsi, nipu, nilep, dan lain sebagainya”. Bahaya kalau kalian
jawab pertanyaan yang pertama seperti itu. Jangan sampai jawab pula pertanyaan
yang kedua “ kami membelanjakan harta kami ke diskotik, bar-bar, dan tempat-tempat
yang mendatangkan kesenangan semu (kemaksiatan)” Semoga kita terhindar dari
golongan yang seperti itu.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Saudara sidang pembaca yang di rahmati Allah, dalam
surat Attaubah ayat 35 di jelaskan kalau orang yang tidak mau mengeluarkan
hartanya di jalan Allah, nanti harta tersebut akan di lebur dan kalian akan di
masukan ke leburan harta kalian itu. Bahkan di hadist nabi harta kalian akan
menyetrika jidat dan punggung kalian selama satu hari yang pada saat itu sama
dengan 50.000 tahun, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Naudzubillah</i>.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Bahkan Nabi bersabda barang siapa yang menyimpan
harta dan tidak mensedekah-kannya nanti di hari pembalasan harta itu akan
menjadi ulah besar yang memiliki dua taring dan berkepala botak akan melilit di
leher kalian, dan yang pasti bikin kalaina ngeri, ular itu akan berbicara, aku
ini hartamu, aku ini simpananmu. </div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Lalu apa keutamaan dari sedekah itu? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>, orang yang bersedekah hartanya tidak
akan berkurang. Hanya orang yang kikir dan takut kehilangan harta yang
mengatakan sedekah itu megurangi harta. Sebagaimana sabda nabi berikut “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tidaklah sedekah itu mengurangi harta,
dan tidaklah Allah menembahi rasa maaf kecuali bertambah mulia, dan tidaklah
seorang hamba rendah hati kepada Allah kecuali Allah akan angkat derajatnya</i>”
HR. Muslim (2588). Firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Anfal ayat ke 60 “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah
niscaya Allah akan membalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dirugikan
karena pemberian nafka tersebut</i>”</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, harta
yang disedekahkan akan diganti dengan yang lebih baik. Kisah dari Ummul
Mu’minin Aisyah Ra, pada bagian awal tulisan ini suda jelas bahwa apa yang
kalian sedekahkan akan diganti berlipat-lipat lebih baik, entah itu berupa
dzatnya, ataupun sifatnya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 265
“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupah dengan sebutur benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Allah melipatgandakan ganjaran
bagi orang-orang yang di kehendaki, dan Allah maha luas dan maha mengetahui</i>”</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Ibnul Qoyyim Al Jauzi memberikan komentar seputar
ayat ini “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ayat ini seolah-olah bagaikan
penjelas tentang ukuran pelipatan pahala yang disiapkan bagi orang-orang yang
suka berinfaqdan bersedekah, Allah membuat permisalan seperti ini agar
tergambar dalam pikiran manusia</i>”</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga</i>,
bagi kalian yang suka bersedekah, Allah akan memberikan kemudahan kepada kalian
atas masalah-masalah yang menganggu pikiran kalian. Al-Jauzi mengatakan “sebenarnya
pada sedekah terdapat pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menolak berbagai
musibah, sekalipun sedekah itu dari orang yang fajir dan dholim. Sesungguhnya
Allah akan menolak berbagai musibah karena sebab sedekah, dan perkara ini suda
maklim pada kebanyakan manusia , bahkan boleh di kata penduduk bumi mengakui
hal itu, karena mereka sudah membuktikanya”</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Keempat</i>,
ini adalah sabda Nabi, mohon di cermati “ bukankah kalian ditolong dan diberi
rizqi melainkan sebab orang-orang lemah di antara kalian ?” Sudakah kalian menemukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ma’na</i> hadist tersebut ?.... kalau belum kita cari tau bareng-bareng.
Jadi di dalam hadist itu terdapat kalimat “sebab orang-orang lemah di antara
kalian” maksudnya gini, orang-orang yang fakir, dlu’afa dan masakiin yang ada
di sekitar kita bila kita memberikan bantuan atau sedekah kepada mereka, maka
mereka akan mendo’akan kita, dan do’a orang-orang masakiin itu mustajab.</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Masih banyak sebenarnya
manfaat dari sedekah dan masih banyak juga bahaya dari pada sifat pelit atau
kikir, oleh karena itu, kita tingkatkan sedekah kita, jangan tungguh punya
harta banyak baru mau bersedekah. Nabi bersabda “ waktu yang terbaik untuk
sedekah adalah ketika kalian takut miskin karena sedekah menginginkan kaya”.
Jadi intinya sedekah dulu kalau pengen kaya. Walaupun sedekah kita tidak
didasarkan semata-mata untuk mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT,
apalagi ada unsure <i style="mso-bidi-font-style: normal;">riya’</i> dalam
sedekah kita. Hal yang demikian sungguh akan menghapus pahala dan kebajikan
dari sedekah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah “</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“<i>Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.</i>“ (Al
Baqarah:264)</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-20244293165578549702012-08-02T20:53:00.001-07:002012-08-09T23:59:15.036-07:00KEMANA MAINAN-KU YANG DULU ?<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDZM1lZodMxOqgMSDplxQ01QzE2dRyvnFlj-UU0T-RmclPib9QbnzcyBNXXAy7Qrr1RqajKJeplPydAiSAZPv2rfzmy7M3DGiaEAbfyxj35k7o52TxzbvwuZLAJd1PRSRHmFqwVPIOpNV/s1600/meriam+bambu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDZM1lZodMxOqgMSDplxQ01QzE2dRyvnFlj-UU0T-RmclPib9QbnzcyBNXXAy7Qrr1RqajKJeplPydAiSAZPv2rfzmy7M3DGiaEAbfyxj35k7o52TxzbvwuZLAJd1PRSRHmFqwVPIOpNV/s1600/meriam+bambu.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Banyak nuansa ramadhan yang kini suda tidak bisa
lagi diemui di desa tercinta, Solokuro. Ditenga suasana lapar dan dahaga, kebiasaan
kumpul di musollah untuk berbagi cerita, ataupun merencanakan sesuatu sambil
kemulan sarung, ngenteni buko lungo nang ngalas nggolek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Rindu Ramadhan lainnya yang tak terobati adalah
permainan ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">jeblukan</i>‘, ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bledosan</i>’ atau meriam bamboo, yang merupakan
mainan wajib bagi anak-anak yang hanya ada selama bulan Ramadhan. Sekarang
suasana dan tradisi ini seolah lenyap dan sirna. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Memang sih tradisi mainan itu tidak ada hubungannya
dengan nilai puasa Ramadhan, hanya tradisi sebagai keceriaan anak-anak
menyambut dan mengisi ramadhan, tentu dikala kosong dari tadarusan pastinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Namun bagi mereka yang dahulu sering mendengarkan
itu semasa bulan Ramadhan pastilah akan merasakan kerinduan. Kini anak-anak mungkin
sudah tidak lagi mengetahui permainan itu lagi. Kemajuan teknologi menghadirkan
berbagai permainan elektronik dan game computer yang serba canggih dan menarik,
hingga permainan tradisional tidak lagi mereka kenali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Game</span></i><span style="font-size: 12pt;"> telah menggantikan permainan
tradisional, dan tak ada lagi bocah berkreasi, tak ada lagi kebersamaan, semua
sudah tersedia, kini anak-anak-pun manja. Kemana mainanku yang dulu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><i><span style="color: blue;">Diambil dan disarikan dari tulisan </span></i><b style="color: red;"><i>Galang
Perdanan Oi</i></b></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-40374140434599395202012-08-01T21:10:00.004-07:002012-08-01T21:13:16.889-07:00MAU KEMANA REMAJA ZAMAN SEKARANG ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTS9n40y0N-IAHOxgUTRV1G2JA8xbDM9Rv-nBDWNEd0gy40mMA0mgbOQeM5VMKldUo7K0Ehou4wi9HXo878u4DZD-i4jPXqFiWIY3MmBO6XZZI-WnFariAfLICstBf5TV1oAJcGMtAUlgC/s1600/Hilal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTS9n40y0N-IAHOxgUTRV1G2JA8xbDM9Rv-nBDWNEd0gy40mMA0mgbOQeM5VMKldUo7K0Ehou4wi9HXo878u4DZD-i4jPXqFiWIY3MmBO6XZZI-WnFariAfLICstBf5TV1oAJcGMtAUlgC/s320/Hilal.jpg" width="235" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Opini Oleh : Hilal Artur</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sering kali kita jumpai
pemberitaan-pemberitaan yang berasal dari berbagai media elektronik dan cetak,
bahwasanya para pemuda islam saat ini sedang mengalami krisis keteladanan, yang
akan menyebabkan <i>buntung-</i>nya generasi muslim sebagai pendobrak peradaban. Krisis-krisis
keteladanan yang saat ini paling berbahaya adalah masalah moral dan akhlaq. Dua
kata yang pendek tapi sebenarnya memiliki pengertian yang begitu luas dan juga
dapat menjadikan barometer kemajuan umat islam di masa yang akan datang.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalau kita membaca Koran, ataupun melihat berita di televisi, tentunya kita tidak asing dengan yang
namanya <i>genk</i> dan sejenisnya. Genk yang mayoritas anggotanya adalah anak-anak baru
gede atau remaja yang rentan dengan ketidak stabilan akhlaq. Kelakuan ataupun penampilan yang dianggap necis, gaya, ataupun
nyentrik. Tingkah pola mereka yang <i>mengobar</i> kerusuhan dan membuat ketidak nyamanan, pertikaian
di antara pera remaja sendiri, bahkan tidak jarang mereka <i>mengobar</i> perselisihan
dengan masyarakat setempat.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Faktor-faktor yang menyebabkan mereka
berkelakuan seperti itu tidak lain adalah karena minimnya tauladan yang baik,
entah itu orang tua, guru, bahkan para pejabat tinggi Negara. </span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #333333;">Kalau kita
cermati di dalam kehidupan ini tentu sudah jelas, kerusakan moral
para figur yang tidak memberih contoh tauladan yang baik adalah penyebab utama buruknya moral para remaja ataupun generasi muda. </span><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.4pt;">Korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi
dimana-mana, tampa ada yang mampu untuk membendungnya, tapi naasnya para pelaku </span><span style="color: #333333;">korupsi, kolusi dan nepotisme </span><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.4pt;">adalah para figur yang ditiru dan dianutoleh generasi muda muslim sekarang. Nah kalau suda begini mau kemana remaja
muslim ini nantinya ?</span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada massanya nanti, negara ini akan
dijalankan oleh para anak muda yang saat ini sedang mengalami krisi moral dan
akhlaq, terus bagaimana nasibnya bangsa ini kalau yang akan menjalankan roda
pemerintahan adalah orang-orang yang tidak bermoral?<span class="apple-converted-space"> </span><em>Naudzu
Billah.</em><span class="apple-converted-space"><i> </i></span>Oleh
karena itu sebaiknya kita mempersiapkan semuanya itu sedari dini, agar nanti
tidak mengalami krisis pemimpin dan orang jujur.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terus bagaimana caranya agar pada massa
yang akan datang negeri ini tidak mengalami kerisis?. Coba kita simak bagaimana
Nabi dan Rasul dalam mendidik anak anak mereka, sehingga menjadi
anak harapan agama dan bangsa serta tidak menjadi "sampah masyarakat".
Semisal saja kisah nabi Ibrahim, betapah berhati-hatinya <i>Kholilullah</i> ini dalam mendidik anaknya yaitu
Ismail hingga menjadi anak yang beriman memegang teguh agama Allah, bahkan sampai-sampai rela
mengorbankan nyawanya demi memenuhi permintaan sang ayah yang diyakini itu merupakan perintah Allah SWT. Atau kisah Nabi Muhammad SAW, yang mendidik dari usia dini seorang anak yang bernama Ali ibnu Abi Tholib hingga menjadi remaja yang
shaleh sekaligus taat.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekarang yang menjadi masalah adalah, apaka
masih ada di antara kita yang memberikan pengawalan dan pengawasan seperti yang
di lakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad tersebut?, tentu dalam mendidik anak para orang tua tidak bisa sepenuhnya dengan apa yang dilakukan oleh para Anbiya' tersebut, namun dengan terus mentauladani nilai-nilai yang diajarkan oleh para Anbiya' kita berharap generasi islam yang akan datang adalah generasi yang bisa diandalkan memegang prinsip dan nilai-nilai islam serta berguna bagi masyarakat dan bangsa. Amin</span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.4pt; margin: 0cm 0cm 6pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-90722951678561111082012-07-30T19:54:00.000-07:002012-08-12T19:40:32.740-07:00KULINER KHAS OLOKURO<div style="color: black;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">“Dimanakah kini kau berada???”</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz0ERjAQL4_y2O6_D-zee0zSeL_C8mP3iXnlkd5Hla8wSgXvoHoYxtd4mliAInwBF5NDqvQOgW8FdU3yMfzoF1HZ-IESx14YVy_tfPDTgZM-yEgok3QZTEolyrB5gnykWP2rQQWh7Joo4t/s1600/Ketan+Orean.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz0ERjAQL4_y2O6_D-zee0zSeL_C8mP3iXnlkd5Hla8wSgXvoHoYxtd4mliAInwBF5NDqvQOgW8FdU3yMfzoF1HZ-IESx14YVy_tfPDTgZM-yEgok3QZTEolyrB5gnykWP2rQQWh7Joo4t/s1600/Ketan+Orean.JPG" /></a></div>
<div style="color: black; text-align: center;">
<i>Orean</i></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Solokuro Mania, salah satu karunia Allah yang
patut kita syukuri tentang kondisi desa kita adalah bahwa Solokuro kini semakin
maju, semakin modern dan semakin beradap. Indikasi akan hal tersebut bisa dilihat
dari beberapa aspek, diantaranya adalah tingkat ekonomi dan pendidikan warga
yang semakin membaik. Terlebih sekarang ini warga desa Solokuro sudah
bersentuhan langsung dengan berbagai perangkat canggih guna menunjang aktivitas
keseharian mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun dibalik kemajuan itu ada hasrat rindu
yang sangat dalam terhadap </span>sesuatu
yang <span lang="IN">khas</span>,
yang kini sudah mulai hilang dari peredaran. Apakah itu? Makanan Khas Solokuro.</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Beberapa tahun yang lalu aneka kuliner itu
menjadi santapan wajib warga, namun kini sudah mulai jarang ditemui</span> atau bahkan sudah hilang dari peredaran<span lang="IN">. Saya akan mencoba menginfentarisir jenis makanan yang mulai langkah
tersebut, dan bagaimana kita sebagai generasi muda menyikapinya nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">No</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Nama Jenis Makanan</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Bahan Dasar </span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Keterangan/Diskripsi Singkat</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">1.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Sego Jagung/Sego Las</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Jagung yang digiling kasar hingga berbentuk elas/las</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Umumnya dioplos dengan beras, sehingga nasinya akan
menjadi 2 warna merah dan putih. Lumayan lezat disajikan dengan sayur urap
dan ikan asin atau Dudo Menir</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">2.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Sego Jagung “Bledegan”</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Jagung yang digiling halus </span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Cara membuat nasi ini adalah diulenin dengan air hangat
sebelum dikukus dalam kukusan segitiga dari bambu (alat ini juga hampir punah.
Disajukan dengan sayur/dudo menir dan ikan asin atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bekocok</i> ikan asin</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">3.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gantot</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gebingan/Singkung yang dikeringkan</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gebingan yang telah kering kemudian dicuci dan dikukus.
Biasanya gebingan yang berwarna hitam akan semakin menjadikan gantot lebih
lezat. Bertekstur kenyal, mantap sebagai kudapan di pagi hari disajikan
dengan parutan kelapa.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">3.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">“Ketan” Orean</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Orean (Sorgum)</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Makanan ini sangat lezat dan mungkin juga bergizi
tinggi. Sangat cocok dijadikan sebagai menu sarapan atau makan malam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Cara membuat biji orean yang telah dicuci bersih
kemudian dikukus, setelah matang diaduk dengan sedikit garam dan dihidangkan
dengan parutan kelapa. </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">4.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">“Ketan” Jowo</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Jowo</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Cara membuat dan menyajikannya juga sama dengan ketan
orean. Ketan Jowo ini juga sangat lezat untuk sarapan di pagi hari maupun
kudapan di malam hari.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">5.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Getuk</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Bolet (Ketela Rambat)</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Umunya dipakai utuk kudapan (Pasilan;Solokuro) sebelum
menyantap nasi. Yang jelas kandungan karbohidrat pada bolet lebih muda
dicerna oleh tubuh dari pada nasi menjadikan energi manusia akan lebih
bertahan lama.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">6.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Bubur Jenjet</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Jagung muda</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Makanan ini sudah bertahun-tahun menghilang, dibuat
dari adonan jagung muda kemudian dikukus dalam balutan klobot jagung, ada
rasa manis dan gurih. Keduanya sangat lezat.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">7.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Sambel Gobel</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Kacang Panjang</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Sebagai pelengkap makan, sambel ini patut
diperhitungkan. Dibuat dari kacang panjang yang dicampur dengan racikan
sambal, muantap pastinya hampir mirip dengan karedok di kalangan masyarakat
Sunda. </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">8.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gemblong Pereng</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Singkong/Menyok</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Makanan ini tergolong sebagai jajanan pasar, sangat
digemari oleh anak-anak.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">9.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Kriyu</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Tepung Beras</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Sama dengan gemblong pereng, jajanan ini juga sangat
digemari karena rasanya yang lezat.</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 24.75pt;" valign="top" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">10.</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 109.0pt;" valign="top" width="145"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Tiwol</span><span lang="IN"><sup>1</sup></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.25pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gebingan (Singkong kering)</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 222.1pt;" valign="top" width="296"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN">Gebingan dihaluskan diulenin dengan air sebelum dikukus,
dasijakn dengan parutan kelapa dan ikan asin.</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: x-small;"><i><sup><span lang="IN">1</span></sup><span lang="IN"> mengacu pada nama jenis makanan tersebut dari daerah lain, nama
Solokuro-nya dalam status <u>lali</u></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Menurut pengamatan penulis (ini subyektif lo yo), 10 jenis makanan tersebut
sudah mulai jarang ditemui bahkan mungkin sebagian masyarakat terutama golongan
muda mendengar namanya-pun sudah tidak pernah lagi, Nah lo, apa gak masuk katagori
punah itu namanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan
jenis makanan tersebut hilang dari peredaran (lagi-lagi ini menurut hemat
penulis yang unsur subyektifitasnya sangat tinggi). </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN">Pertama</span></i><span lang="IN"> adalah, mulai jarangnya bahan baku jenis makanan tersebut. Umunya
bahan baku </span>makanan tersebut
didapat dari<span lang="IN"> hasil pertanian warga Solokuro sendiri, namun
pertanian yang kini </span>lebih
memprioritaskan satu jenis tanaman tertentu (<span lang="IN">padi</span>),<span lang="IN"> menjadikan beberapa
tanaman sebagai bahan dasar jenis makanan khas itu juga mulai hilang, seperti
singkong, bolet dan yang paling kritis adalah orean dan jowo. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Faktor <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedua</i>
adalah kehidupan modern yang berujung pada pola konsumerisme masyarakat yang
serba instan dan juga menganggap beberapa jenis makanan tersebut kurang modern
dan ketinggalan zaman. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">sajian kue di toko yang diproduksi oleh
pabrik-pabrik besar sangat bervariasai dan terjangkau oleh kantong masyarakat.
