Senin, 10 September 2012

SEBUA IDE

v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Desa Solokuro, dikaruniahi lahan yang luas sebagai tempat bercocok tanam bagi warganya. Walaupun tidak terlalu subur dan irigasi yang minim, namun keuletan warganya menjadikan Solokuro tidak kekurangan dalam hal produk pertanian. Berbagai tanaman tumbuh dengan baik di ladang para petani desa, bahkan hutan yang liar-pun acap kali memberikan nilai lebih pada tanaman liar yang bisa diolah sebagai makanan bermutu. Umunya, hasil pertanian warga masih beroerientasi pada kebutuhan domestik rumah tangga...

Kamis, 09 Agustus 2012

TAKUT MISKIN KARENA SEDEKAH ???

Opini oleh : Hilal Ardiansyah putra Saudaraku yang percaya pada hari kebangkitan, ada sebuah cerita, cerita ini terjadi dalam kehidupan Ummul Mu’minin Aisyah Ra. Seorang istri Nabi yang paling muda. Suatu ketika Ummul Mu’minin Aisyah sedang berpuasa, ketika menjelang berbuka, beliau hanya memiliki dua potong roti yang dipersiapkan untuk membatalkan puasanya. Sesaat kemudian ada seorang peminta yang mengetok pintunya. Tok tok tok, peminta tersebut mengetuk pintu Ummul Mu’minin, kemudian pintu-pun dibuka, akhirnya Ummul Mu’minin memintakan pelayanya untuk  memberikan sepotong roti tersebut kepada peminta tadi. Setela peminta...

Kamis, 02 Agustus 2012

KEMANA MAINAN-KU YANG DULU ?

Banyak nuansa ramadhan yang kini suda tidak bisa lagi diemui di desa tercinta, Solokuro. Ditenga suasana lapar dan dahaga, kebiasaan kumpul di musollah untuk berbagi cerita, ataupun merencanakan sesuatu sambil kemulan sarung, ngenteni buko lungo nang ngalas nggolek bajangan.  Rindu Ramadhan lainnya yang tak terobati adalah permainan ‘jeblukan‘, ‘bledosan’ atau meriam bamboo, yang merupakan mainan wajib bagi anak-anak yang hanya ada selama bulan Ramadhan. Sekarang suasana dan tradisi ini seolah lenyap dan sirna.  Memang sih tradisi mainan itu tidak ada hubungannya dengan nilai puasa Ramadhan, hanya tradisi sebagai keceriaan...

Rabu, 01 Agustus 2012

MAU KEMANA REMAJA ZAMAN SEKARANG ?

Opini Oleh : Hilal Artur Sering kali kita jumpai pemberitaan-pemberitaan yang berasal dari berbagai media elektronik dan cetak, bahwasanya para pemuda islam saat ini sedang mengalami krisis keteladanan, yang akan menyebabkan buntung-nya generasi muslim sebagai pendobrak peradaban. Krisis-krisis keteladanan yang saat ini paling berbahaya adalah masalah moral dan akhlaq. Dua kata yang pendek tapi sebenarnya memiliki pengertian yang begitu luas dan juga dapat menjadikan barometer kemajuan umat islam di masa yang akan datang. Kalau kita membaca Koran, ataupun melihat berita di televisi, tentunya kita tidak asing dengan yang namanya...

Senin, 30 Juli 2012

KULINER KHAS OLOKURO

“Dimanakah kini kau berada???” Orean Solokuro Mania, salah satu karunia Allah yang patut kita syukuri tentang kondisi desa kita adalah bahwa Solokuro kini semakin maju, semakin modern dan semakin beradap. Indikasi akan hal tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya adalah tingkat ekonomi dan pendidikan warga yang semakin membaik. Terlebih sekarang ini warga desa Solokuro sudah bersentuhan langsung dengan berbagai perangkat canggih guna menunjang aktivitas keseharian mereka. Namun dibalik kemajuan itu ada hasrat rindu yang sangat dalam terhadap sesuatu yang khas, yang kini sudah mulai hilang dari peredaran. Apakah itu?...

Minggu, 22 Juli 2012

POSO-AN nDEK SOLOKURO

Bulan puasa telah tiba, tiada tempat yang paling berkesan dalam menjalankan ibadah puasa kecuali di kampung halaman sendiri (tentu yang dimaksud adalah desa tercinta “Solokuro”). Datangnya bulan ramadhan selalu disambut dengan suka cita oleh seluruh warga masyarakat. Salah satu wujud penyambutan itu adalah membersihkan diri dengan mandi kramas di kolam pemandian paling tersohor “sendang”. Bukan berarti warga sehari-hari jarang kramas, tapi merupakan simbol pensucian diri untuk menyambut datangnya bulan suci. Sehari sebelum berpuasa (terutama menjelang magrib) di kolam pemandian sendang penuh sesak dengan warga yang mandi kramas. Suasana...

Minggu, 04 Maret 2012

Mistery of Betitet

Betitet-betitet...jamu jagir gemblong gendar....Suara laki-laki tua itu begitu akrab di telinga warga Solokuro, dan kerap kali memecah keheningan di pagi, siang, bahkan di sore hari. Dalam satu minggu, antara dua sampai tiga kali lelaki tua itu menjajakan sebuah ramuan khusus yang ia namakan betitet. Umumnya ramuan ini dibuat untuk jamu sapi, atau dalam bahasa penjualnya adalah jamu jagir yang bermakna jamu untuk anakan sapi. Lalu apa makna gemblong gendar dikalimat berikutnya...? konon betitet ini juga sebagai bahan makanan. ya, mungkin jenis makanan itu adalah gemblong gendar, walaupun sampai sekarang penulis belum pernah sekalipun menemui...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India