Juru Kamera : Dedi Effendi, Dedi Suhardiman
Lokasi : Cugenang, Cianjur, Jawa Barat
Ubi Jepang atau Satsu Maimo merupakan produk pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Masa tanamnya singkat, hanya sekitar 4 bulan. Sedangkan pasarnya tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Korea dan Jepang.
Salah seorang petani yang menanam ubi Jepang ini adalah Wibowo Santoso, di kebunnya di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Untuk mencapai lokasi perkebunan Wibowo Santoso dari Jakarta dapat melalui jalan tol Jagorawi ke arah Ciawi. Lalu menuju Puncak dan mengambil arah ke Cianjur.
Menanam ubi Jepang tidak sulit. Biasanya lahan yang digunakan lahan sawah. Sebelum ditanam, tanah diolah terlebih dahulu dengan dicangkul. Selain itu diberi gundukan setinggi 50 centimeter dan lebar 60 centimeter, serta diberi parit selebar 30 centimeter.
Untuk setiap hektar lahan dapat ditanam 40 ribu batang bibit ubi Jepang. Bibitnya diambil dari batang ubi yang sudah tua. Perawatan tanaman ubi Jepang tidak sulit. Untuk setiap hektar tanaman membutuhkan biaya sebesar 5 juta rupiah.
Dari setiap hektar tanaman dapat menghasilkan ubi Jepang sebanyak 20 ton atau senilai 20 juta rupiah. Selain ubinya, daun ubi Jepang juga memiliki nilai ekonomi, karena banyak mengandung vitamin C.
Biasanya daunnya dijual ke restoran Jepang dan Korea. Kualitas ubi Jepang terdiri dari tiga tingkatan. Grade A untuk ubi yang ukurannya besar. Grade B untuk ukuran sedang dan Grade C untuk ubi yang ukurannya kecil.
Untuk menghasilkan ubi ukuran besar, ada teknik tersendiri dalam penanamannya. Permintan paling banyak untuk ubi Grade C ukuran sedang. Harganya berkisar 3.500 rupiah hingga 4 ribu rupiah per kilogramnya.
Ubi Jepang hasil kebun Wibowo santoso dipasarkan ke Jakarta dan Bandung. Sedangkan untuk pasaran ekspor, sudah ada permintaan dari Korea dan Jepang. Namun karena luas kebunnya masih terbatas, permintaan tersebut belum dapat dipenuhi.(Helmi Azahari/Suprie/Dv)
3 komentar:
wong solokuro ...akeh bloge yo.
aku yo wong solokuro,lagek weruh blog iki,salam yo nggo wong2 solokuro lan sekitare
eh,,eh,eeeeeeeeeeh
Posting Komentar