Dari pada susah-susah ya mending beli saja, praktis dan tidak repot. Namun ada
juga mungkin yang menganggap makanan itu kurang sesuai dengan kondisi modern,
contohnya adalah nasi jagung. <i>Mosok zaman saiki isek mangan sego jagung wae..?</i>
“Pendapat yang musti diluruskan sepertinya..”. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Terus <span lang="IN">bagaimana kita menyikapinya? sekedar memberi ulasan. Sebelum pemerintah
mendengungkan </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">diversifikasi bahan
pangan (akibat kebijakan yang padi centris di masa lalu), masyarakat Solokuro
telah terbiasa dengan mengkonsumsi makanan selain padi. Artinya masyarakat
Solokuro sebenarnya sudah bisa mencukupi kebutuhan dengan beberapa alternatif
bahan bangan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kini
dengan kebijakan yang salah kaprah dengan menjadikan padi sebagai satu-satunya
bahan dasar makanan pokok berbuah penyesalan. Masyarakat yang sudah terbiasa
dengan keanekaragaman bahan pangan justru diarahkan pada padi. Solokuro mungkin
hanya skup kecil, bagaimana dengan masyarakat Madura yang sebagian besar
terbiasa dengan jagung harus “dipadi-kan”, bagaimana dengan masyarakat Papua
yang terbiasa dengan ketela dan sagu juga harus “dipadi-kan”?</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Jadi bisakah kita bangkitkan kembali aneka jenis
makanan yang hampir punah tersebut? Orientasi lebih jauh lagi masyarakat bisa
memiliki fariasi makanan yang lezat dan menjadi ciri khas Solokuro? Apa ide
Solokuro Mania agar makanan tersebut kembali hadir ditengah kehangatan
masyarakat? Perlukah diadakan lomba </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Masak
Sego Jagung, Ketan Orean dan lain-lain </span><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">di 17 Agustus nanti?</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-59602943754274415162012-07-22T20:24:00.000-07:002012-09-06T03:15:36.543-07:00POSO-AN nDEK SOLOKURO<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDBN3brigvGW1MfOjrqK1MgsjoSAFb6XqaCoUp62duFx8c8-Qd2Em-4OhFJYv-KEFFtMslwAB3UVjrWrAgmAWOS2q6RLYCHJMNKSm2Nn4pAdSu65yttFpuCkumuiOS7C_QcoRU1Ii6Fd-I/s1600/gambar+ramadhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDBN3brigvGW1MfOjrqK1MgsjoSAFb6XqaCoUp62duFx8c8-Qd2Em-4OhFJYv-KEFFtMslwAB3UVjrWrAgmAWOS2q6RLYCHJMNKSm2Nn4pAdSu65yttFpuCkumuiOS7C_QcoRU1Ii6Fd-I/s1600/gambar+ramadhan.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN"><i>Bulan puasa telah tiba, tiada tempat yang paling berkesan dalam
menjalankan ibadah puasa kecuali di kampung halaman sendiri (tentu yang
dimaksud adalah desa tercinta “Solokuro”).</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Datangnya bulan ramadhan selalu disambut dengan suka cita oleh seluruh warga
masyarakat. Salah satu wujud penyambutan itu adalah membersihkan diri dengan
mandi kramas di kolam pemandian paling tersohor “sendang”. Bukan berarti warga
sehari-hari jarang kramas, tapi merupakan simbol pensucian diri untuk menyambut
datangnya bulan suci. Sehari sebelum berpuasa (terutama menjelang magrib) di
kolam pemandian sendang penuh sesak dengan warga yang mandi kramas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Suasana ramadhan-pun semakin kental menjelang waktu isya’, dari langgar
pak Mujib terdengar sayup</span>-sayup
kumandang do’a untuk <span lang="IN">menyambut datangnya bulan suci.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i>Allahumma sallimna li romadhon..</i><i><span lang="IN"><br />
<i>Wa sallim romadhona lanaa..</i><br />
<i>Wa tasallamhu minna mutaqabbala…</i></span></i><i></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
Alunan do’a itu sangat menyentuh, tapi sebagian
besar belum tahu siapa pemilik suara khas tersebut…? Mohon para Solokuro mania
bisa member jawabannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
A<span lang="IN">lunan puji-pujian itu seakan mengiringi tiap langkah warga yang mendatangi
tempat-tempat ibadah untuk melaksanakan sholat taraweh. Sungguh suasana yang
hanya bisa didapat dan dirasakan di Solokuro.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Keheningan malam desa sesekali terpecahkan oleh suara ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">aamiin....</i>’ dari para jama’ah di
mushollah dan masjid, diluar kedua tempat tersebut benar-benar suasananya
sangat sepi dan hening, karena hampir semua warga melakukan sholat taraweh
berjama’ah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Namun, selesai sholat taraweh, geliat malam desa-pun mulai hidup
kembali. Beberapa warga mulai mencari peruntungan dengan membuka gerai dagangan di malam hari.
Berbagai jenis jajanan favorit bulan puasa tersedia, mulai dari rujak, lemi,
baso, semur dan tentu yang paling istimewa adalah tebu. Ya, tebu merupakan
jajanan paling favorit saat bulan puasa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Masjid</span> dan <span lang="IN">terutama mushollah-mushollah juga mulai ramai dengan suara alunan
Al-qur’an yang dibacakan oleh warga yang sedang tadarus. Biasanya tadarus ini
dilakukan dengan cara berkelompok. Ada kelompok ibu-ibu, anak-anak sekolah
maupun bapak-bapak. Kegiatan tadarus ini dilakukan sampai agak larut malam, hingga
waktu istirahat pun tiba sekitar jam 11 atau 12 malam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Dikeheningan malam menjelang pagi, riuh suara patrol disertai celotehan
canda anak-anak desa membangunkan warga dari tidurnya yang lelap. Sesekali dari
langgar pak Mukran dan pak Mujib terdengar peringatan untuk melaksanakan sahur.
...”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">S a h u r – s a h u r...sak meniko
sampun jam tigo lewat sedoso menit, bapak ibu engkang dereng sahur, supadhos
enggal-enggal sahur...!!!</i>”. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Tak lama berselang, suasana desa kembali ramai, terutama suara benturan
alat-alat masak yang sedang difungsikan oleh ibu-ibu yang sedang menyiapkan
makan sahur. Beberapa warga juga suda mulai keluar rumah untuk sekedar saling
sapa dengan tetangga. Biasanya mereka akan saling tanya apakah sudah sahur apa
belum, dan sahur dengan lauk apa? Bahkan tidak jarang para warga yang masih
bertetanggan itu saling tukar makanan. Betapa indah suasana ini, di pagi hari
yang masih gelap-pun kerukunan warga sudah dimulai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Waktu imsak sudah tiba, dan lagi-lagi terdengar peringatan dari
mushollah. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">..sak meniko sampun jam
sekawan lewat sedoso menit, enggemeniko waktunipon imsak...</i>berbarengan
dengan peringatan itu, para warga sudah mulai keluar rumah untuk menuju masjid
dan mushollah. Dari masjid telah terdengar suara solawat tarkhim sebagai tanda
bahwa waktu subuh sudah dekat. ...<i style="mso-bidi-font-style: normal;">asholatu
wassalamu ‘alaih....</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/TdheDgzqUpU?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /><i style="mso-bidi-font-style: normal;"></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Jumlah jama’ah sholat subuh di masjid dan mushollah memang meningkat.
Para jama’ah begitu bersemangat untuk melaksanakan sholat berjama’ah dan
mendengarkan ceramah (kultum) yang disampaikan oleh para ustadz. Ustadz yang
menyampaikan ceramah ini biasanya dilakukan secara berjadwal sehingga tiap hari
bergantian baik yang menjadi imam maupun ceramahnya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Setelah sholat subuh masyarakat beberapa tahun
terakhir memiliki kebiasaan untuk jalan pagi. Disamping kegiatan ibadah,
kegiatan yang bersifat olahraga ini juga bernilai positif serta memiliki
kekhasan dari suasana ramadhan di Solokuro. ..Solokuro memang tak tergantikan. Met Puasa Dulur sedoyo.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0Solokuro, Indonesia-6.95677 112.364626-7.0828644999999995 112.2066975 -6.8306755 112.5225545tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-26248782023503136662012-03-04T19:28:00.006-08:002012-03-04T20:03:54.903-08:00Mistery of Betitet<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqJs8ILJGWM1aAgFNcZISigy8Erfqk04GbyZYdJKVvDp149UfNDgJgVlJVJY9Earqkxju2NNy4SA9zZcpatc2UrmTAZeTv0ohnTIw8UJX-6kxZcU0qJj9aZeFwWnE7J7Bo-dzE9Y9nCD7/s1600/BETITET.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqJs8ILJGWM1aAgFNcZISigy8Erfqk04GbyZYdJKVvDp149UfNDgJgVlJVJY9Earqkxju2NNy4SA9zZcpatc2UrmTAZeTv0ohnTIw8UJX-6kxZcU0qJj9aZeFwWnE7J7Bo-dzE9Y9nCD7/s400/BETITET.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5716255347010833122" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">Betitet-betitet...jamu jagir gemblong gendar....</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Suara laki-laki tua itu begitu akrab di telinga warga Solokuro, dan kerap kali memecah keheningan di pagi, siang, bahkan di sore hari. Dalam satu minggu, antara dua sampai tiga kali lelaki tua itu menjajakan sebuah ramuan khusus yang ia namakan </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Umumnya ramuan ini dibuat untuk jamu sapi, atau dalam bahasa penjualnya adalah </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">jamu jagir</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> yang bermakna jamu untuk anakan sapi. Lalu apa makna </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">gemblong gendar</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> dikalimat berikutnya...? konon </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ini juga sebagai bahan makanan. ya, mungkin jenis makanan itu adalah </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">gemblong gendar</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">, walaupun sampai sekarang penulis belum pernah sekalipun menemui makanan yang bahan dasarnya terdapat campuran </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dengan dua bua jerigen besar, lelaki tua itu keliling dari sudut-sudut desa. Entah siapa namanya, ia hanya dikenal sebagai </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">wa’gus betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Asalnya-pun juga jarang orang yang tahu secara pasti. Hanya saling terka yang berkembang di kalangan masyarakat Solokuro ‘</span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">jare wong kidulan</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">’ ungkap warga kalau ditanya asal dari </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">wa’gus betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ini.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">disamping asal-usul penjualnya yang agak misterius, </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> juga merupakan ramuan yang terbilang misterius. Selama ini </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> diketahui hanya berasal dari satu sumber, yaitu </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">wa’gus betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Belum pernah ditemui ada orang lain yang menjual </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">, baik di sekitar Solokuro ataupun di lain desa, atau mungkin karena penulis saja yang belum pernah menemui </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> di lain kesempatan? rasa-rasanya tidak juga.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Lalu apa sebenarnya </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ini...? namanya juga sangat aneh, jika ditelisik dari model bahasanya, </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> kelihatannya bukan berasal dari bahasa jawa. Lebih pantas atau mirip jika dikaitkan dengan bahasa Sunda atau bahasa luar daerah yang lain. Ya, nama dan semua yang berhubungan dengan betitet memang serba misterius. </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);"><br /><br />Betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> berbentuk cair, beraroma agak menyengat kata orang ada sedikit pesing-nya, dan rasanya agak sedikit asin. Apa bahan pembuatannya, semua juga belum terpecahkan. Lazim dipakai jamu sapi. Konon sapi yang dijamoni </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> akan </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">nggames mangan</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> dan sehat, artinya sapi tersebut akan cepat besar. Konon beberapa orang juga mengkonsumsi </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> sebagai jamu. atau itu hanya isu, sebab kalau ada anak kecil nakal para orang tua akan menakuti mereka dengan dijamuni </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">.."</span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">nek nakal dijamoni betitet wae lo...</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kini, tidak pernah lagi terlihat penjual </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> keliling desa. Entah bagaimana kabar </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">wa’gus betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> itu sekarang? Selepas tidak ada lagi </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">wa’gus betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> berkeliling, </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> juga sudah tidak terdengar lagi keberadaannya, dan tetap menjadi misteri yang belum terungkap. Semua semakin menambah misteri seluk beluk ke-</span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">-an. Hanya lengkingan kuat dari seorang lelaki tua yang masih mengiang “</span><span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">Betitet-betitet.....jamu jagir gemblong gendar......</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">.”. siapa yang mau mengungkap kemisteriusan </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">betitet</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ini..?</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-69568744540767725252012-02-05T23:03:00.000-08:002012-02-05T23:23:07.342-08:00REVOLUSI SOSIAL ERA BARU PERADABAN SOLOKURO<div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Tentang Solokuro</span><br /><br />Sampai era 80-an, Solokuro merupakan desa kecil yang masih menginduk pada kecamata Paciran. Desa Solokuro kala itu benar-benar sangat terpencil dan ‘terbelakang’, Jangankan listrik, lampu petromak-pun hanya dimiliki oleh beberpa orang saja. Akses menuju Solokuro dari arah Paciran harus dilalui dengan angkutan dengan tujuan akhir sampai desa Payaman saja, selebihnya menuju desa Solokuro harus dilanjutkan dengan jasa omprengan.<br /><br /></div><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);">Bicara mengenai jalan, jangan ditanya, kondisi jalan dari Paciran sampai Solokuro hanya mulus sampai desa Sendang, keluar dari desa Sendang apalagi di daerah Kimas batu-batu dengan ukuran besar ‘pating pedisil’ dan tercerabut dari struktur jalan, sehingga sangat susah untuk dilalui dan tentu saja ‘<span style="font-style: italic;">nggronjal-nggronjal</span>’.<br /><br />Itulah gambaran akses menuju desa Solokuro, bagai arena <span style="font-style: italic;">off road</span> penuh perjuangan, ditambah letak yang ‘nyempil’, tidaklah mengherankan apabila Solokuro kurang familiar bahkan dilingkungan orang Paciran sekalipun, jika ditanya mengenai Desa Solokuro sebagian besar mengungkapkan ketidak tahuan-nya “<span style="font-style: italic;">Solokuro...? daerah endhi toh kuwi...?</span>”.<br /><br />Saking ‘teralienasi-nya’ dengan wilayah lain yang lebih maju, warga Solokuro kalau sudah pergi ke Paciran saja, rasa-rasanya sudah menyaksikan suasana kota yang begitu megah, dan sepulang dari Paciran segala cerita menarik pun dituturkan ke teman atau tetangga sekitar, apalagi anak-anak kecil dengan semangat akan menceritakan suasana Paciran dengan semangat. “<span style="font-style: italic;">Aku mau ero kol tlisir</span> (sebutan tentang mobil sedan yang berbentuk kecil mungil), <span style="font-style: italic;">aku yo ero trek guwede, ono bis barang</span>” ungkapan kekaguman akan mobil yang agak besar yang belum tentu sebuah bus. Ya, itulah kondisi masyarakat Solokuro beberapa tahun yang lalu yang begitu ‘terasing’ dari dunia luar.<br /><br />Kondisi perumahan warga Solokuro juga belum sebanyak dan seluas sekarang. Deret perumahan warga desa membentang/memanjang dari ujung kulon ke ujung wetan. Mungkin berdasarkan landscape desa inilah, masyarakat Solokuro kemudian membagi dua kelompok besar dalam hal posisi (njar) yaitu njar kulon dan njar wetan. Seperti sekolah kulon itu artinya sekolah Muhammadiyah yang letaknya di kulon, madrasah wetan yang artinya adalah madrasah Ma’arif dan masih banyak lagi sebutan dengan menyebut dua mata angin tersebut sebagai kata penjelas seperti langgar kulon, langgar wetan, pasar kulon dan pasar wetan dsb. Garis pemisah antara njar kulon dan njar wetan adalah kali yang posisinya hampir persis di tengah-tengah desa.<br /><br />Secara Posisi, paling ujung barat adalah gerdu kulon (posisinya antara rumah bapak Naji dan Dol Muttaqien), di sebelah timur mentok pada rumahnya saudara Irjik (yang sekarang ada bengkelnya). Sedangkan lebar desa Solokuro disebelah timur ditandai dengan adanya dua gerdu yaitu di belakang balai Desa (sebelah selatan jalan) dan di bagian utara di depan Loji (rumah dinas mantri perhutani) atau depannya madrasa wetan. Sedangkan di ujung kulon lebar desa ditandai dengan gardu kulon yang di antara rumah dul Muttaqin dan pak Naji sedangkan batas selatannya ada di baratnya rumah saudari Masula/mertuanya bapak Taufiq.<br /><br /><span style="font-style: italic;">sebagai ilustrasi berikut adalah gambaran desa Solokuro sebelum pencaran.</span><br style="font-style: italic;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivbkclChyphenhyphenVPt3OuP2zKs3NZudSWxJDHjdrPSTpoHpa94t-rlRe7i-7px6fi0o0cP0t1KgViy8J3zxu0Hy8hiWJ5HVLVAJpwdcwY5l1f300cH84sHizQ9trn6XYUxL6JUTp31DOpn4d51Kw/s1600/SEBELUM_+PENCARAN.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 252px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivbkclChyphenhyphenVPt3OuP2zKs3NZudSWxJDHjdrPSTpoHpa94t-rlRe7i-7px6fi0o0cP0t1KgViy8J3zxu0Hy8hiWJ5HVLVAJpwdcwY5l1f300cH84sHizQ9trn6XYUxL6JUTp31DOpn4d51Kw/s400/SEBELUM_+PENCARAN.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5705915761849220498" border="0" /></a><br /><br />Permuhan penduduk pun tidak jauh jaraknya dari gardu-gardu tersebut, di sebelah barat belum ada yang sampai mencar ke Sangan, sebelah timur-selatan dibelakang gerdu kidul wetan ada beberapa rumah yang keberadaannya memang sudah relatif lama, tetapi tidak sampai mentok barongan (pager dada), paling selatan adalah rumah keluarga bapak Taseman. Sedangkan di sebelah utara gerdu utara (belakangya loji) juga sudah ada beberapa rumah semisal rumahnya mas Anam bu Tamami, bapak Rozikin, dan rumah keluarga bapak Solata (bapak Solata ini entah sekarang berdomisili dimana ya?) dan sekitarnya. Lalu bagaimana posisi Mrican yang sekarang seolah menjadi kawasan satelit desa?<br /><br /><span style="font-style: italic;">berikut adalah gambaran desa Solokuro sesudah pencaran</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRs_AAtQF37lAsO8lKpWTcivZHm25OmnVZB82xEZQ2bL-y7MYt53VmHZb-wcOndCEUDrS8EJVGBzRxT19p2ooH2j02danFD3dQ7znPhLjUCGjhRCH2Gul52wMjeZl2j19V8KcBpcDHZsHg/s1600/SESUDAH+PENCARAN+copy.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 252px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRs_AAtQF37lAsO8lKpWTcivZHm25OmnVZB82xEZQ2bL-y7MYt53VmHZb-wcOndCEUDrS8EJVGBzRxT19p2ooH2j02danFD3dQ7znPhLjUCGjhRCH2Gul52wMjeZl2j19V8KcBpcDHZsHg/s400/SESUDAH+PENCARAN+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5705916355108947426" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Desaku Riwayatmu Dulu</span><br /><br />Mrican dulu sama seperti Sangan merupakan ladang atau tegalan, beluam ada rumah penduduk. Batas antara mrican dan desa penduduk masih barongan lebat yang disebut pager dada (sekarang posisinya di jalan baru selatan yang nembus madrasah kulon). Di selatan pager dada adalah ladang milik keluarga alm. H. Suwindi yang sekarang sudah penuh dengan beberapa rumah, diantara nya rumah keluarga pak guru Shodiq, bapak Sakur, dll. Di sebelah Selatan lagi merupakan ladang punya bapak-nya saudara Mat Tasim (posisi sekarang disekitaran rumah ibu Umiyah atau Mat Gufron), ke barat sedikit merupakan tegalan punya alm. Haji Nur dan Hj. Yatonah yang posisi sekarang ada di mushollah Mrican, bapak Marlan sampai rumah bapak Suraji dan sekitarnya. Di sebelah baratnya lagi merupakan ladang punya Bapak-nya bapak Carik (sekarang rumah nya siapa saja ya yang di sana?), ke barat lagi sampai agak ke utara dulu sebutannya adalah kebon salah satu pemiliknya adalah bapak Amin (ayahnya Suzari) yang sekarang sudah berdiri rumah ibu Senikah/wa’gus Ngaslim dan lain-lain.<br /><br />Lalu sejak kapan Solokuro berkembangan sampai memiliki kawasan satelit (pencaran)seperti sekarang ? perlu diketahui kawasan pencaran itu ada 4 lokasi yaitu Mrican, Sangan, kawasan mbranak (blok kubur) dan ndandu sigar.<br /><br />Dahulu wilayah Mrican sampai kebun jika musim kemarau tiba merupakan tempat favorit untuk ngunjukno layangan dan main perang-perangan dengan senjata bedil-bedilan. Mainan ini dibuat dari cabang bambu yang agak besar yang disebut pangpel. Sebagai pelurunya, bedil-bedilan memerlukan amunisi yaitu kembang klampok (memanfaatkan kembang klampok yang jatuh dari pohonnya), ada lagi pluru yang lebih praktis yaitu kertas yang direndam dalam air, walaupun pluru kertas ini kurang begitu favorit karena suara yang dihasilkan kurang begitu ‘menyelak’. Ada lagi peluru yang lebih dahsyat namun cara mendapatkannya lumayan susah yaitu buah mengkalot. Buah ini banyak terdapat di pagar-pagar tegalan yang berada di nDandu, Mabang ataupun nggunung. Pluru mengkalot jika sudah meletup sangat dahsyat dan kalau buat menembak juga sangat jitu sebanding dengan cara susah untuk mendapatkannya. (saya kurang tahu apa anak-anak Solokuro masih ada yang tahu tentang buah mengkalot ini? Semoga ada manfaat lain dari mengkalot agar dia tetap terjaga kelestariannya).<br /><br />Sosok yang pertama kali mulai pencaran di Mrican adalah mbah Jab (ayahnya bapak Achmad Lazim Sekdes Solokuro, atau mbah-nya Vivi) dengan mendirikan kandang sapi. Lokasinya sekarang pas sebelah selatan rumah saudara Kholid. Kandang sapi itu sangat strategis karena dekat dengan jalanan, sehingga sering kali dijadikan tempat transit oleh bapak-bapak yang mau atau dari ngarit untuk jandonan. Apalagi di kandang mbah Jab itu juga disediakan fasilitas ungkal, sehingga semakin menambah daya tarik bapak-bapak yang mau ngarit untuk singgah, disamping ngasah arit juga sebagai arena untuk ngobrol-ngobrol.<br /><br />Bagaimana dengan nDandu Sigar? Pencaran paling wetan dulu hanya sampai belakang madrasah wetan (rumahnya keluarga si kembar Rif’an dan Rifa’i, ibunya saudara Tarsono/mat Zainul dan wa’gus Shoqib) walaupun ada yang sudah sangat jauh letaknya yaitu rumah ibu Saiyem/Esla ibunya saudara Kacong yang berada disamping kali wetan selatan ngladak ndandu Sigar, hanya satu rumah itu yang posisinya paling jauh.<br /><br />Berbarengan dengan geliat warga untuk mencar, Awal 80-an, beberapa warga Solokuro mencoba untuk menggapai keberuntungan dengan menjadi tenaga kerja di luar negeri, tujuan mereka adalah negeri jiran Malaysia dan sebagian ke Besuki. Siapa saja yang mulai berangkat ke Malaysia? Yang ada dalam ingatan penulis yang memulai menjadi generasi pertama merantau ke Malaysia adalah Bapak Iskhak (mertuanya saudara Muslik), Ibu Nafsakhah (adiknya bapak Sampurno) beserta suami pertamanya Bapak Muhson, Bapak Kuri dan Bapak Mudzakir (pamannya Pak Guru Ali Mahfud). Mereka-lah generasi awal yang memulai petualangan ke Malaysia di awal tahun 80-an. Sedangkan yang merantau ke Besuki juga sangat banyak, walaupun lambat laun jumlahnya mulai berkurang.<br /><br />Bebera tahun berikutnya, para generasi pertama itu pulang ataupun berkirim khabar. Ya, mungkin salah satu berita yang disampaikan adalah ketersediaan lapangan kerja di Malaysia yang luar biasa besar. Oleh karena itumenjadi daya tarik sebagian besar warga terutama generasi muda untuk berangkat ke Malaysia.<br /><br />Ketertarikan warga untuk pergu ke Malaysia disamping adanya lapangan kerja, juga adanya dorongan untuk maju. Sebagai petani, penghasilan sawah dan ladang dinilai sudah tidak signifikan lagi untuk menunjang kehidupan yang semakin dinamis. Semakin hari-semakin banyak warga yang pergi merantau ke Malaysia dan monco ke Besuki.<br /><br />Gerakan ke Malaysia dan Besuki ini berdampak luar biasa bagi kehidupan masyarakat Solokuro dari segi ekonomi. Awalnya hasil merantau itu untuk memenuhi beberapa perabot atau kebutuhan setiap hari-hari yang selama ini memang sangat kurang. Sebagai contoh bisa dibayangkan, pesawat televisi (TV) waktu itu hanya ada di Loji (rumah dinas mantri hutan) saja. Lambat laun (dalam jangka waktu yang sangat lama) baru bertambah satu demi satu seperti pak Solkan/Dol Kholiq, alm. Hj. Sumi’ah, pak Ali dan sebagainya, tentu tidak ketinggalan hasil dari Malaysia yaitu Bapak Kuri.<br /><br />Ada cerita seru ketika masyarakat menyaksikan TV punya bapak Kuri, TV beliau dilengkapi filter yang berwarna biru didepan layarnya sehingga umum seisi kampung kalau bapak Kuri punya TV berwarna. Rejo-nya lagi bapak Kuri kalau lagi nyetel TV, TV-nya dikeluarkan dari rumah sehingga masyarakat tumpah ruah dijalanan untuk menyaksikan siaran TVRI (satu-satunya stasiun televisi pada saat itu) dengan gembira.<br /><br />Bulan berganti tahun, seiring berjalannya waktu semakin banyak warga yang memiliki TV, bahkan dengan hadirnya listrik bertenaga diesel masyarakat mulai mengganti TV-TV mereka dengan TV berwarna walaupun hanya mampu dinikmati sampai jam 11 malam karena diesel akan dimatikan pada jam tersebut.<br /><br />TV, tape dan beberpa perabot modern sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan bagi warga Solokuro, dan ternyata tidak berhenti sampai disitu masyarakat Solokuro yang selama ini kesulitan dalam hal transportasi menjadikan motor sebagai barang yang kudu dimiliki.<br />Motor atau orang Solokuro menyebutnya honda dahulu mungkin hanya ada dalam angan-angan, karena barang ini relatif sangat mahal. Tidak heran motor hanya dimiliki oleh beberapa orang saja, sepengetahuan penulis yang memiliki sepeda motor adalah bapak Ponadi (bapaknya saudara Miptakul suami bu bidan Ertin atau Hendri), bapak Ngaji’un, pak Ali kemudian menyusul bapak Aluwan, bapak Umbar, bapak Sonhaji (sekarang berdomisili di Surabaya), bapak Mat Solani dan lain sebagainya.<br /><br />Bahkan beberapa motor model baru-pun mulai ada di Solokuro, teringat ketika bapak Mukin membeli sepeda motor baru merk Honda Super Cup75. Motor ini begitu bagus dan masih baru ‘<span style="font-style: italic;">gres ewes-ewes</span>’ serta banyinya sangat halus nyaris tidak terdengar sehingga terkenal dengan honda gak ono unine.<br /><br />Majunya tingkat ekonomi warga juga berdampak signifikan bagi kemajuan pendidikan. Era 80-an kendala untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah karena keterbatasan biaya. Walaupun penting untuk dicatat, bahwa warga Solokuro walaupun sebagian besar berprofesi sebagai petani, sepengetahuan penulis kesadaran warga akan pendidikan sangat tinggi. Ini bisa dibuktikan, betapa anak-anak muda itu walaupun pagi harinya harus kerja keras di sawah atau ladang, ngarit dsb, tapi siang harinya dengan sepeda ontel mereka tetap bersemangat untuk bersekolah yang letaknya rata-rata di luar desa. Spirit ini yang harus kita jaga, sungguh luar biasa.<br /><br />Dukungan ekonomi yang semakin baik seolah menghempaskan segala penghalang anak-anak muda Solokuro untuk tetap terus maju dan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Bahkan selepas madrasah tingkat dasar, umumnya anak-anak Solokuro sangat bersemangat untuk melanjutkan ke pondok pesantren. Dan sampai hari ini dampak ekonomi yang membaik juga dibarengi dengan tingkat pendidikan yang lebih baik pula. Intinya saling mendukung, ada yang bapaknya atau orang tuanya pergi ke Malaysia sang anak melanjutkan belajarnya di rumah atau pondok pesantren, ada kalanya juga sang kakak yang berangkat ke Malaysia sang adik yang meneruskan pendidikannya di rumah Indonesia.<br /><br />karenanya harus diakui jasa para pelancong atau orang-orang yang dengan gagah berani mengubah kehidupan Solokuro patut diakui sebagai tonggak perubahan sejarah Solokuro. Walaupun perlu diingat bahwa dengan semakin majunya desa kita tercinta tidak kemudian menjadikan kita masyarakat Solokuro mengalami <span style="font-style: italic;">culture Shock</span><b style="font-style: italic;"> </b>yang mengakibatkan kita berprilakuku <span style="font-style: italic;">hedonist</span>.<br /><br />kita tetaplah masyarakat Solokuro yang memiliki budaya dan prilaku yang baik serta memiliki kerukunan yang patut dibanggakan, membaiknya kehidupan ekonomi semoga tidak menjadikan kita tercerabut dari nilai-nilai luhur agama dan budaya masyarakat Solokuro. semoga<br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-2578191989988836642011-12-16T23:34:00.000-08:002011-12-22T00:44:59.948-08:00PERTANIAN ORGANIK SOLUSI PERTANIAN MODERN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhafeEFcP401PDBKgDzbC7Aaj1tBLFeTam0NKTENN1slyE3wfC5G92uimLXLBvUtHVOSItI2b0oMSaELff0Yc9i7aEApgL-7KxoJBZiRlrdjOi-P9o5ovDozRGmM3QxWK57ibKkXDfDcC39/s1600/PADI-LOKAL.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhafeEFcP401PDBKgDzbC7Aaj1tBLFeTam0NKTENN1slyE3wfC5G92uimLXLBvUtHVOSItI2b0oMSaELff0Yc9i7aEApgL-7KxoJBZiRlrdjOi-P9o5ovDozRGmM3QxWK57ibKkXDfDcC39/s320/PADI-LOKAL.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688868787445415058" border="0" /></a><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Posisi geografis Indonesia memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Letaknya yang dilalui oleh garis katulistiwa, menjadikan Indonesia dari dulu memiliki jargon <i style="">tanah yang subur makmur, gemah ripah loh jinawi</i>. Jargon tersebut bukannya tanpa sebab karena hampir semua daratan Indonesia adalah lahan produktif bagi pertanian, dan hanya sedikit dari daratan Indonesia yang kurang memiliki kesuburan tanah di atas rata-rata. Daratan dengan kualifikasi ini umumnya terdapat di daerah-daerah timur Indonesia yang tekstur tanahnya cenderung berbatu dan kering. Namun demikian, daerah tersebut justeru memiliki potensi bagi tumbuhnya tanaman-tanaman khas, seperti Jagung, jambu mete, pohon lontar dan lain sebagainya, dimana tanaman-tanaman tersebut juga memiliki potensi pasar yang sangat besar bagi peningkatan ekonomi bangsa. </span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Letak geografis yang memberikan kesuburan tanah Indonesia ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan capaian hasil-hasil pertanian yang membanggakan. Terbukti, sampai sekarang ini Indonesia belum mampu untuk berswasembada beras yang posisinya adalah sebagai kebutuhan pokok bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Tentu kalau menilik potensi SDA yang ada bukan faktor tersebut yang mengakibatkan produktifitas pertanian di Indonesia berjalan lamban, yang perlu mendapat sorotan adalah program atau sistem pertanian yang dikerjakan di Indonesia. </span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Jika memperhatikan sistem pertanian di Indonesia, sebagian besar</span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">masih dikerjakan secara tradisional (untuk tidak menyebut “<i style="">seadanya</i>”), dimana posisi petani adalah orang yang paling berkepentingan terhadap sistem pertanian itu sendiri. <i style="">Thus</i>, pertanian Indonesia seakan hanya untuk memenuhi kebutuhan skala mikro <i style="">an sich</i>, yaitu petani dan keluarganya. Padahal, seyogyanya Indonesia dengan lahan pertanian</span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">191.946.000 ha mampu menjadi lumbung pangan dunia yang pada saat sekarang ini kebutuhan akan bahan pangan dunia terus meninggi (Kompas, 7 Februari 2011), dan tidak sebaliknya Indonesia justeru memperkeruh kondisi pangan dunia dengan melakukan kebijakan fiskal dengan peniadaan bea masuk impor pangan, ini artinya pemerintah sama saja tidak mengutamakan produktifitas pangan nasional. </span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Sistem pertanian tradisional semacam ini pasti sangat sulit untuk berkembang, dan petani (baik pemilik apalagi penggarap lahan) akan selalu jauh dari kemakmuran. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi ekonomi petani Indonesia yang mengandalkan pertanian sebagai satu-satunya gantungan hidup, ketika mereka sedikit saja keluar dari wilayah makan untuk memenuhi kebutuhan skundernya maka hasil pertanian itu sungguh tidak signifikan.</span><span style=";font-size:100%;" > </span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Mensejahterakan petani Indonesia dengan total penduduk 260 juta jiwa dimana</span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">41 juta penduduknya adalah petani memang tidaklah mudah, setidaknya dibutuhkan konsep pertanian besar tetapi tetap merakyat, sehingga muara kemakmuran adalah pada petani, bukan pada tengkulak atau pedagang agribisnis semata. konsep pertanian rakyat hemat penulis memiliki konsep yang sederhana, meliputi pengelolaan pertanian (termasuk pengolahan lahan dan perlakuan tananaman) serta pengelolaan pasca panen. </span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); "> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Bagaimana kondisi petani pada saat pengelolaan pertanian? Tidak asing terdengar di telingah kita ketika memasuki musim tanam, petani akan dihantui oleh sejumlah kelangkaan. Mulai dari kelangkaan pupuk, kelangkaan bibit dan terkadang kelangkaan obat-obatan. Padaha ketersediaan Pupuk, Bibit dan Obat-obatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pertanian (rakyat), ketika satu saja dari elemen tersebut tidak tersedia maka hasil pertanian –pun tidak akan maksimal. Kelangkaan bibit mendorong petani untuk menggunakan bibit seadanya yang tidak memenuhi standar mutu benih, sehingga bisa dipastikan tanaman yang tumbuh-pun tidak memiliki kualitas yang baik. Demikian juga dengan minimnya ketersediaan pupuk di petani, akan menjadikan tanaman yang ditanam merana dengan masa depan panen yang tidak jelas.</span></p><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); "> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Belum terkawalnya regulasi pemerintah tentang pendistribusian pupuk serta obat-obatan sampai ditangan petani merupakan persoalan serius yang harus segera diselesaikan, sehingga terhindar dari permainan oknum tidak bertanggungjawab memanfaatkan momentum kebutuhan tersebut untuk “lebih mencekik leher petani” dengan menimbun serta menjual kebutuhan pertanian dengan harga tinggi.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Petani di Indonesia memang sebagian besar belum bisa melepaskan diri dari ketergantungan pupuk dan obat-obatan kimia. Walaupun untuk jangka panjang, pertanian dengan menggantungkkan pada pupuk dan obat-obatan kimia akan semakin memperpuruk kondisi kesuburan tanah dan kerentanan akan serangan hama dan penyakit. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Penggunaan pupuk kimia memang menjadikan tanah pertanian subur secara instan, karena unsur hara yang mensuplai kesuburan tanah tidak ikut terbaharui dengan penggunaan pupuk kimia ini. Oleh karenanya, penggunaan pupuk kimia tidak ubahnya sebagai suplemen yang memforsir kesuburan tanah dalam waktu singkat tanpa menghiraukan ketersediaan unsur hara yang masih dikandung oleh lahan pertanian tersebut. Kondisi ini lambat laun akan mengikis kesuburan tanah/lahan yang terus dieksploitir. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Setali tiga uang, penggunaan pestisida dan obat-obatan kimiawi memang dengan cepat mampu mengusir hama dan mengobati penyakit tanaman. Namun, sampai kapan hama dan penyakit itu mempan dengan obat-obatan kimiawi tersebut? Sebab hama dan penyakit lambat laun akan membangun kekebalan tubuh terhadap obat-obatan kimia. Meracik dan menciptakan bahan kimia baru juga bukan merupakan solusi tepat untuk mengatasi hal ini, sebab disamping keevektifitasan-nya yang tidak sebanding dengan perkembangan hama dan Penyakit, unsur kimia dalam pestisida ini juga tidak bisa hilang pada hasil produk pertanian yang akan dikonsumsi oleh manusia. </span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">Jadi produk pertanian dengan menggunakan pestisida kimiawi cenderung </span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">mengarah pada makanan yang tercemar.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Beberapa negara telah memberlakukan peraturan ketat tentang bahan pangan yang mengandung kimiawi ini. Sejalan dengan hal tersebut maka banyak negara yang hanya mau mengimpor bahan makanan yang bebas dari unsur kimiawi. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"> </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><b style="">Pertanian Organik sebagai Solusi</b></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Melihat perkembangan dunia pangan khususnya produk pertanian dewasa ini, sudah menjadi keharusan apabila pertanian dilaksanakan secara organik. Potensi mengembangkan pertanian organik di Indonesia pun terbilang sangat terbuka lebar, hal ini karena tersedianya berbagai unsur tanaman yang berfungsi sebagai pupuk organik maupun pestisida nabati serta memungkinkan berkembangbiaknya musuh alami (<i style="">Predator</i>) bagi pengendalian siklus hidup hama dan penyakit.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Pupuk organik (kompos) sudah tidak asing lagi bagi petani-petani di Indonesia. Pada era pertanian klasik kompos yang biasanya terbuat dari kotoran hewan maupun sisa-sisa tumbuhan yang telah membusuk digunakan sebagai bahan andalan penyubur tanaman. Seiring dengan maraknya penggunaan pupuk kimia keberadaan pupuk organik pun mulai ditinggalkan oleh para petani.</span><span style=";font-size:100%;" > </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Begitu-pun dengan perkembangan hama dan penyakit , banyak yang menilai hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor , seperti ; anomali cuaca dan rusaknya ekosistem alam. Tetapi meningkatnya hama dan penyakit tanaman dewasa ini juga tidak menutup kemungkinan karena berkurangnya musuh alami (predator) di alam bebas, sehingga terjadi ketidak seimbangan ekosistem. Contohnya; mewabahnya hama tikus dikarenakan populasi ular yang sudah langka, mewabahnya wabah belalang karena menurunnya populasi burung pemakan belalang, dan lain sebagainya.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Disamping penggunaan musuh alami untuk pengendalian hama dan penyakit, penggunaan pestisida nabati juga sangat mungkin untuk diterapkan. Indonesia memiliki varitas tumbuhan obat untuk penggunaan pestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati ini juga sudah tidak asing lagi penggunaannya oleh para petani tradisional. Seperti penggunaan tembakau untuk mengusir hama wereng dan lain sebagainya. Di era sekarang ini pun semakin banyak ditemui beberapa ekstrak tanaman untuk menanggulangi hama dan penyakit, seperti penggunaan ekstrak lengkuas untuk pengendalian penyakit layu pada pisang, ekstrak daun siri untuk mengurangi kebusukan pada buah salak dan tentunya masih banyak lagi model pengendalian hama terpadu dengan menggunakan teknik non kimiawi dengan menggunakan ektraks tumbuhan yang berfungsi untuk mengendalikan Hama dan Penyakit pada tanaman. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Pertanian organik memang tidak memberikan reaksi instan pada hasil-hasil pertanian, akan tetapi dengan pelaksanaan pertanian organik akan membawa pertanian berjangka panjang dan memberikan solusi bagi tersedianya bahan pangan yang sehat. Oleh karena itu di era pertanian modern sekarang ini, penerapan pertanian organik mutlak diterapkan, secara gradual dan sistematis para petani sedikit demi sedikit dikurangi ketergantungannya terhadap bahan-bahan kimia. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; line-height: normal; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Penerapan pertanian organik bisa berjalan dengan beberapa syarat : <i style="">pertama, </i></span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">ada <i style="">political will </i>dari pemerintah dengan penerapan program-program pertanian organik, <i style="">kedua</i>, didukung oleh tenaga penyuluh yang kompeten dan langsung terjun ke lapangan (petani), <i style="">ketiga</i>, bekerja sama dengan lembaga riset/perguruan tinggi untuk mendapatkan temuan-temuan baru di bidang pertanian organik. Kerjasama dengan peneliti dan Perguruan Tinggi ini penting agar penemuan-penemuan hasil penelitian iitu dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata didunia pertnian, bukan hanya sebagai karya ilmiah yang dibukukan dan dijadikan referensi di perpustakaan-perpustakaan tanpa aplikasi nyata.</span><span style=";font-size:100%;" > </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"> <span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Dengan terlaksanananya sistem pertanian organik, berarti lepasnya ketergantungan petani dari pupuk dan obat-obatan kimia, masa depan pertanian di Indonesia akan semakin baik, para petani bisa mandiri serta produk pertanian jelas semakin berkualitas. Semoga.</span></div><br /><div face="georgia" style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); "><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CToshiba%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CToshiba%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CToshiba%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=""> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!----><span style="font-size:100%;"><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:lsdexception> </w:lsdexception><!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!----> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <!--[endif]--> </w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:latentstyles></xml></span></div>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-17126743341365246232011-12-12T23:56:00.002-08:002012-03-04T18:42:33.654-08:00ANI-ANI -Tradisi Panen Padi yang Hampir “Telah” Punah-<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8_s-ZY_dYPKclQWaAMTlkaEHHDpDG13G-L-90FnjuXkuMyWqIvLxXufrnAdXDu76CJDEgfeD5Nbeevy8cyL8FYO5yrJQTdmGnl1xbWmHprF333HppQWkPCgK1OdL7m2lDmv58NcbRIzxv/s1600/Ani-ani.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8_s-ZY_dYPKclQWaAMTlkaEHHDpDG13G-L-90FnjuXkuMyWqIvLxXufrnAdXDu76CJDEgfeD5Nbeevy8cyL8FYO5yrJQTdmGnl1xbWmHprF333HppQWkPCgK1OdL7m2lDmv58NcbRIzxv/s320/Ani-ani.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5685524345484900066" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Pad</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >i (<i style="mso-bidi-font-style:normal">pari</i>) merupakan komidatas andalan yang dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat Solokuro. sebelum digatikan dengan padi varietas unggul (jenis IR, 64 dan lain-lain), padi yang ditanam oleh masyarakat merupakan varietas lokal.</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > </span></div> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Padi varietas lokal ini memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan padi varietas unggul “yang lazim masyarakat sebut <i style="mso-bidi-font-style:normal">pari endek</i>”. Perbedaan yang paling mencolok adalah tampilan fisiknya, padi lokal yang lazim disebut</span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">pari jero</i>’ memiliki ukuran batang lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan padi varietas unggul. Ukuran batang padi lokal bisa dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan batang padi varietas unggul, mungkin karena ukurannya yang tinggi dan besar itu sehingga batangnya pun bisa kokoh berbentuk bulat beruas-ruas, sehingga <i style="mso-bidi-font-style:normal">damen</i> padi lokal juga kurang baik jika dijadikan pakan ternak. Tapi bagi anak-anak kecil batang padi itu bisa dijadikan sebagai bahan pembuat <i style="mso-bidi-font-style: normal">demenan</i>. </span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Perbedaan lainnya adalah masa atau usia tanam hingga panen. Padi lokal memiliki usia tanam lebih lama dibandingkan dengan padi kualitas unggul. Jika padi unggul bisa dipanen dalam waktu tiga bulan, padi lokal memerlukan waktu antara empat sampai empat setengah bulan.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Demikian juga dengan bentuk bulir/biji padi, padi lokal memiliki bulir yang lebih besar dan lebih banyak dibanding dengan padi varietas unggul. </span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sejatinya padi lokal memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah bulir yang dihasilkan lebih besar dan lebih banyak. </span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">Rasa padi lokal juga lebih enak dan yang pasti kandungan gizi padi lokal lebih baik dari pada padi varietas unggul. Untuk masalah gizi ini, mungkin sudah menjadi rahasia umum jika padi merah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Padi merah atau lazim disebut ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal">pari gogo</i>’ atau ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">pari brendel</i> kata orang Payaman’ merupakan salah satu jenis varietas lokal yang sering ditanam oleh masyarakat Solokuro, disamping ada jenis lain sepeti ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">pari ketan</i>’ yang juka sangat nikmat jika diolah menjadi aneka jenis jajanan, serta ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">pari putih</i>’ yang unggul dalam kualitas cita rasa.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Namun, padi varietas lokal kini sudah sangat jarang sekali ditemui. Faktor efektivitas baik masa panen, perawatan, maupun cara panen “mungkin” menjadikannya tersisih dari persaingan dalam merebut simpati para petani.</span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">Petani lebih memilih <i style="mso-bidi-font-style: normal">pari cetek</i> yang lebih cepat panen. Seiring dengan semakin jarangnya ‘atau mungkin sudah tidak ada’ tanaman padi varietas lokal, beberapa kegiatan khas mengenai tata cara perawatan dan pengelolaan padi lokal tersebut juga menghilang dari dunia per-<i style="mso-bidi-font-style:normal">ngalasan </i>”baca; per tanian” kita.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Menanam padi lokal hampir pasti dilakukan dengan cara ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">ditampek</i>’ tidak dengan cara ditandur sebagaiman pari endek (walaupun <i style="mso-bidi-font-style:normal">pari endek</i> juga bisa dengan cara <i style="mso-bidi-font-style:normal">ditampek</i>). Setelah beberapa bulan, padi yang sudah meninggi dan <i style="mso-bidi-font-style: normal">mungsu</i> (berbuah) sangat rentan dengan kondisi ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal">rebah</i>’yakni padi yang tidak mampu berdiri tegak karena terpaan angin, dan biasanya para petani akan mengikat batang padi dengan ikatan-ikatan kecil agar batang padi dapat menyatu dan kembali berdiri tegak, disamping itu, dengan mengikuti garis galengan padi juga akan dipagari dengan tali ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">uyun</i>’ agar batang padi tidak rebah.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Satu lagi rutinitas sebagai bagian dari pengelolaan pari lokal yang sudah tidak bisa ditemui lagi adalah <b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal">ani-ani</i></b> yang merupakan cara memanen padi jenis <i style="mso-bidi-font-style:normal">jero</i> ini. Berbeda dengan ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">ngedhos</i>’ yang lebih praktis, <i style="mso-bidi-font-style:normal">ani-ani</i> memiliki tingkat kesulitan yang njlimet. Memakai alat potong yang juga disebut ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal">ani-ani</i>, proses memanen ini biasanya dilakukan oleh para ibu-ibu. Caranya adalah <i style="mso-bidi-font-style:normal">ani-ani</i> diapit di tangan kanan kemudian dipakai memotong satu per satu, helai demi helai pangkal dahan padi sedangkan tangan kiri membawa hasil padi yang sudah dipetik. Helaian padi yang suda panen tersebut akan dikumpulkan kemudian di-<i style="mso-bidi-font-style: normal">agem</i> atau <i style="mso-bidi-font-style:normal">digem</i>.<i style="mso-bidi-font-style:normal"> Ageman</i> padi ini biasanya memiliki ukuran yang hampir sama walaupun dilakukan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal">kiro-kiro</i> (perkiraan). Kalau ngeni merupakan bagian ibu-ibu, untuk urusan <i style="mso-bidi-font-style:normal">ngagem</i> biasanya menjadi tugas bapak-bapak disamping karena butuh tenaga yang kuat untuk mengikat juga untuk angkut-angkut padi tersebut. Setelah semua proses selesai, <i style="mso-bidi-font-style: normal">ageman</i> padi tersebut akan dibawa pulang dengan cara dipikul pakai pikulan <i style="mso-bidi-font-style:normal">pucuk</i>-an maupun dengan wadah <i style="mso-bidi-font-style:normal">boran</i> (yang sekarang juga sudah mulai langka).</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Ada yang unik dari kegiatan <i style="mso-bidi-font-style: normal">ani-ani</i> ini, pihak pemanen akan mendapatkan bantun dari beberapa ibu-ibu yang sengaja menjajahkan jasa untuk ikut andil dalam kegiatan panenini. Para ibu-ibu itu biasanya berangkat dari rumah dengan berbekal alat <i style="mso-bidi-font-style:normal">ani-ani</i> ditangan. Mereka akan keliling ke ladang-ladang, mencarai di mana ada area padi yang sedang dipanen. </span><span style="mso-spacerun:yes;font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;">Kegiatan ibu-ibu itu lazim disebut ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">derep</i>. Jika mendapati pemilik lahan yang sedang memanen, ibu-ibu <i style="mso-bidi-font-style:normal">derep</i> itu akan menawarkan jasanya dengan cara bertanya kepada si empunya ladang...’<i style="mso-bidi-font-style:normal">ape direwangi ta yu...?</i>’ yang artinya ‘apa panennya membutuhkan bantuan..?’ bagi yang membutuhkan jasa, tawaran tersebut akan mendapat sambutan ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">iyo...nang mreneo...</i>’ iya silahkan ke sini, atau ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">ora...di-eni dewe wae</i>...<i style="mso-bidi-font-style:normal">wong mek saitik wae kok...</i>’ tidak di-eni sendiri saja wong cuma sedikit ini itu jawaban yang disertai alasan jika si pemilik ladang tidak membutuhkan jasa <i style="mso-bidi-font-style: normal">derep</i>.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Selanjutnya ibu-ibu <i style="mso-bidi-font-style:normal">derep</i> ini tidak mendapatkan imbalan uang melainkan mendapat bagian padi hasil panen yang lazim disebut ‘<i style="mso-bidi-font-style:normal">bawon</i>’. Ukuran <i style="mso-bidi-font-style:normal">bawon</i> ini biasanya diukur atau ditakar dari hasil mereka memanen padi. Sang tuan rumah-pun tidak perlu repot-repot menyediakan makanan dan minuman, karena umumnya ibu-ibu <i style="mso-bidi-font-style: normal">derep</i> itu membawa sendiri bekal makanan dan minuman mereka masing-masing.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Panen telah usai dan matahari telah memerah diufuk barat, para petani itu pulang dengan hasil panennya masing-masing. Anak-anak kecil yang mengikuti proses panen ini juga menambah keceriaan waktu pulang dengan meniupkan <i style="mso-bidi-font-style:normal">demenan</i> dari batang padi. Teeet....teeet...teet.... riuh memang suasana <i style="mso-bidi-font-style: normal">ngeni pari</i></span></p> <p class="MsoNormal" style=" text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><i style="mso-bidi-font-style: normal">----oOo----</i></span></p> <p style=" text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sesampai di rumah, padi akan dijemur keesokan harinya dengan cara di-<i style="mso-bidi-font-style:normal">eler,</i> setelah kering padi tersebut <i style="mso-bidi-font-style:normal">digem</i> lagi dan disimpan dalam sebuah wadah besar yang disebut <i style="mso-bidi-font-style:normal">bonang</i>. Terbuat dari anyaman bambu, <i style="mso-bidi-font-style:normal">bonang</i> merupakan bentuk raksasa dari boran. Setiap rumah memiliki bonang sebagai tempat padi, dan inilah lumbung untuk persediaan pangan beberapa bulan dan tahun ke depan.</span></p> <p style=" text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">jika hendak dikelolah menjadi beras, <i style="mso-bidi-font-style: normal">ageman</i> padi tersebut akan kembali dijemur untuk beberapa saat, kemudian di ikat kecil-kecil. Satu <i style="mso-bidi-font-style:normal">agem</i> bisa menjadi puluhan ikat kecil. Setelah itu, padi yang telah diikat tersebut akan dirontokkan dengan cara ditumbuk atau <i style="mso-bidi-font-style:normal">ditutu</i>. Alat nutu ini berbentuk palu yang terbuat dari potongan batang kayu sedang yang disebut <i style="mso-bidi-font-style:normal">ganden</i>. Bentuk <i style="mso-bidi-font-style:normal">ganden</i> ini sangat khas, sehingga jika ada anak kecil yang memiliki bentuk kepala yang memanjang ke belakang (seperti milik teory henry-lah) anak tersebut sering diejek dengan julukan <i style="mso-bidi-font-style:normal">bocah ngganden</i> sebagai penerjemahan kepala yang mirip <i style="mso-bidi-font-style:normal">ganden</i> semoga dengan hilangnya alat ini termonologi <i style="mso-bidi-font-style:normal">ngganden</i> juga akan hilang kosa kata <i style="mso-bidi-font-style:normal">Solokurois</i>.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;font-size:100%;" > </span><span style=" line-height: 115%; font-family:georgia;font-size:100%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Setelah butiran-butiran </span><i style="color: rgb(0, 0, 0);">gabah </i><span style="color: rgb(0, 0, 0);">rontok, kemudian akan diolah menjadi beras. Mesin giling beras belum ada kala itu, sehingga proses membuat beras-pun dilakukan dengan cara menutu disebuah alat </span><i style="color: rgb(0, 0, 0);">tutu</i><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> bernama </span><i style="color: rgb(0, 0, 0);">lesong</i><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Begitu rumit, tapi proses demi proses selalu melibatkan nilai kekeluargaan, kegotong-royongan dan tentu saja seduluran.</span><br /><br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-90849495673792757372011-12-08T22:13:00.000-08:002011-12-13T00:14:29.608-08:00Eksotisme Jambu Klampok<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_WFPoHavYJDH054anqzTdyyzJZnNJ0vtcIS5nokjsRjvrPCcYT6swUmS3QwGj-PtI3uxQcooJEqf7KjKTPEq_VhLebP8wCXSqk-KqeLSTj3uD6KTQfHrtHk198crd3Vvb7ZHNTDfQng8G/s1600/123.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_WFPoHavYJDH054anqzTdyyzJZnNJ0vtcIS5nokjsRjvrPCcYT6swUmS3QwGj-PtI3uxQcooJEqf7KjKTPEq_VhLebP8wCXSqk-KqeLSTj3uD6KTQfHrtHk198crd3Vvb7ZHNTDfQng8G/s320/123.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5684013608732850786" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" lang="IN">Beberapa hari yang lalu, saya dipaksa oleh seorang teman untuk jalan-jalan ke salah satu mall. Agak terpaksa sih, tapi apa daya susah untuk menolak. Disamping saya tidak mempunyai rencana belanja saya juga tidak hoby jalan-jalan di mall. <span style="mso-spacerun:yes"> </span></span> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Sampai di tujuan, saya bingung mau membeli apa, jalan ke sana ke mari tidak ada nafsu untuk berbelanja. Ya mungkin ada faktor dompet juga sih...akhirnya iseng-iseng saya menuju tempat yang paling <i style="mso-bidi-font-style:normal">save</i> untuk kondisi kantong yaitu buah-buahan dan langkahku tertuju pada buah warna merah yang sudah dikemas secara menarik. Buah itu begitu familiar, dulu di desa hampir setiap rumah ada tanaman buah itu walaupun kini sudah semakin jarang.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span lang="IN">Kemecer</span></i><span lang="IN"> dengan rasanya yang khas, akhirnya aku ambil buah yang sudah dalam kemasan box itu. Agak terbelalak begitu melihat harganya, dalam 1 kilo gram dibandrol dua puluh satu ribu rupiah. Mak...mahal amat, perasaan dulu di desa buah ini jarang ada yang memperjual belikan, kenapa di mall besar ini harganya begitu tinggi? Tak apalah <span style="mso-spacerun:yes"> </span>walaupun agak mahal tetap ku beli buah kenangan masa kecil itu, ditambah dengan rasa <i style="mso-bidi-font-style:normal">kemecer</i> yang luar biasa membuatku susah untuk tidak membeli buah ini.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Disela menikmati buah kelampok, terbesit pikir kenapa ya pohon ini sudah begitu jarang dijumpai di kampungku? Padahal dulu berbagai jenis kelampok dapat kita dapati secara melimpah, kelampok merah ada berbagai jenis dan juga berbagai jenis kelampok putih yang manisnya <i style="mso-bidi-font-style:normal">gak karu-karuan</i>. </span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Mungkinkah pekarangan sudah menjadi barang mahal tergerus oleh desain bangunan rumah yang semakin mepet jalan sehingga pohon kelampok itu dipandang sebagai tanaman pengganggu? Ah sedih rasanya tetapi saya pikir tidak juga, masih banyak lahan untuk membudidayakan pohon ini. Atau mungkinkah tanam ini dianggap kurang keren karena kesannya yang <i style="mso-bidi-font-style:normal">n</i>deso. Kalau anggapan itu benar sungguh sangat disayangkan, karena kini <i style="mso-bidi-font-style:normal">kelampok</i> telah naik tahta dijajakan di area perbelanjaan elit, dan juga disajikan sebagai suguhan kalangan elit pula. Kelampok tidak hanya sebagai pelengkap bahan rujak, kini disamping dikonsumsi sebagai buah segar, kelampok juga banyak dikelolah dalam berbagai bentuk makanan olahan seperti manisan dan lain-lain.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Sebagaimana halnya dengan buah tropis lainnya, <i style="mso-bidi-font-style:normal">kelampok</i> memang tidak bisa bertahan lama. Karenanya buah ini kurang memiliki daya jual, tapi jelas itu juga bukan alasan tepat untuk menelantarkan buah ini. <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Bahkan melalui berbagai teknik pasca panen yang modern, kelampok-pun kini bisa bertahan lebih lama dan awet.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Tentang kelampok yang naik tahta ini juga saya peroleh melalui informasi media tentang prestasi sebuah desa di daerah Demak Jawa Tengah. Desa tersebut dikenal sebagai sentra jambu <i style="mso-bidi-font-style: normal">kelampok</i>, bahkan <i style="mso-bidi-font-style:normal">Kelampok</i> dari desa ini suda di ekspor ke berbagai negara diantaranya Arab Saudi dll. Ah.. andai saja desaku bisa seperti ini..anganku.</span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="IN">Lagian, kelampok merupakan jenis tanaman yang tidak rewel, gampang dibudidayakan, gak perlu perawatan khusus dan cenderung imun terhadap berbagai serangan hama dan penyakit, paling mentok-mentok ya serangan uler kelampok yang mudah diatasi. Yang penting diperhatikan dalam perawatan adalah buah kelampoknya, kelampok sangat rawan serangan ulat buah, karenanya perlu perlakuan agak khusus. Kalau ingin hasil yang maksimal buah kelampok kudu di-<i style="mso-bidi-font-style:normal">buntel </i><span style="mso-spacerun:yes"> </span>atau dibungkus, disamping untuk melindungi dari serangan ulat, buah yang di<i style="mso-bidi-font-style:normal">buntel</i> akan memiliki kualitas yang sangat baik, warnahnya merah merona atau putih bersih serta bentuknya akan tambah montok dan mengkilat, tentu rasanya juga akan semakin maknyus. </span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">So, piye dulur ? ayo nang diiciri kelampok maneh latar-latare disamping adhem sebagai peneduh kelampok juga menghasilkan nilai tambah, syukur-syukur bisa diekspor, amin..... ayo nyangkok </span><i style="color: rgb(0, 0, 0);">kelampok</i><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> nang diicir !!!</span><br /></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-88030467011780145242011-11-24T22:40:00.000-08:002011-11-24T22:42:31.270-08:00ODE BUAT PAHLAWAN TANPA TANDA JASA<div style="text-align: justify;">Kau bangun di pagi buta disaat orang masih terlelap, melangkahkan kaki menuju mushollah atau masjid. Subuh telah tiba, dan adzan-pun kau kumandangkan. Kau pimpin jama’ah sholat subuh dan anak-anak kecil yang tidak seberapa itu kau bimbing untuk melafadzkan ayat-ayat Qur-an.<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Mentari mulai bersinar, di pagi buta itu kau beranjak menuju ladang, ada pekerjaan ringan yang harus diselesaikan. Ya, pekerjaan ringan sekedar memetik beberapa sayur dan buah, setelah itu kau pulang membawa hasil bumi yang masih segar itu.<br /><br />Waktu terus berjalan tugas lain segera menanti, setelah mandi kau berganti pakain biasanya baju safari kusam atau baju batik murahan, dengan tas yang sudah berusia uzur kau tegakkan langkah menuju sebuah madrasah sedrhana tempat kau mengajarkan ilmu pada generasi muda.<br /><br />Dari satu kelas ke kelas lain, dengan tekun dan penuh kesabaran kau melaksanakan tugas mulia itu, disela-sela mengajar kau sempatkan menyantap pisang goreng berserta teh yang sudah dingin untuk sekedar mengganjal perut. Pisang goreng dan teh buah keikhlasan dari iuran murid-muridmu.<br /><br />Lebih dari separuh waktu hari itu kau habiskan untuk mengajar. Matahari telah terik dank au-pun beranjak pulang, setelah memimpin sholat dluhur dibawah terik matahari yang panas dengan memanggul cangkul kau beranjak ke ladang, kini tugas-tugas berat menantii hingga sore menjelang. Di ladang yang yang luas itu kau mencangkul, mengolah ladang, dan merawat tanaman. Di ladang inilah kau bisa berharap akan hasil untuk menghidupi istri dan anak-anakmu.<br /><br />Sore menjelang, kaupun segera pulang, letih dan lelah menjadi bagian dari subuah kenikmatan yang harus kau syukuri hari ini. Setelah mandi, tak lama berselang adzan magrib-pun berkumandang, dan kaupun segerah menuju mushollah. Anak-anak kecil kini jumlahnya lebih banyak telah menanti untuk kau ajarkan ayat-ayat suci, satu persatu anak-anak itu menunggu giliran untuk kau ajar mengaji hingga tak terasa waktu isya’ telah tiba.<br /><br />Begitulah hari-harimu, kau mengajar dengan ketulusan, kau mengajar tanpa mengharapkan imbalan, kau-lah seorang guru yang sebenarnya. Kau tidak pernah bertugas hanya karena mengharap gaji, apalagi sertifikasi. Apa itu….? Bagimu ketulusan dan bakti muliamu itulah sertifikasi.<br /><br />Guru……jangan sampai bakti dan ketulusanmu itu ternoda dengan mereka-mereka yang berstatus guru palsu. Tidak ada ketulusan, yang dikejar hanyalah uang, bahkan ada yang rela menyogok untuk mengejar statusmu …’guru’, Naudzubillah…!<br /><br />Guru….semoga ilmu yang kau ajarkan merupakan ilmu yang bermanfaat, berkah dan tidak menjadikan mudlorot bagi alam semesta. Ilmu yang kau ajarkan akan menjaga dunia ini dari penguasa yang lalim yang mengabaikan kejujuran. Semoga muridmu adalah mereka yang menjadi pendekar-pendekar kebenaran, bukan mereka yang merebut statusmu namun mengedepankan ego demi gengsi duniawi.<br /><br />KAULAH PAHLAWAN TANPA TANDA JASA ITU GURU…………….TERIMAKASIH</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-10992362454197099462011-11-17T07:19:00.000-08:002012-02-05T23:35:51.917-08:00ini ceritaku...mana ceritamu...???<span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;font-size:180%;" ><span style=" Garamond","serif";font-size:12pt;" >KETIKA MUSIM HUJAN TIBA</span></span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size:180%;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii81_6tP4RKpktjgYJUQszkuV3auqWApbOywY-CyYF_1AtutZlJonB-LM_EYAMy3o3D0Ul29BCUfryWfk9loiAwR2w3aM7H0wPYzBHB23FqdRxUFZKKojoqsHEDDsnF-Zs7K3_ggIfi83x/s1600/5vvg47.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 222px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii81_6tP4RKpktjgYJUQszkuV3auqWApbOywY-CyYF_1AtutZlJonB-LM_EYAMy3o3D0Ul29BCUfryWfk9loiAwR2w3aM7H0wPYzBHB23FqdRxUFZKKojoqsHEDDsnF-Zs7K3_ggIfi83x/s320/5vvg47.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5675990445317628002" border="0" /></a></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 0);"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 0);"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:donotshowrevisions/> <w:donotprintrevisions/> <w:donotshowcomments/> <w:donotshowinsertionsanddeletions/> <w:donotshowpropertychanges/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> </p><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:donotshowrevisions/> <w:donotprintrevisions/> <w:donotshowcomments/> <w:donotshowinsertionsanddeletions/> <w:donotshowpropertychanges/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >Setelah kemarau panjang, hujan-pun akhirnya turun</span><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >, warga-pun menyambutnya dengan suka cita. S</span><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >ebelum datangya musim hujan terlebih dahulu masyarakat Solokuro mempunyai tradisi <i style="mso-bidi-font-style:normal">Tumbu’an</i> pada tanggal 10 bulan 10. Masyarak</span><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >at biasanya pergi ke ladang dengan membawa peralatan bajak seperti <i style="mso-bidi-font-style:normal">krakal</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal">garu, m</i>ereka <i style="mso-bidi-font-style:normal">ngrakal</i> dan <i style="mso-bidi-font-style:normal">nggaru</i> di tanah yang masih gers</span><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >ang itu, mungkin ini pertanda kesiapan bahwa</span><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" > sebentar lagi mereka akan disibukkan dengan aktivitas ke sawah/ladang.<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >Hujan pertama datang begitu derasnya, memberikan </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-family: "Georgia","serif";font-family:";font-size:100%;" >harapan baru bagi semua mahluk di bumi. Hujan tidak berhenti bahkan hingga malam tiba, suasana dingin, warga Solokuro yang taat itu tetap menuju mushollah dan masjid dengan membawa capil atau pelindung hujan seadanya. Selepas isya’ mereka pulang untuk beristirahat, tapi hujan masih belum berhenti hingga masyarakat terlelap ditengah lebatnya hujan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size:180%;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4CIm9G-fHhOPmclWH1JutoeMK2hQ5QMOUFr5cvSjovVnrkYf-VEKBtneVGnj-rEVoJBhbWU8AEJpU6vmY5s9XBeu9RJcFQtMyEiIY9LY82mWmJTItCcU-nHUvhK1Jt5EXOa_WHXhhQxPp/s1600/Termite+Queen+in+the+nest1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 253px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4CIm9G-fHhOPmclWH1JutoeMK2hQ5QMOUFr5cvSjovVnrkYf-VEKBtneVGnj-rEVoJBhbWU8AEJpU6vmY5s9XBeu9RJcFQtMyEiIY9LY82mWmJTItCcU-nHUvhK1Jt5EXOa_WHXhhQxPp/s320/Termite+Queen+in+the+nest1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5675990686065517778" border="0" /></a></span></span></p><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Subuh berkumandang hujan telah reda, mentari di ufuk timur memberi kehangatan dengan sinar paginya yang cerah, sungguh suasana yang sangat menyenangkan. Dan ..ini yang menjadi kampung riuh, “<i style="mso-bidi-font-style:normal">Laron</i>”. Iya <i style="mso-bidi-font-style:normal">laron</i> begitu banyak berterbangan rendah dijalanan. Anak-anak kecil-pun dengan riang berlarian kesana kemari untuk menangkapnya.</span><span style="font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-Times New Roman"font-family:";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><i><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";" >Ri-ri-ndek…ri-ri-ndek</span></i></span><span style="font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" > ucap beberapa anak kecil itu agar laron-laron itu terbang me-rendah dan bisa mereka tangkap. Laron-laron itu kemudian mereka kumpulkan dan jika sudah mendapatkan jumlah yang banyak akan diolah dengan cara dibakar, digorang, atau menjadikannya isian <i style="mso-bidi-font-style:normal">rempeyek</i>, bahkan tidak sedikit yang langsung memakannya mentah-mentah. Laron memang sangat lezat, tidak salah anak-anak desa Solokuro bahkan orang dewasa begitu menyukainya, tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan sebagai lauk pauk, hitung-hitung menghemat biaya belanja ikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Tidak hanya laron yang bisa dinikmati dimusim hujan, tapi juga jangkrik. Tapi yang satu ini bukan dinikmati untuk dimakan, tapi disukai karena suara ‘<i>ngerik</i>-nya’ yang merdu. Di musim hujan ini anak-anak kecil desa Solokuro pada berburu jangkrik di tegalan-tegalan. Jangkrik dengan tubuh yang besar dan berwarna hitam mengkilat biasanya yang dicari, karena memiliki suara ‘<i>erikan</i>’ yang merdu. Jika suda didapat, jangkrik-jangkrik ini akan ditenpatkan pada susunan bambu-bambu kecil yang lazim disebut ‘<i>krangkeng</i>’. Krangkeng yang berisi jangrik ini kemudian digantung di sudut-sudut ruangan, tidak lupa jangkrik diberi makanan kacang tanah dan ‘<i>gebingan</i>’. Dan suara jangkrik itu mengahantarkan anak-anak desa itu terlelap dalam mimpi-mimpi indah mereka jika malam tiba.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Hujan yang masih turun hingga beberapa hari tidak perna berhenti untuk memberikan manfaat bagi umat manusia, kali ini giliran jamur dan ‘gundik’. Jamur akan tumbuh diantara semak dan dibawah rimbun pepohonan. Terkadang juga disamping kiri dan kanan galengan. Ada beberapa jenis jamur yang memiliki cita rasa lezat. Pertama <i>jamur Barat dan Jamur Glatik, </i><span style="mso-bidi-font-style:italic">kedua jamur ini berukuran besar. J</span>amur ini harus cepat diketemukan di pagi hari, sebab jika siang hari jamur akan membusuk dimakan ulat/set. Kedua adalah <i>Jamur Men</i></span><span style="font-size:100%;"><i><span style="font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-Times New Roman";font-family:";" >ệ</span></i><i><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";" >r</span></i></span><span style="font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >, jenis jamur ini bisa lebih tahan kapan saja dipetik. Jamur ini berwarna putih bersih namun berukuran sangat kecil, karena ukurannya ini jarang yang mau mengambil <i>jamur men</i></span><span style="font-size:100%;"><i><span style="font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-Times New Roman";font-family:";" >ệ</span></i><i><span style="font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-Times New Roman";font-family:";" >r</span></i></span><span style="font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" > ini untuk dimakan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Jamur diapakan saja pasti lezat, yang tidak sempat membawanya pulang untuk digoreng atau dipepes, dibakar di ladangpun sudah sangat lezat apalagi dibungkus dengan daun kunir yang menamba aroma panggangan jamur semakin sedap. <i>Hmm….uenake cah…</i>komentar para penikmat <i>jamur tunon</i> itu.</span><span style=" font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-Times New Roman"font-family:";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Satu lagi yang tidak boleh terlewat disaat musim hujan adalah ‘gundik’. Walaupun namanya berkonotasi negatif karena bisa diartikan dengan wanita simpanan, namun gundik ini sama sekali tidak ada kaitannya, justru ia merupakan raja yang dijaga oleh ribuan tentara. Ya, gundik merupakan sebutan bagi raja rayap ia memiliki kerajaan yang disebut ‘<i>pundong</i>’. <i style="mso-bidi-font-style:normal">Pundong</i> ini akan semakin lama akan semakin membesar, karena terus dibangun oleh pasukan rayap. Tapi jika masih musim hujan <i style="mso-bidi-font-style:normal">pundong-pundong</i> kecil banyak yang baru mulai dibangun sehingga dengan mudah untuk mendapatkan ‘<i>gundik</i>’</span><span style="font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-Times New Roman"font-family:";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(0, 0, 0);"><span style=" font-family:"Georgia","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-Times New Roman";font-family:";font-size:100%;" >Pundong yang besar terdapat <i style="mso-bidi-font-style:normal">gundik</i> yang besar pula, tetapi dibutuhkan tenaga ekstra untuk mendapatkannya. Bahkan kadang butuh 2-3 orang untuk menggalinya Tapi jika masih kecil, apalagi yang baru dibangun dan masih basah sangat muda untuk mendapatkan <i style="mso-bidi-font-style:normal">gundik</i> bahkan dengan menendang gundukan <i style="mso-bidi-font-style:normal">pundong</i> pun ‘gundik’ sudah didapatkan. Gundik yang sudah didapat kemudian dibakar…hmm dari aromanya sudah terbayang kelezatannya, bahkan yang masih mentah-pun <i>gundik</i> juga sangat lezat.</span><span style="font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-Times New Roman"font-family:";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="font-family: "Georgia","serif"; color: rgb(0, 0, 0);font-family:";font-size:100%;color:black;" >Musim hujan memang penuh berkah, keceriaan dan kebahagiaan. Saat angonan dulu, berburu laron, nggolek jamur dan <i>ngeduk gundik </i>merupakan kesenangan yang luar biasa. Sungguh kebahagiaan di masa kecil yang penuh dengan keceriaan. ..<i style="mso-bidi-font-style: normal">Eee...weduse wes nglirep.....muleh-muleh...!!!</i></span><span style="font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-Times New Roman"font-family:";font-size:12.0pt;" ></span></p><br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]-->Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-75659057629878921122011-08-05T00:47:00.000-07:002011-08-05T00:47:57.480-07:00sherine 3ala bali شيرين على بالي<iframe src="http://www.youtube.com/embed/Dz8SYDXcLEY?fs=1" allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" width="425"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-40522863615064777642011-08-05T00:40:00.000-07:002011-11-24T20:45:33.902-08:00Nawal Al Zoghbi - Dal3ona - HQ<iframe src="http://www.youtube.com/embed/9buY4GJOR4I?fs=1" allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" width="425"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-9231342222341109212011-08-05T00:37:00.000-07:002011-11-24T04:36:04.897-08:00ya mis-mis<iframe src="http://www.youtube.com/embed/gG9xs-L28Hc?fs=1" allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" width="425"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-63833871717981549532011-07-03T02:34:00.000-07:002012-08-12T19:34:50.887-07:00Kisah Si Bolang dari Solokuro<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<div style="color: blue;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 180%;">Bocah Angon-(an) dari Solokuro</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gemuruh suara riang
anak-anak menggema dari sebuah mushollah, malam itu mereka telah selesai
mengaji yang dibimbing oleh guru ngaji. Saling bersenda gurau, anak-anak itupun
meninggalkan mushollah dan secara berkelompok berpencar. Ada dua kelompok dari
anak-anak kecil itu, kelompok pertama menuju arah timur dan yang kedua berjalan
ke arah barat. Ya, mereka berjalan menurut kelompoknya untuk melakukan kegiatan
berikutnya, yaitu belajar. Belajar kelompok ini didasarkan atas kedekatan rumah
masing-masing, yang mengarah ke arah timur lazim mereka sebut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">njar wetan</i>, dan yang menuju arah barat
adalah kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">njar kulon</i>. Mereka
belajar berkelompok untuk persiapan pelajaran sekolah di esok hari.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">satu orang membaca, yang
lainnya menyimak dan memperhatikan dengan seksama. Maklum kadangkala tiap
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang itu tidak semuanya memiliki buku bacaan,
bisa jadi dari kelompok tersebut hanya hanya memiliki masing-masing satu buku
jenis pelajaran yang dimiliki. Oleh karenanya, membaca dan menyimak merupakan
cara untuk mendapatkan ilmu bersama dengan sumber yang minim itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak lama mereka
belajar, disaat kumandang adzan isya’ mereka-pun bergegas menuju ke rumah
masing-masing. Tetapi pulang ke rumah pun bisa batal apabila kondisi cuaca
meungkinkan untuk bermain. Yang artinya bulan bersinar dengan terangnya. Dengan
kondisi sinar bulan yang terang itu anak-anak akan langsung menikmati bulan
purnama dengan aneka permainan tradisional. Ada beberapa permainan menarik jika
dilakukan dimalam bulan purnama, diantaranya adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ndheman</i> yaitu jenis permainan dengan cara mengumpet dan satu orang
sebagai si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i> (sebutan untuk yang
giliran jaga) untuk menemukan teman lain yang mengumpet. Di permainan ini ada
cara unik untuk mengindari temuan dari si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang,
</i>yaitu dengan cara masuk bergerombol dalam satu sarung bersama-sama yang
terdiri atas 2, 3 sampai 4 orang kemudian sarung itu ditutup rapat-rapat.
Dengan cara ini, walaupun si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i>
dapat dengan mudah menemukan posisi mereka tapi akan kesulitan menebak salah
satu dari mereka. Penebakan dilakukan dengan cara merabah, dan apabilah salah
menebak, maka mereka akan berteriak dari sarung dengan teriakan..”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">salah paham....</i>” dan si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i> pun harus mengulangi lagi sebagai
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">pemasang.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jenis permainan lain
yang sering kali dimainkan anak-anak itu adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pol-polan</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">slodoran</i>.
Permainan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pol-polan</i> hampir mirip
dengan ndeman, hanya saja penentuan untuk menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i> harus ditentukan dengan cara melempar tumpukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kreweng</i> dari jarak tertentu. jika si
pelempar jitu maka giliran orang setelkahnyalah yang menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i>. Permainan ini juga mengandalkan
kecekatan, jika si masang lengah tumpukan kreweng yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dilangkahi</i> itu akan menjadi sasaran tendangan, dan itu artinya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i> gagal dan mengulanginya menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang.</i> Yang unik si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masang</i> harus menjaga tumpukan kreweng
itu dengan carfa melangkahi. Jika tumpukan kreweng itu ditinggal untuk mencari
yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sengedan</i> maka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kreweng</i> itu menjadi sasaran si <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sengedan</i> dan biasanya si masang berusaha
untuk melangkahi tumpukan kreweng itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">slodoran</i> adalah jenis permainan
ketangkasan, pertama anak-anak itu akan membuat garis dengan ukuran kotak-kotak
sekitar 1-2 meter persegi. Merke terbagi menjadi dua grup yang biasanya
ditentukan oleh kedekatan pertemanan mereka. Setelah terbentuk grup, mereka
melakukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sut</i> untuk menentukan siapa
yang jaga dan siapa yang menjadi yang ditangkap. Permainan ini dimulai dengan
ditandai oleh isyarat dari penjaga garis tengah dengan ucapan...”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tiiiiiitttttttttttttttttttt</i>....” dan
mulailah permainan ketangkasan itu dimulai. Kelompok yang akan ditangkap bisa
dikatakan menang apabilah salah satu dari mereka dapat menyelesaikan finish ke
belakang dan balik lagi ke depan, jika itu terjadi merkeka akan melakukan teriakan
“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kajiiiiiii................</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Malam pun semakin larut,
dan terkadang anak-anak itu terlalu asyik bermain samapi kadang orang tua
mereka menyusul ke tempat permainan mereka, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">he...wes bengi, nang muleh....</i>” panggil para orang tua itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keesokan harinya,
mentari bersinar di desa yang damai itu. Anak-anak itupu bergegas melakukan
sholat subuh, biasanya agak siang karena mungkin saking asyiknya bermain di
malam hari. Kalupun subuh mereka sudah bangun, mereka menyempatkan untuk
kembali membaca buku-buku pelajaran. Membaca buku di pagi buta menurut kabar
yang berkembang di desa mereka bahwa membaca di pagi hari itu bisa cepet ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyentel’</i>. Setelah itu baru mereka menuju
kolam pemandian besar di depan masjid. Memang anak-anak itu tidak pernah habis
keceriaannya, di kolam itu mereka tidak hanya mandi, tapi juga ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kebyuran</i>’, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">obyok-obyokan</i>, dan yang paling sering tentu adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">balapan nglangi</i>. Lagi-lagi mereka sampai
lupa waktu, kadang mereka nunggu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">disentak</i>
dulu oleh para orang-orang dewasa yang sedang mandi baru anak-anak itu akan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mentas</i> dengan mata memerah karena
kelamaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kebyuran</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pulang dari sendang,
anak-anak itu kemudian mempersiapkan diri untuk sekolah. Di madrasah mereka
lebih kental dengan berbagai pelajaran agama. Seperti Qur’-an dan Hadist, Fiqh,
Nahwu dan Sharaf. Jam pelajaran dimulai pukul 7 pagi dan istirahat jam 9. Pada
jam istirahat ini mereka balik lagi ke rumah untuk makan. Walaupun pagi harinya
sudah sarapan tapi jam istirahat bisa dipastikan mereka akan pulang untuk
makan. Ini dilakukan karena umumnya mereka tidak dibekali uang untuk jajan, toh
kalaupun jajan paling yang di beli adalah krupuk dan es potong, mentok-mentok
ya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hingkuwi</i>. Di rumah jam 9an itu
terasa sepi, karena para orang tua sudah pada berangkat ke sawah masing-masing.
Rutinitas ke sawah para orang tua dilaksanakan pada pagi hari, ramai sekalai
para orang tua itu menuju ke arah timur dimana segian besar posisi sawah mereka
yang disebelah timur desa. Para bapak menuntun sapi dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mikul</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">keranjang</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">krakal</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">singkal</i> jika musim ngrakal tiba. Dan para ibu menggendong bekal
makanan di sawah nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kenyang makan jam
istirahat, anak-anak itu kembali lagi ke madrasah, biasanya madrasah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">buyar</i> jam 11 sampai jam 11.30. Setelah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">buyar</i> sekolah, anak-anak itu kembali
menuju sendang, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mandi kebyuran</i>. Tapi
kali ini tidak begitu lama, mereka lalu menuju masjid untuk sholat dluhur dan
bergegas pulang. Kenapa begitu singkat mereka mandi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kebyuran</i>..??? tidak lain karena mereka telah memiliki tanggung
jawab terhadap kambing-kambing mereka. Ya, selepas sekolah, anak-anak itu akan
segera menggembalakan kambing-kambing mereka ke hutan jati di sebelah timur
desa mereka. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Angon</i> kambing ini
dilakukan secara berkelompok, biasanya didasarkan atas kedekatan rumah atau
juga berdasarkan kecocokan akan pergaulan mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa area yang biasa
menjadi tujuan mereka angon diantaranya mulai dari tempat paling dekat, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Gunung jodo</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cemplongan</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lore klongkrong,
sambi loro, kali buntung</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jarang
ke daerah mboro, asem manak</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">asem
joget</i>. Tempat-tempat terakhir ini cenderung jauh dan dikenal angker
sehingga jarang sekali anak-anak desa itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angon</i>
ke sana. Disamping <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angon</i>, anak-anak
itu juga tidak lepas melakukan bakti mereka pada orang tua, dengan cara
mengumpulkan kayu bakar di hutan. Umumnya kayu bakar ini merupakan tumbuhan
semak yang jumlahnya melimpah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seperti
jiring abang</i> dan sesekali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">putri</i>.
Jiring abang lebih sering jadi pilihan karena bentuknya yg lurus-lurus sehingga
mudah bawanya, lain halnya dengan putri yang cenderung beranting-ranting. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sejatinya jiring dan
putri bukan kayu bakar terbaik, karena tumbuhan semak ini sangat cepat habis
jika dipakai memasak. Tentu akan berbeda dengan kayu jati ataupun akasia yang
lebih awet untuk memasak. Tetapi, anak-anak itu seringkali tidak berani untuk
mengambil cabang kayu jati dan akasia karena takut pada mandor jaten yang
sering kali patroli sekitar hutan. Walaupun kalo dipikir-pikir sebenarnya
pemangkasan cabang pada kayu akan mengakibatkan kayu jati lebih cepat tumbuh
dan bentuknya lurus, tetapi adpa daya ketakutan pada mandor jaten membuat
anak-anak itu tidak berani untuk mengambil pang-pang kayu jati terkecuali yang
telah menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tinggar</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diselah-selah aktivitas
angon itu, keriangan anak-anak desa itu tidak pernah surut sedikitpun baik di
kala cuaca cerah ataupun hujan. Berbagai permainan mereka lakukan, lebih seruh
lagi apabila hujan turun dengan derasnya. Aliran air yang deras akan
dimanfaatkan jadi bendungan dan dibuatlah kincir air yang bisa memutar. Hujan
juga dimanfaatkan untuk main perang-perangan, gulat dan lain sebagainya. Saking
asyiknya kadang kambing-kambing mereka sudah meninggalkan mereka cukup jauh,
kalau sudah begini anak-anak itu baru kesulitan mencari kambing-kambing mereka.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika beruntung, mereka dapat
dengan cepat menemukan kambing-kambing mereka. Tetapi apabila jejak kambing itu
berjalan begitu jauh maka anak-anak itu akan berpencar ke berbagai arah. Dalam
mencari kambing-kambing mereka, anak-anak itu melakukannya dengan cara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menggrong</i> (memanjat pohon dengan ukuran
yang sangat tinggi). Begitulah usaha mereka untuk mendapatkan kambing-kambing
mereka kembali, sambil sesekali berteriak dan memberi aba-aba kepada kawannya
yang juga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menggrong..</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hoiii....., ono gak......?</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ora ono</i>.....sahut yang satu dari arah
yang lain. Dan kalao kambing-kambing itu sudah diketemukan salah satu dari
mereka dengan gembira mengambarkan kepada kawan-kawannya.....<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hoiii.....nek kene.....ndek endi.......</i>?
wetane <i style="mso-bidi-font-style: normal;">akasia</i> doyong (sahut si
pemberi informasi merujuk pada nama tempat dimana ada pohon akasia yang tumbuh
doyong). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mentari sudah condong ke
barat dan memancarkan kilauan lembayung yang memerah, anak-anak desa itupun
segera <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nglirip, </i>istilah untuk
mengarahkan kambing-kambing itu ke arah pulang. Dasar anak-anak, diwaktu pulang
angon-pun keceriaan tetap menjadi bagian yang tidak lepas dari mereka. Umumnya
mereka melakukan balapan kambing, kali ini yang jadi korban adalah anak kambing
yang masih lincah. Mereka akan menahannya supaya tertinggal dari gerombolan
kambing yang berjalan ke arah pulang. Setelah beberapa meter anak kambing yang
terus <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengembek-embek</i> itupun dilepas.
Karena ingin segera dekat sama induknya maka anak kambing itu akan berlari
sekencang-kencangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selesai menggembalakan
kambing-kambingnya, anak-anak desa itu kembali ke sendang ituk mandi. Sama
dengan mandi siang, mandi sore ini juga dilakukan dengan agak singkat,
mengingat waktu asar yang semakin mepet. Selepas mandi mereka menuju masjid dan
melaksanakan sholat asar. Waktu yang pendek itu membuat merek sholat denga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">balapan (jundal-jundil)</i>. Setelah itu
mereka beranjak pulang dan segera mempersiapkan diri ke mushollah-mushollah
terdekat untuk sholat magrib dan mengaji.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: blue; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MUSIM LIBURAN<i>
(PREINAN)</i></span></b><span style="color: blue; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jum’at merupakan hari
yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak desa itu, sebab libur sekolah adalah hari
jum’at bukan hari minggu sebagaimana yang terjadi pada umumnya. Bahkan
anak-anak desa itupun gak pernah tahu kalau sebenarnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dino ahad</i> adalah hari libur yang berlaku nasional, bahkan
internasional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika jum’at tiba mereka punya
waktu banyak untuk bermain. Pagi hari kadang mereka ikut ke sawah membantu pak
dan mbok mereka. Tapi tidak jarang, mereka mengagendakan sesuatu bersama
teman-temannya. Mancing <i style="mso-bidi-font-style: normal;">welot</i> mungkin
salah satunya, dengan menyusuri kali mereka mengendap-endap mencari
lubang-lubang welut untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">di</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kileni</i> pake pancing. Kadang ada yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyeser</i> iwak wader atau mujair. Ada juga
diantara mereka yang bergerilya ke sawah-sawah (ladang) dengan menteng ketepal
untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyetip manuk</i>. Mereka umunya
melakukannya hanya pagi sampai menjelang siang, begitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penetek</i> merekapun akan segera pulang dengan membawa hasil buruan
masing-masing. Setelah jum’atan aktivitas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angon</i>
pun tetap berjalan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aktiviatas yang sama
juga dilakukan jika libur ujian tiba. Mereka akan dengan leluasa menikmati
liburan itu dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Sedikit berbeda ketika
libur puasa ramadhan, bulan ramadhan selama satu bulan full sekolah memang
libur (gak tahu kalo sekarang), biasanya diisi dengan kegiatan ramadhan di
sekolah di akhir bulan puasa. Tetapi sebelum kegiatan resmi sekolah itu,
anak-anak desa mengisi waktu libur dengan berbagai kegiatan yang sedikit berbau
materi. Entah kenapa sering kali di waktu ramadhan tiba, kebetulan jenis
tanaman yang sering ditanam oleh para warga solokuro adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedel.</i> Walaupun jenis tanaman ini
membutuhkan tenaga ekstra dalam mengelolah, apalagi di saat puasa. Luar biasa
memang perjuangan bapak dan ibu Solokuro, pekerja keras dan tekun beribadah.
Kedel yang telah di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">erit</i> dibawah
pulang dengan cara dipikul atau digendong. Nyampek dirumah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedel</i> itu di jemur di halaman rumah dan
dijalanan. Biji kedel memang cukup keras jadi tidak masalah bila dijemur
dijalanan, bahkan para Bapak dan Ibu itu akan seneng kalo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedel</i>itu terinjak, atau terlindas motor, sepeda lebih-lebih
glindeng (dengan catatan sapine gak nletong) karena akan membantu merontokkan
biji kedel tersebut. Perontokan biji kedel dilakukan dengan cara di geblek.
Geblek biasanya terbuat dari kayu yang tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan,
yang umum dijadikan geblek adalah pelepah kelapa bentuknya yang pipih
menjadikan biji kedel lebih cepat rontok jika sudah kenapukulan tangan-tangan
perkasa Bapak-bapak dan Ibu-ibu itu. Setelah selesai digeblek, dadok (pohon
kedel yang sudah tidak berbiji) di singkirkan. Biasanya dadok ini dijadikan
sebagai makanan sapi, terutama dimusim kemarau manakalah suket sudah jarang
ditemui. Karena untuk cadangan makanan sapi, dadok biasanya ditempatkan diatas
kandang (empon-empon). Kondisinya yang kering, dadok (dan juga damen) tidak
jarang menjadi penyebab terjadinya kebakaran kandang yang mlantrak ke rumah
yang umumnya terbuat dari bahan kayu itu. Kejadian kobongan sering kali
terjadi, karena untuk melindungi sapi dari mrutu serta memberi kehangatan
ternak sapi, para warga desa lazim melakukan bediyang selama semalam suntup.
Bediyang memang tidak dilakukan dengan api yang membara, tetapi cukup dengam
kayu kemudian diuruki dedeg presak dan awu layan agar kayu tetap terbakar
secraa perlahan dan menghasilkan asap yang berlimpah. Walaupun demikian
terkadang kayu tetap terbakar dengan api sehingga terjadilah kobongan. Kalo
sudah terjadi kobongan, sungguh merupakan peristiwa yang sangat mengerikan,
karena api begitu cepat melalap bahan-bahan yang mudah terbakar tersebut. Dan
warga pun saling bahu membahu untuk memadamkannya dengan menyiramkan air ke
rumah atau kandang yang kobongan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedel yang selesai
dipisahkan dengan dadog kemudian dikumpulkan dengan cara disapu, ditapeni
sebelum kemudian di jual ke tengkulak (biasane wong piyaman) ataupun para
pengepul yang ada di desa. Nah karena halaman ataupun jalan yang dijadikan
tempat mepe kedel masih belum rata, alias masih banyak batu yang pating
medisil, maka sudah dapat dipastikan masih banyak biji kedel yang tertinggal di
selah-selah bebatuan itu. Kondisi itulah yang dimanfaatkan oleh anak-anak desa
untu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">luru kedel</i> yang tertinggal. Luru
kedel juga dilakukan di ladang yang kedelnya habis dierit. Dengan memungut
helai demi helai pohon kedel yang tertinggal. Kedel-kedel itu kemudian akan
dijual kepada para tengkulak. Biasanya mereka mendapatkan uang mulai dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">selawe, telong puloh, paling banter seket</i>
atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">suwidak.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Uang hasil usaha keras
merekalah yang dijadikan anak-anak desa itu menghabiskan malam yang begitu rejo
di saat ramadhan tiba. Diberbagai prapatan muncul pedang-pedagang dadakan
dengan menggelar berbagai jajanan yang juga lazim ada di saat ulan poso.
Jajanan yang biasanya bertepatan dengan ulan poso adalah tebu. Jajanan ini
menjadi primadona disaat malam puasa. Tebu biasanya didatangkan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pasar Kliwon</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pon</i> dalam bentuk selonjoran kemudian ditetek-tetek untuk dijual
dengan harga marepes samapi dengan sepuloh. Dasamping itu ada hal yang sering
kalai laku disaat puasa, yaitu lilin. Desa yang masih belum diterangi oleh
lampu listrik itu menjadikan lilin menjadi permainan menarik di gemerlap malam
bulan ramadhan. Disamping itu lilin juga sebagai cahaya yang menemanin
anak-anak desa untuk ngemit jubung mereka. Entah kenapa di bulan puasa
anak-anak juga suka sekali dengan mebuat jubung. Begitu senangnya mereka
sampai-sampai jubung dibangun dengan sangat indah, ditata batu yang rapi
diatasnya kemudian dibakar. Beberapa hari kemudian batu yang dibakar itupun
akan menjadi batu kapur atau gamping. Gamping yang tidak seberapa itu kemudian
dipakai untuk mainan, nglabor opo wae yang penting hati terpuaskan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disamping jubung,
anak-anak juga gemar bermain bledosan. Tidak hayal, desa itu tak ubahnya
seperti arena perang dengan bledosan yang saling saut menyahut. Bledosan
biasanya dibuat dari potongan bambu dengan panjang sekitar satu meter itu
dilubangi untuk yang berfungsi sebagai sumbu, ketika karbit sudah dimasukkan
disumpel dengan gombal, maka sumbupun siap dinyalakan dan....DUARRR.....suara
bledosan menggema seantero desa. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bledosan</i>
juga bisa dibuat dengan cara menggali tanah dan dibikin seperti terowongan dan
dikasi tempat sumbu. Mekanisme kerjanya pun sama memasukkan karbit dengan
mencapur air disumpel pakai gombal dan sumbu dinyalakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berbagai aktivitas di
bulan puasa itu dilakukan untuk menikmati bulan puasa dengan mengabaikan rasa
lapar, sehingga magribpun tiba tanpa terasa. Disamping arena permainan
tersebut, bagi anak-anak yang telah beranjak remaja kegiatan tadarus Al-qur’an
juga menjadi kewajiban. Dilaksanakan di mushollah-mushollah terdekat, mereka
mengaji sampai larut malam. Para remaja putri-pun tidak ketinggalan mereka
ngaji dengan tekun dengan suasana senang sambil menikmati aneka makanan kecil
sumbangan dari ibu-ibu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aktivitas tersebut
dilaksanakan hampir semajang bulan puasa, hingga menjelang yoyo tiba.
Sebagaimana dengan kondisi anak-anak pada umumnya, menjelang lebaran anak-anak
desa tersebut juga tak jarang dibelikan baju atau sarung baru. Tapi bagi yang
kurang beruntung, mereka cukup membeli pakain bekas yang biasanya dijajahkan
oleh pedagang bekas dari daerah pesisir utara. Apapun jenis pakaian yang
dipakai, tidak mengurangi keriangan anak-anak desa itu dalam menyambut hari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoyo</i> itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di hari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoyo</i> hampir semua warga pulang kampung,
baik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bocah pondokan</i> atau para pemuda
yang merantai mecari kerja ke kota. Setelah sholad Ied, mereka sungkem ke orang
tua masing-masing dan setelah itu mereka keliling dari satu rumah ke rumah
warga yang lain. Secara mengantri mereka memohon maaf atas segalah salah dan
khilaf, dengan salaman mereka pun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pluputan</i>...”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wa’yu/wa’gus pinten-pinten kelepatan kulo,
nedi sepuro kale sampean...” </i>yang biasanya karena kurang tahu struktur
bahasanya mereka pun mmengucapkannya hanya jelas di ujungnya saja<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Wa’yu dan Wa’gus </i>selebihny<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> ngngngngngngng...ngngng sampean.....</i>hehe
dasar anak-anak. Tetapi apapun kondisinya masa kanak-kanak merupakan masa
bahagia yang sulit untuk dilupakan<i style="mso-bidi-font-style: normal;">.</i>
Indahnya masa kanak-kanak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: blue; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KETIGO</span></i></b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Musim <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> tiba, dimasa ini kondisi desa dan
sekitarnya kurang begitu menggairahkan. Panasnya sengatan matahari serta
keringnya lahan pertanian dan hutan jati membuat aktivitas anak-anak desa itu
kurang bergairah. Tetapi itu hanya berlangsung sesaat, terutama disaat
menjelang berangkat angon. Saking panasnya kondisi desa sampai-sampai mereka
enggan untuk beranjak, tidur-tiduran dibawah pohon <i style="mso-bidi-font-style: normal;">klampok</i>atau gedang dengan angin yang sumilir memang jauh lebih
nikmat. Tetapi kewajiban angon tetaplah harus dijalankan, karena mereka tidak
mau berdosa pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wedhus-wedhus</i> mereka
yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngembek-embek</i> menahan lapar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kembali rutinitas
angonpun berjalan, dimusim kemarau ini sering kali mereka membawa bekal air
minum yang relatif banyak. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jurigen</i>
sebuah wadah air yang umum mereka pakai dan palig banyak dijual diwilayah desa
menjadi tentengan untuk bekal mereka angon. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Debu-debu jalanan
mengepul dibelakang kaki-kaki kambing pada jalanan tanah. Kambing-kambing itu
seakan tidak sabar menahan lapar setengah berlari menuju tempat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angonan</i>. Ada yang berbeda disaat musim <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> ini, kalau dimasa-masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rendeng</i> atau penghujan tempat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angon</i> adalah hutan jati. Tetapi di masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> ini areal hutan jati dan hampir
seluruh rumputnya mengering, tidak mungkin kambing-kambing mereka mau
menyantapnya, oleh karenanya, musim di musim <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> lokasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angon</i>
adalah diarea ladang yang masih menyisahkan rerumputan hijau. Kecuali anak-anak
yang memiliki jenis wedhus jowo, mereka akan tetap menggembalakan kambingnya di
hutan, karena wedhus jenis ini umumnya tidak makan rumput tapi pkan hijau dari
tumbuhan semak atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rambanan</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jenis rumput yang ada
dihutan jati dan tegalan memang berbeda, disaat musim <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo </i>yang<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>membuat
kering rumput-rumput di hutan jati, di area ladang rumput-rumput itu masih
nampak menghijau walaupun tidak dalam kondisi subur. Lagi pula di masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> ini banyak lahan-lahan yang tidak
ditanami karena kekurangan pasokan air, hanya ada satu dua petak yang ditanami
jagung dengan mengandalkan air tampungan hujan yang ada di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jublang </i>atau aliran air disungai yang sangat kecil debit airnya.
Para petani desa itu terkadang rela di malam hari mereka harus <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngilekno</i> banyu di kali agar sampa
didekat lading-ladang mereka. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ngilekno
banyu</i> di kali mutlak dilakukan karena kalau tidak air akan hanya mandeg di
daerah-daerah atas saja, karena masing-masing petani pada mbendung kali didekat
lading mereka untuk kepentingan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">unu-unu</i>.
Selanjutnya, para petani itu akan melakukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">unu-unu</i>
di pagi hari menjaga dan merawat supaya tanaman-tanaman itu kelak akan menuai
hasil. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beratnya perjuangan para
orang tua (petani) itu dalam merawat tanaman, membuat mereka terkadang akan
marah besar apabila tanama yang dirawatnya itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dibubol</i> oleh kambing-kambing bocah angon itu, mereka akan berteriak
lantang..<i style="mso-bidi-font-style: normal;">”woi…weduse sopo iki…? mbubol
jagung…..”</i>. para anak-anak itu bisanya akan langsung terperanjat dan segera
lari untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngejikno</i> kambing-kambing
mereka yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mbubol</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mbubol</span></i><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nya kambing-kambing itu
jelas diakibatkan oleh keteledoran anak-anak angonan itu. Biasanya mereka asyik
bermain di gubug-gubug petani atau bahkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">oléng</i>
di tempat yang sudah jauh ditinggalkan oleh kambing-kambing mereka. Permainan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">oléng</i> ini sering dilakukan disaat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i>, walaupun diantara mereka juga
seringkali saling mengingatkan bahwa permainan ini dosa. Apa sebab..? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">oléng </i>adalah permainan yang dianggap
mereka sebagai judi. Karena mereka kudu ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">udu</i>
atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">urun</i>’ rumput dengan besaran yang
ditentukan mereka. Rumput itu kemudian dikumpulkan sebagai hadia bagi pemenang,
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">oléng</i> pun dilakukan dengan cara
memasang kayu sebagai tempat sasaran kemudian masing-masing peserta melemparkan
arit mereka, siapa yg mengenai kayu tersebut dialah pemenangnya, tapi kalau
tidak ada yang mengenai maka lemparan terdekat-lah yang menjadi pemenang.
Rumput hasil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">oléng</i> itu akan menjadi
hak pemenang dan santapan bagi kambingnya. Mungkin itulah yang membuat mereka
terkadang merasa takut untuk melakukan permainan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Musim <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketigo</i> juga berarti musim mangga (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i>). Pohon mangga yang banyak
tersebar di lading-ladang petani nampak pada berbuah lebat. Tidak jarang, pohon
mangga yang sedang berbuah itu menjadi sasaran anak-anak desa itu untuk
mengambilnya. Kadang, kalau ada sang pemilik, mereka tak sungkan untuk
meminta-nya…”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">wak gus….njalok
bajanganee….?</i>”..<i style="mso-bidi-font-style: normal;">’iyo me’oo…</i>jawab
petani yang dimintai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i>
tersebut’. Tetapi sering juga andai petani yang punya mangga tidak berada
ditempat, maka mereka pun seolah sudah meminta izin dan mengambil bajangan itu
dengan cara dilempar atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dipenek</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melimpahnya buah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i> seolah-olah menjadikan seluruh
pemilik meng-ihlaskan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan-bajangan</i>
itu diambil oleh para <i style="mso-bidi-font-style: normal;">boca angon</i> itu.
Apalagi jenis bajangan yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">poh</i>-nya
kurang favorit seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">poh puteh</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">poh jiwo</i> maka bebas-bebas saja anak-anak
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">angonan</i> itu mengambil dari pohonnya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bajangangan</i> yang mateng dipohon memang
terasa lebih nikmat, itupun kalau belum kedahuluan codot dan kalong yang juga
bergerilya mencari makan di malam hari. Maka jika sudah mendapatkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i> yang tua dan agak
mateng…hem..senang sekali mereka, tetapi jika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bajangan</i>-nya itu belum begitu tua/matang hm….terasa ngilu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lidasen</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pelok</span></i><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> bajangan tidak luput
dari tangan kreatif boca-boca angon itu, setelah mongering pelok itu akan
mereka ubah menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">suweran</i>. Mainan
ini terdiri atas dua pelo, yaitu satu buat kitiran dan satunya lagi sebagai
tiang penyanggah. Pelok yang sebagai kitiran biasanya diambil dari pelok poh
puteh atau poh santok yang memiliki bentuk pipih dan memajnang. Sedangkan
sebagai penyangganya digunakan pelok yang bulat dan besar biasanya berasal dari
poh jiwo. Pelok besar tersebut dibuang isi dalamnya kemudian di bikin lubang
kecil bagian bawah sebagai tempat tali sumbu untuk menarik kitiran diatas yang
duhubungnkan dengangan penyangga kayu….jika sudah ditarik mainan ini sangat
menyenangkan karena disamping bisa berputar-putar juga mengeluarkan suara yang
nyaring<i style="mso-bidi-font-style: normal;">…suer…..suer….suer…</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Matahari telah berada di
ufuk barat dengan memancarkan sinar merahnya, waktunya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nglirip</i>. Anak-anak desa itu segera mengarahkan kambing-kambing
mereka menuju arah pulang. Kadangkala mereka berbarengan dengan para orang tua
yang sedang mengendarai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">glinding</i> sehabis
memuat pupuk kandang. Kalau sudah mendapatka gelinding ini berarti rezki bagi
mereka, karena mereka akan bisa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nggantrong</i>
gelinding sampai perbatasan desa, sampai akhirnya satu persatu mereka menuju
rumah masing-masing untuk kembali memulai aktivitas di malam hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bersambung........>>></span></i><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-20612887305867790472011-06-09T02:00:00.001-07:002011-11-24T06:26:48.039-08:00MAHFUDHOT<div class="entry"> <p>1. مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ<br /> 1. Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia</p> <p>2. مَنْ جَدَّ وَجَدَ<br />2. Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.<br />3. مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ<br />3. Barang siapa sabar beruntunglah ia.<br />4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ<br />4. Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya.<br />5. جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ<br />5. Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.<br />6. مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ<br />6. Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.<br />7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ<br />7. Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.<br />8. الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ<br />8. Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.<br />9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا<br />9. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.<br />10. اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ<br />10. Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.<br />11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ<br />11. Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.<br />12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ<br />12. Waktu itu lebih mahal daripada emas.<br />13. العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ<br />13. Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.<br />14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ<br />14. Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.<br />15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ<br />15. Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).<br />16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ<br />16. Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.<br />17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ<br />17. Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.<br />18. العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ<br />18. Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.<br />19. لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ<br />19. Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.<br />20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا<br />20. Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.<br />21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر<br />21. Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.<br />22. الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ<br />22. Bersatu adalah pangkal keberhasilan.<br />23. لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً<br />23. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.<br />24. الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ<br />24. Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan.<br />25. سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ<br />25. Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).<br />26. آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ<br />26. Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.<br />27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي<br />27. Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.<br />28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ<br />28. Bencana ilmu itu adalah lupa.<br />29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ<br />29. Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.<br />30. لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ<br />30. Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.<br />31. أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ<br />31. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.<br />32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ<br />32. Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).<br />33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ<br />33. Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.<br />34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا<br />34. Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.<br />35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ<br />35. Musuh yang pandai, lebih baik daripada<br />36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ<br />36. Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.<br />37. اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ<br />37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.<br />38. لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ<br />38. Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini.<br />39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ<br />39. Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.<br />40. خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ<br />40. Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.<br />41. فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ<br />41. Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.<br />42. ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ<br />42. Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.<br />43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ<br />43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).<br />44. فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا<br />44. Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.<br />45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ<br />45. Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.<br />46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ<br />46. Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.<br />47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ<br />47. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.<br />48. مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ<br />48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.<br />49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا<br />49. Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.<br />50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ<br />50. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.<br />51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا<br />51. Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).<br />52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ<br />52. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.</p> <p>53. إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ<br />53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).<br />54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً<br />54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.<br />55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ<br />55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.<br />56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ<br />56. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.<br />57. وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً<br />57. Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.<br />58. هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ<br />58. Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.<br />59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ<br />59.Pokok dosa itu, adalah kebohongan<br />60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ<br />60. Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.<br />61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ<br />61. Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.<br />62. لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ<br />62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.<br />63. مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ<br />63. Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.<br />64. أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ<br />64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :<br />1). Kecerdasan<br />2). Kethoma’an (terhadap ilmu)<br />3). Kesungguhan<br />4). Harta benda (bekal)<br />5). Mempergauli guru<br />6). Waktu yang panjang<br />65. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً<br />65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.<br />66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى<br />66. Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.<br />67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ<br />67. Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.<br />68. النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ<br />68. Kebersihan itu sebagian dari iman.<br />69. إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ<br />69. Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.<br />70. لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً<br />70. Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.<br />71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ<br />71. Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.<br />72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ<br />72. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.<br />73. دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ<br />73. Obatilah kemarahan itu dengan diam<br />74. الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ<br />74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.<br />75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً<br />75. Bukan setiap yang mengkilat itu emas.<br />76. سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ<br />76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.<br />77. قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ<br />77. Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.<br />78. صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ<br />78. Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.<br />79. عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ<br />79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.<br />80. خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ<br />80. Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.<br />81. كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ<br />81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.<br />82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ<br />82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.<br />83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ تَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ<br />83. Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.<br />84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ<br />84. Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.<br />85. الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ<br />85. Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.<br />86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا<br />86. Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.<br />87. إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ<br />Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka.<br />فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ<br />Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.<br />ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ<br />Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.<br />وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ<br />Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.<br />إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ<br />Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.<br />فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ<br />Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.<br />Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?</p> </div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-30493573998456993962011-05-26T20:04:00.001-07:002011-11-24T04:55:45.719-08:00BELOVED VILLAGE<span style="font-family: georgia;font-family:arial;font-size:100%;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2eJOSsD-87FMAFdZS28MoqpOmPMB4qoaizkOEwZIfuGTNQxQyJb-vc_EXhn9DWFBZ7suWQBGf6XWThrnImwcGGGsXPRkN-66NV6MjJ9IB-dRVU3sX1tgKqiYadwGz1silKYopVHOU_zPw/s1600/IMG_9332.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2eJOSsD-87FMAFdZS28MoqpOmPMB4qoaizkOEwZIfuGTNQxQyJb-vc_EXhn9DWFBZ7suWQBGf6XWThrnImwcGGGsXPRkN-66NV6MjJ9IB-dRVU3sX1tgKqiYadwGz1silKYopVHOU_zPw/s320/IMG_9332.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611237273076210290" border="0" /></a></span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style=" Tahoma","sans-serif";font-size:100%;" lang="SV">Desa ini tidak begitu ramai, tetapi juga tidak begitu sepi. Let</span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">aknya yang tidak dilalui langsung jalan raya menjadikan desa ini relatif lebih tenang. Desa ini sebenarnya memiliki begitu banyak tempat yang menyenangkan, seperti <i style="mso-bidi-font-style:normal">mBranak</i> yang ad</span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">em, <i style="mso-bidi-font-style: normal">klampok</i> dengan air terjun kecilnya, <i style="mso-bidi-font-style: normal">nGgowa</i> dan <i style="mso-bidi-font-style:normal">sendang</i> yang merupakan tempat pemandian dengan kejernihan air yang menyegarkan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7SZJMfxC9loj_Wg4jqozxtzbAlIu1LUOMjl1GHxL-bquPGFlvwCdkVQhc5a9ty6OuS3kUP7ZjoxkG4_zjLn1iYmEeO7NwZVbMpjXXeRVLcsE_1YD3o5rlOGBpku4tPkNlcodh_Czb-PsL/s1600/IMG_9455.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7SZJMfxC9loj_Wg4jqozxtzbAlIu1LUOMjl1GHxL-bquPGFlvwCdkVQhc5a9ty6OuS3kUP7ZjoxkG4_zjLn1iYmEeO7NwZVbMpjXXeRVLcsE_1YD3o5rlOGBpku4tPkNlcodh_Czb-PsL/s320/IMG_9455.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611244498288136002" border="0" /></a></span></p><span style="font-family: georgia;font-family:arial;font-size:100%;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;" lang="SV">Akan tetapi sayang, seiring berjalannya </span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">waktu ke-alami</span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">-an tempat-tempat tersebut mulai terkikis keasriannya. <i style="mso-bidi-font-style:normal">mBranak</i> kini tidak lagi seadem dulu, karena pepohonan yang sudah mulai jarang, serta sumber air yang melimpah itu kini sudah disalurkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa paralon. Demikian juga <i style="mso-bidi-font-style:normal">klampok</i> entah bagaimana nasibnya tempat itu kini...? dulunya tempat ini merupakan areal nongkrong yang mengasyikkan, sedangkan <span style="font-style: italic;">nGgowa</span> dan <span style="font-style: italic;">Sendang</span> dengan debit air yang semakin sedikit kejernihan airnya pun hanya bisa dinikmati pada musim-musim penghujan saja.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoZX9SfcWcdZrlCVr5q9UIMIwpk2Off-_iiywnAgwq3OzihLFsBC-K7jvvU43djq_k8698aO3ovHoJ0x-7EmB5nriTWTvi1jwHigc_rdzeTvKzsfRDMOrw5eYrxat9Tb8kn8-Y-u-a0vNB/s1600/IMG_9407.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoZX9SfcWcdZrlCVr5q9UIMIwpk2Off-_iiywnAgwq3OzihLFsBC-K7jvvU43djq_k8698aO3ovHoJ0x-7EmB5nriTWTvi1jwHigc_rdzeTvKzsfRDMOrw5eYrxat9Tb8kn8-Y-u-a0vNB/s320/IMG_9407.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611239025465901810" border="0" /></a></span></p><span style="font-family: georgia;font-family:arial;font-size:100%;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;" lang="SV">Dahulu, tempat-tempat itu merupakan surga bagi anak-anak, dengan penuh keriangan mereka pun bermain sampai lupa waktu. Kalau sudah <span style="font-style: italic;">kebyuran</span> di sendang, sebelum mata memerah mungkin belum akan <i style="mso-bidi-font-style:normal">mentas</i>.<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;" lang="SV"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-OEtsMm0liXXeKSR7suOze1MK95BPrwO9iAzjdWNgyNopvnhDUY0GrXFGIbhDReNA258vKwK1MauIPBCHEaMOu5K_Megf_ArBpRYBseuHBA508SYkaR161Dbk6o9pPtthEaQJGhu2uy2/s1600/IMG_9556.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-OEtsMm0liXXeKSR7suOze1MK95BPrwO9iAzjdWNgyNopvnhDUY0GrXFGIbhDReNA258vKwK1MauIPBCHEaMOu5K_Megf_ArBpRYBseuHBA508SYkaR161Dbk6o9pPtthEaQJGhu2uy2/s320/IMG_9556.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611246173140225730" border="0" /></a></span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">Walaupun demikian, anak-anak pada masa itu juga sudah dibebani u</span><span style=";font-size:100%;" lang="SV">ntuk</span><span style="font-size:100%;"> melakukan pekerjaan yang kalo pada jaman sekarang bisa dibilang cukup berat. Selepas sekolah mereka harus menggembalakan kambing ataupun <span style="font-style: italic;">ngarit suket</span> di <span style="font-style: italic;">ngalas</span> dan <span style="font-style: italic;">njaten</span>. Hampir sebagian besar anak-anak desa Solokuro memiliki pengalaman sebagai <span style="font-style: italic;">cah angon</span> maupun <span style="font-style: italic;">ngaritan</span>, sangat sedikit yang tidak terbebani pekerjaan itu yang umumnya anak orang-orang berada dan sedikit modern. Sehingga berbagai areal <span style="font-style: italic;">angonan</span> pun begitu akrab bagi anak-anak, seperti <span style="font-style: italic;">lore klongkrong</span>, <span style="font-style: italic;">cemplongan</span>, <span style="font-style: italic;">mboro</span>, <span style="font-style: italic;">asem manak</span>, <span style="font-style: italic;">asem joget</span>, <span style="font-style: italic;">kulone sucen</span>, <span style="font-style: italic;">gunung jodo</span> dan lain-lain. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrKk8EfNkDCBpskNMJiiP_iDFTzn4j-fvEVKt4QBdVR9tVDL93yEC5oxCCr_oJo1ouZq6hokTuPp6HYEFixqK5QmU34m3TGjcurLGnduhbbprbyvGYaJmWMsuQTj6AjzvSxFRI-K4LZuZG/s1600/IMG_9444.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrKk8EfNkDCBpskNMJiiP_iDFTzn4j-fvEVKt4QBdVR9tVDL93yEC5oxCCr_oJo1ouZq6hokTuPp6HYEFixqK5QmU34m3TGjcurLGnduhbbprbyvGYaJmWMsuQTj6AjzvSxFRI-K4LZuZG/s320/IMG_9444.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611243374396841634" border="0" /></a></span></p><span style="font-family: georgia;font-family:arial;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:arial;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV">Walaupun demikian mereka pun tak kehabisan masa keceriaannya. Diwaktu-waktu luang, tak jarang anak-anak kecil itu juga nindo manuk dan mancing welut nang<span style="font-style: italic;"> jajong</span>.....Hm....sebuah pengalaman hidup yang sungguh indah.</span></p> <span style="font-family:georgia;font-size:100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyIEajIhh5t0gYdniBHtyTFp9i_ikY8XeOgS6LzRCo60ZO_pOUaePEXNJD3iSyztH9nuRgTwqfCWSTe-bwZCn7-AcX_sAdFR_rRCw-Ze2br76DToxyalJgEBJpjHO4bkWEoOHxUby6ChB/s1600/IMG_9836.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyIEajIhh5t0gYdniBHtyTFp9i_ikY8XeOgS6LzRCo60ZO_pOUaePEXNJD3iSyztH9nuRgTwqfCWSTe-bwZCn7-AcX_sAdFR_rRCw-Ze2br76DToxyalJgEBJpjHO4bkWEoOHxUby6ChB/s320/IMG_9836.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611239830087440898" border="0" /></a></span><span style="font-family: georgia;font-family:arial;font-size:100%;"><br />Harapanku kini...<span style="font-style: italic;">Sendang</span> kembali jernih lagi, <span style="font-style: italic;">mBranak</span> juga kembali rindang lagi...dan <span style="font-style: italic;">Klampok</span> akan bergemricik dengan air terjunnya....oh ya <span style="font-style: italic;">nDandu Sigar</span>...wemble-nya Solokuro.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRod8kelVh7wqr6h4Ab9ltQZT3KoXk3m7jBIeUco_7WfDd5ZlX2rUauts6VE-FzjPg4itmVvJtBEm7bb5oO0qpsML6S3uhL09NjntCXU4wBjd2c3nWySNUwdaPl6OxNx7IvTyJxFTi_mR8/s1600/IMG_9373.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VyCqc5B8AQl5d_K1vFAgLPVAzmr7nWVgKdT-rtXzRJODCpWYG4fBtNpuitm83t-0RE_nRJArsCDQ6kITovAWHIJVSUT2f0bx8oN-5QMS-eKJ_XqTLwE2IJmIOKC8Chon2g9lfykiCEsR/s1600/IMG_9407.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><span style="font-size:100%;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"><span style="font-size:100%;"></span></span></span></a><span style="font-size:100%;"><span style="Tahoma","sans-serif";mso-ansi-language:SVfont-size:100%;" lang="SV"><span style="font-size:100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVpL446lLPSW-uOXjkdCRZZvDeTf7m49NQB7YL6lJMJxZJ-sMZeLi-_HPxVUvPXyLok5XFhUl46LOcragDx5AbHyO21tHhp3yNa_RDYFHWakbHG0Wl43GEowYC_lxWGxvF7dfswTKFeU-f/s1600/DSC00177.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVpL446lLPSW-uOXjkdCRZZvDeTf7m49NQB7YL6lJMJxZJ-sMZeLi-_HPxVUvPXyLok5XFhUl46LOcragDx5AbHyO21tHhp3yNa_RDYFHWakbHG0Wl43GEowYC_lxWGxvF7dfswTKFeU-f/s320/DSC00177.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611318461070887186" border="0" /></a></span></span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-70461370653827811762011-05-25T23:24:00.000-07:002011-11-24T20:42:02.739-08:00MANFAAT BUAH SIWALAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGF29pQtTIEfo4fqftbbTcsSfs-x8g3Ftd-8Urtqt3zXhnhEqaN77yrsYS6gGg7eLhb-CFMYhFs2M1XI1eNKHNV3CMWUrnd1JD6qxpe3EsIS8aWU-H9gCREI-aiLIG_uqCZfpFkT797k_/s1600/ental.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGF29pQtTIEfo4fqftbbTcsSfs-x8g3Ftd-8Urtqt3zXhnhEqaN77yrsYS6gGg7eLhb-CFMYhFs2M1XI1eNKHNV3CMWUrnd1JD6qxpe3EsIS8aWU-H9gCREI-aiLIG_uqCZfpFkT797k_/s320/ental.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5610907503859464546" border="0" /></a><br />Buah siwalan/ental banyak terdapat di daerah-daerah pegunungan dan daerah-daerah yang berdekatan dengan laut (di Solokuro juga banyak walaupun tak sebanyak di paciran). Biasanya orang mengambil buah ini untuk di makan langsung atau campuran minuman segar. Rasanya cukup enak seperti buah kolang-kaling.<br /><br />Kebanyakan orang tidak tahu, apa manfaat lain buah aren atau ental ini. Disini dapat di sebutkan beberapa khasiatnya, antara lain :<br />1. Untuk memperbanyak air mani.<br />2. Untuk mempertajam pendengaran.<br /><br />Adapun cara mempergunakan adalah harus di campur dengan garam dapur dan gula aren (gula merah) secukupnya terlebih dahulu.<br />Caranya:<br /><ul><li>Ambil kira-kira 9 butir buah ental. Ambil daging buahnya, dan iris-irislah menjadi beberapa potongan kecil.</li><li>Rebuslah irisan buah ental tersebut di atas perapian dengan menggunakan air secukupnya sampai mendidih.</li><li>Bila sudah mendidih, campurlah dengan garam dapur dan gula aren secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian dan gula aren secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian; lalu dinginkan.</li><li>Minumlah air rebusan tersebut beserta entalnya setiap hari 3.</li></ul><br />Insya AlIah dengan cara ini air mani (sperma) akan bertambah dan pendengaran Andapun menjadi lebih tajam.Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-2653114291029936922011-05-18T23:53:00.000-07:002011-11-24T06:30:04.218-08:00Inilah Rahasia Dibalik Nomor KTP Indonesia<a href="http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2011/04/inilah-rahasia-dibalik-nomor-ktp.html">Inilah Rahasia Dibalik Nomor KTP Indonesia</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-54600847581923809872011-05-11T08:27:00.000-07:002011-11-24T20:42:22.213-08:00Manfaat Kulit ManggaBukan hanya daging buahnya yang bisa dinikmati. Kulit buah mangga juga bisa dimanfaatkan sebagai pengelupasan kulit dan peremajaan, karena kandungan AHA (Alpha Hydroxyl Acids).<br /><br />Jadikan mangga sebagai sebagai cemilan wajib. Buah satu ini bukan hanya menciptakan kesegaran dan memiliki rasa yang nikmat, tetapi juga kaya vitamin, mineral, serta antioksidan, yang sangat baik untuk kulit.<br /><br />"Mangga kaya akan beta karoten (vitamin A), yang merupakan sumber antioksidan. Bukan hanya berfungsi sebagai peremajaan kulit, kandungan beta karoten juga memiliki efek mengatasi jerawat," kata dr Apratim Goel, ahli kulit asal India, seperti diberitakan dari Times of India.<br /><br />Beta karoten merupakan nutrisi penting bagi kulit. Zat tersebut dikonversi oleh tubuh menjadi vitamin A dan bisa jadi obat untuk mengatasi jerawat. Caranya dengan mengaplikasikan buah kaya beta karoten langsung pada kulit berjerawat.<br /><br />Memenuhi asupan vitamin A adalah kunci kulit cerah dan sehat. Itu karena kekurangan vitamin A bisa membuat kulit terlihat kusam, kering, pori-pori terbuka, jerawat serta kulit pecah di bagian tangan, tumit dan lutut.<br /><br />Jadi, dengan mengonsumsi mangga secara teratur bisa membuat kulit Ente lebih cakep dan bersinar. "Mangga sangat efektif mengatasi tersumbatnya pori-pori kulit. Kandungan antioksidannya tinggi, sementara level karbohidratnya rendah," kata dr Goel.<br /><br />SEBAGAI OBAT JERAWAT<br />"Gosokkan secara lembut kulit mangga pada wajah selama beberapa menit. Karena dapat membuat kulit tetap halus dan awet muda. Kandungan AHAnya bisa merangsang pergantian sel lebih cepat," kata dr Goel.<br /><br />Begitu juga jika kebetulan ente yang sedang datang bulan, maka tepat sekali membeli mangga, kulitnya jangan dibuang, karena berkhasiat sekali.<br /><br />Kulit mangga yang digoreng merupakan obat yang mujarab untuk pendarahan yang berlebihan selama haid. Ambillah kulit mangga yang masih hijau warnanya, goreng dalam minyak yang sudah panas. Setelah masak, makanlah, ulangi sampai pendarahan itu berkurang.<br /><br />SEBAGAI OBAT CACING<br />Kulit mangga dapat dijadikan sebagai obat cacing untuk anak. Daya antihelmintik pada kulit mangga membantu mencegah penyakit cacing untuk anak-anak, Antihelmintik juga sangat ampuh untuk membunuh kuman dan bakteri dalam perut.<br /><br />Caranya: Rebus kulit mangga selama 15 menit maka zat antihelmintik di kulit mangga akan keluar. Ambil air rebusan kulit mangga dan taruh ke gelas untuk diminum. Rebusan kulit mangga ini sangat ampuh membunuh bakteri jahat di dalam perut.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-82040669245621889632011-04-28T00:34:00.000-07:002011-11-24T20:40:51.502-08:00Inilah Obat Kanker Paling Ampuh yang Ditutupi Selama Bertahun-tahun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDwRO6Xofu2l_H7WwySZCfpQnThcFv0tVu7cPfoyF3ZDW0JTzhiFNhcOH-g1-6WlktIqd2u7Ai0qCOpgv8yv6lh5etcbZsYf89Qmek0Ocb-mLxh4Z8st__TO-AxBywjOnk5R0T4eRjXCWY/s1600/ss.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDwRO6Xofu2l_H7WwySZCfpQnThcFv0tVu7cPfoyF3ZDW0JTzhiFNhcOH-g1-6WlktIqd2u7Ai0qCOpgv8yv6lh5etcbZsYf89Qmek0Ocb-mLxh4Z8st__TO-AxBywjOnk5R0T4eRjXCWY/s320/ss.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600535213734940178" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br />oleh Alberto Mahaluby Miscionerry pada 01 Januari 2011 jam 16:24<br /><br /><br />Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa?<br /><br />Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya Sepuluh Ribu Kali Lipat lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.<br /><br /><br />Buah Sirsak<br /><br />Tapi kenapa kita tidak tahu ?<br /><br />Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.<br /><br />Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini.<br /><br />Pohonnya rendah, di brazil dinamai "Graviola", di Spanyol "Guanabana" bahasa inggrisnya "soursop". Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-manis kecut / asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.<br /><br />Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor / kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit / cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.<br /><br />Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang-orang Amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.<br /><br />Fakta yang mencengangkan adalah jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh "pohon ajaib", yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa-masa yang akan datang.<br /><br />Riset membuktikan "pohon ajaib" dan buahnya ini bisa :<br /><br />Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.<br />Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.<br />Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.<br />Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.<br /><br />Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola ditest di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.<br /><br />Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :<br /><br />Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payudara, Prostat, Paru-paru, dan Pankreas.<br />Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.<br />Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan / membunuh sel-sel sehat.<br /><br />Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon "ajaib" ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa-apa mengenai hal ini?<br /><br />Jawabnya adalah begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.<br /><br />Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh di hutan Amazon ini.<br /><br />Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.<br /><br />Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.<br /><br />Tapi, kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?<br /><br />Dibawah undang-undang federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan.<br /><br />Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa / cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.<br /><br />Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.<br /><br />Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasil riset ini.<br /><br />Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan-bahan alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.<br /><br />Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.<br /><br />The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.<br /><br />Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.<br /><br />Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.<br /><br />Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh / terganggu<br /><br />Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif seperti rasa mual dan rambut rontok.<br /><br />Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan paru-paru.<br /><br />Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga-lembaga tersebut di atas.<br /><br />Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang-orang pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika. Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.<br /><br />Untuk pencegahan :<br /><br />Disarankan makan atau minum jus buah sirsak.<br /><br /><br />Untuk penyembuhan :<br /><br />10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja.<br />Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.<br />Setelah minum, pada beberapa orang efeknya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi.<br /><br />Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat. Daun sirsak ini sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel-sel yang normal.<br /><br />Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis-manis kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.<br /><br />Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as Mother's Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.<br /><br />souce>>>http://www.facebook.com/?sk=lf#!/photo.php?fbid=197759413569540&set=a.101977716481044.4417.100000064482518¬if_t=photo_comment_taggedUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-26164184206467821762011-04-28T00:27:00.000-07:002011-11-24T05:22:53.453-08:00MANFAAT SIRSAK LEBIH AMPUH DARI PADA KEMOTERAPIBuah sirsak telah diteliti dan dikembangkan sebagai bahan baku obat kanker, terutama kanker prostat, pankreas, dan paru-paru. Sebuah perusahaan di Amerika rela mengucurkan miliaran dolar demi membuktikan khasiat sirsak sebagai pembunuh sel kanker yang efektif dan jauh lebih aman ketimbang terapi kemo. Sayang, hingga kini obat tersebut masih dirahasiakan.<br /><br />Berita tentang rahasia buah sirsak itu belakangan terkuak dan menyebar luas dengan cepat melalui milis. Informasi tersebut tentu cukup menggembirakan, terutama bagi para penderita kanker dan keluarganya.<br /><br />"Syukurlah kalau itu benar, papa saya biar makan sirsak saja, nggak usah ngabisin banyak duit," ujar Emmy, yang ayahnya tujuh bulan lalu divonis menderita kanker paru-paru.<br /><br />Saat ini jumlah penderita kanker memang terus bertambah, dan belum ada solusi yang dianggap minimal efek samping. Sementara dalam penemuan itu disebutkan, obat berbahan baku buah sirsak ini memiliki manfaat 10 ribu kali lebih kuat daripada kemoterapi.<br /><br />Di tengah kenyataan itu, sebuah perusahaan Amerika yang telah lama meneliti dan mengembangkan buah sirsak (soursop) sebagai bahan obat kanker masih menutup rapat rahasia keajaiban buah ini. Apa sebenarnya yang terjadi dalam penelitian sirsak?<br /><br />Sepuluh ribu kali lebih kuat<br /><br />Semua itu berawal dari penelitian di Universitas Purdue, Amerika Serikat, yang berhasil membuktikan buah sirsak efektif membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, hasil penelitian itu belum bisa dirilis kepada publik.<br /><br />Sepertinya mereka ingin mengambil keuntungan atas hasil penelitian tersebut. Maklum, dana yang dikeluarkan untuk penelitian itu terbilang amat sangat besar.<br /><br />Bicara soal kehebatan buah sirsak atau graviola, sebenarnya telah lama dilaporkan lembaga-lembaga penelitian di AS. Health Sciences Institute, AS, pada awal tahun 2000 mengungkapkan, buah yang dalam Spanyol disebut graviola itu memiliki kemampuan sebagai pembunuh alami sel kanker, bahkan hingga 10 ribu kali lebih kuat dari kemoterapi yang menggunakan zat kimia.<br /><br />Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing. Sirsak juga efektif menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem saraf yang terganggu.<br /><br />Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dan pohon ini, seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku bangsa itu. Graviola atau sirsak diyakini masyarakat Amazon sebagai obat sakit jantung, asma, gangguan fungsi lever (hati), dan rematik.<br /><br />The National Cancer Institute telah melakukan penelitian terhadap graviola sejak tahun 1976. Uji coba itu dilakukan di 20 laboratorium independen yang berbeda di bawah pengawasan The National Cancer Institute.<br /><br />Memburu hanya sel jahat<br /><br />Di Asia, penelitian serupa dilakukan di Korea Selatan. Suatu studi yang dipublikasikan dalam the Journal of Natural Products menyatakan, studi yang dilakukan di Catholic University di Korea Selatan menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia bernama annonaceous acetogenin yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan, dan membunuh sel kanker yang berkembang di usus besar.<br /><br />Penemuan yang mencolok dari studi tersebut adalah bahwa zat antikanker itu juga mampu menyeleksi dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh.<br /><br />Bandingkan dengan kemoterapi, yang selama ini digunakan untuk mengobati penderita kanker yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat. Sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis dalam kemoterapi. Dampaknya, timbul efek negatif berupa rasa mual, rambut rontok, dan penurunan berat badan secara drastis.<br /><br />Selain itu, keampuhan buah sirsak adalah melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan. Dampaknya bagi penderita kanker adalah energi mereka semakin meningkat dan penampilan fisik semakin membaik.<br /><br />Daun direbus<br /><br />Di Indonesia, sirsak sebagai obat alami juga sudah lama dikenal. Dosis yang pernah dicoba para terapis herbal untuk mengatasi pertumbuhan sel kanker adalah 10 helai daun sirsak yang telah hijau tua direbus dengan 3 gelas air (600 cc), dan dibiarkan hingga tersisa satu gelas air (200 cc). Setelah dingin, lalu disaring dan airnya diminum setiap pagi (ada beberapa pasien yang minum pagi-sore).<br /><br />Efek dari konsumsi rebusan daun sirsak adalah perut terasa hangat atau panas, lalu badan akan berkeringat deras. Perlu dipahami bahwa penggunaan ramuan herbal tidak berkhasiat langsung atau cespleng alias sembuh seketika seperti efek yang ditawarkan obat kimia. Artinya, butuh kedisiplinan untuk minum ramuan selama 3-4 minggu.<br /><br />Setelah itu, efeknya baru bisa dirasakan dan itu pun belum bisa diuji secara ilmiah, lebih mengandalkan testimoni atau pengakuan empiris.<br /><br />Hambali (33 tahun) penderita kanker prostat mengakui, setelah rajin minum jus sirsak tanpa gula kondisinya lebih baik. Ia bisa beraktivitas kembali setelah sebelumnya susah bergerak. Saat diperiksa di laboratorium, ternyata sel-sel kankernya mengering. Sel-sel lain yang tumbuh (rambut, kuku, dan lain-lain) sama sekali tidak terganggu.<br /><br />Mengingat keampuhan tersebut, alangkah indahnya jika hasil penelitian ilmiah bisa diketahui publik dan menjadi dasar digunakannya sirsak sebagai obat kanker, agar memberi secercah harapan bagi para penderita penyakit yang mematikan ini.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3656101893255862043.post-53691630470372306072011-01-04T03:33:00.000-08:002011-11-24T03:25:29.029-08:00Sejuta Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Dan ObatAda beragam cara penggunaan kunyit bagi kesehatan, kunyit pun memiliki segudang manfaat. Selain untuk bumbu dapur, kunyit juga mampu digunakan untuk obat tradisional baik menjaga kesehatan maupun kecantikan. Salah satunya adalah :<br /><br />Diabetes Mellitus<br /><br />Bahan : 3 rampang kunyit, 1/2 sendok teh garam<br />Cara membuat : kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.<br /><br />Tifus<br /><br />Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto. Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas ai masak yang masih hangat dan disaring.<br />Cara menggunakan : diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut - turut<br /><br />Usus Buntu<br /><br />Bahan : 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa / aren, garam secukupnya<br />Cara membuat : kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas kemudian disaring<br />Cara menggunakan : diminum setiap pagi setelah makan secara teratur<br /><br />Disentri<br /><br />Bahan : 1 - 2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingg tinggal<br />1 gelas kemudian disaring<br />Cara menggunakan : diminum dan diulangi sampai sembuh<br /><br />Sakit Keputihan<br /><br />Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula kelapa / are Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring<br />Cara menggunakan : diminum 1 gelas sehari<br /><br />Haid Tidak Lancar<br /><br />Bahan : 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok teh ketumbar, 1/2 sendok teh biji pala, 1/2 genggam daun<br />srigading<br />Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring<br />Cara menggunakan : diminum 1 gelas sehari<br /><br /><br /><br />Kunyit adalah tumbuhan Asia Tenggara, dan hanya dapat tumbuh didaerah tropis. Kunyit tidak dapat tumbuh didaerah dingin, karena hanya dapat tumbuh dengan temperatur 200-300 C. Untuk dapat tumbuh, daerah tersebut harus mempunyai curah hujan yang normal dan tidak berlebih.<br /><br />Kunyit banyak digunakan untuk menyedapkan makanan (bumbu dapur) atau memberi warna pada makanan. Selain itu, kelebihan kunyit yang lain adalah untuk menyehatkan kulit dan menjadi daya tahan tubuh.<br /><br />Beragam Manfaat Kunyit<br /><br />Simak resep berikut dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari Anda.<br /><br /> 1. Kunyit dapat mencegah panas dalam. Ambil 1 biji kunyit yang agak besar, lalu bersihkan kunyit sampai tidak tersisa lagi bekas tanah yang menempel. Kuliti sampai bersih, parut kunyit sampai mempunyai bagian-bagian yang kecil. Sisihkan. Ambil gula merah dan potong secukupnya, campurkan keduanya bersamaan dengan menggunakan air panas. Aduk dan sampai terlihat mengental, lalu parutan kunyit tadi Anda saring, dan minum selagi hangat. Lakukan terus, sampai panas dalam Anda hilang.<br /> 2. Kunyit dapat mencegah keputihan. Ambil 2 ruas kunyit, satu genggam daun beluntas, satu gagang asam, sepotong gula aren. Bersihkan dulu semua bahan, lalu bahan direbus secara bersamaan sampai air mendidih, jika sudah mendidih, saring bahan dan minumlah secara rutin, satu gelas per hari.<br /> 3. Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit. Ambil 1 ruas kunyit, bersihkan lalu parut kunyit. Ambil biji cengkeh lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga melati. Remas-remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. Untuk mencegah luka, Anda cukup mencampurkan parutan kunyit dan asam kawak, balurkan sampai luka mongering dan tidak terasa sakit lagi.<br /> 4. Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan, bengkak pada mulut, dan gatal-gatal pada tenggorokan. Bersihkan kunyit terlebih dahulu, lalu parut kunyit dan campurkan air perasannya dengan sedikit garam. Lakukan terus sampai rasa sakit hilang.<br /> 5. Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik dan bengkak-bengkak pada tubuh Anda.<br /><br />Karena kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, kunyit dipercaya dapat menurunkan kolesterol, dan menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat mencegah penyakit serangan jantung mendadak.<br /><br />Kunyit yang mempunyai kandungan vitamin C dan E yang tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis makanan herbal yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat mencegah masuk angin.<br /><br /><br />kegunaan yang lainnya :<br /><br />Kunyit, Sahabat Dekat Penghalus Kulit<br /><br />Kunyit, kunir, atau koneng merupakan tanaman sekeluarga dengan jahe dengan<br />nama latin Curcuma longa Koen atau Curcuma domestica Val. Dari daun sampai<br />ke rimpangnya banyak digunakan untuk bumbu dapur sampai bahan obat.<br /><br />Sebagai bahan pewarna, rimpangnya sudah sejak dulu dipakai untuk mewarnai<br />kapas, wol, sutera, tikar, dan barang-barang kerajinan lainnya. Juga sebagai<br />pewarna dan penyedap berbagai makanan. Di Eropa, kunyit juga dipakai untuk<br />mewarnai mentega, keju, dan lain-lain. Tepung kunyit juga dipakai di<br />industri kosmetika.<br /><br />Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah senyawa<br />kurkuminoid yang memberi warna kuning pada kunyit. Kurkuminoid ini<br />(kebanyakan berupa kurkumin) menjadi pusat perhatian para peneliti yang<br />mempelajari keamanan, sifat antioksidan, antiinflamasi, efek pencegah<br />kanker, dll, ditambah kemampuannya menurunkan risiko serangan jantung.<br /><br />Senyawa kurkuminoid telah diteliti kemampuannya untuk melindungi sel-sel,<br />jaringan dan organ tubuh dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas<br />dengan menetralisasi radikal bebas, dan mencegah pembentukan radikal yang<br />baru. Dan dari beberapa referensi pendukung memperlihatkan, dengan adanya<br />antioksidan kunyit, maka kunyit sangat baik untuk kesehatan kulit. Tradisi<br />di kalangan keraton-keraton Jawa, para wanita dan putri-putrinya selalu<br />rutin meminum kunyit asam untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit<br />mereka.<br /><br />Aktivitas antiinflamasi dari kurkumin juga telah diuji dengan membandingkan<br />kurkumin dengan senyawa steroid dan nonsteroid (fenilbutason) untuk<br />pengobatan rheumatoid arthritis. Kurkumin berpengaruh pada sintesis senyawa<br />yang menjadi penyebab inflamasi dengan cara menghambat biosintesis<br />leukotrien dan berefek pada produksi prostaglandin. Kedua zat ini dapat<br />menimbulkan rasa nyeri dan panas. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa<br />terjadi perbaikan yang nyata antara kurkumin dan fenilbutason.<br /><br />Di samping itu, kunyit sebagaimana temulawak juga bermanfaat untuk<br />melindungi hati dan banyak digunakan sebagai makanan pendamping bagi<br />penderita lever.<br /><br />Untuk pemakaian pada kulit, secara tradisional kunyit banyak dipakai untuk<br />infeksi kulit seperti eksim dan kudis. Juga banyak digunakan untuk<br />memperbaiki pencernaan seperti pengeluaran empedu sehingga mencegah perut<br />kembung. Dalam bentuk salep banyak dipakai untuk mengobati borok, abses,<br />bengkak, dan encok.<br /><br />Berdasar Farmakope Cina, rimpang kunyit dipakai sebagai obat sakit dada dan<br />perut, lengan sakit, sakit pada saat haid, luka-luka dan borok. Kunyit<br />dianggap sangat mujarab untuk menyembuhkan haid yang tidak teratur,<br />melancarkan aliran darah, melarutkan gumpalan darah dan dijadikan resep<br />untuk mengobati sakit perut.<br /><br />Tips Membuat Kunyit Asam<br /><br />Tak sulit membuat ramuan kunyit untuk berbagai keperluan pengobatan. Anda<br />pun bisa membuatnya sendiri. Berikut cara membuat kunyit asam seperti<br />dipaparkan bagian R&D PT SidoMuncul kepada Republika.<br /><br />Untuk membuat jamu kunyit asam diperlukan bahan 80 gram asam Jawa, 150 gram<br />kunyit, 130 gram gula Jawa, 80 gram gula pasir, garam secukupnya dan satu<br />liter air. Biji asam dibuang, kemudian aduk asam tersebut dengan sedikit<br />air. Kunyit diparut, peras airnya dan diendapkan. Campur air asam dan air<br />kunyit dalam kuali tanah, rebus hingga agak kental, kemudian disaring.<br /><br />Sedangkan untuk penghilang nyeri atau antiradang, rimpang kunyit sebanyak 20<br />gram dibuang kulitnya, lalu diparut. Tambahkan dua sendok makan air panas<br />sambil diaduk. Peras dan saring airnya, boleh juga ditambah satu sendok<br />makan madu. Kemudian, diminum sekaligus.<br /><br />Sumber : http://kesehatandanwanita.blogspot.com/2010/10/manfaat-kunyit-untuk-kesehatan-dan-obat.html<br /><br />Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/search?q=kunyit#ixzz1A499bC6LUnknownnoreply@blogger.com0